Wakil ketua I lembaga legislative Palestina Ahmad Bahrmemperingatkan bahaya dan sia-sianya prakarsa-prakarsa penyelesaian damai yangdisampaikan oleh sejumlah negara barat untuk menggulirkan perundingan kembalimenyusul prakarsa Perancis untuk perundingan damai.
Dalam sambutan yang disampaikan dalam training kepemimpinanpara komandan di Gaza kemarin Kamis (2/6) bahwa prakarsa-prakarsa yang digagasoleh sebagian negara barat dan lainnya untuk menggulirkan kembali adalah usahasia-sia sebab pada dasarnya perundingan sudah mati. Selama ini perundinganhanya dilakukan untuk kepentingan penjajah Israel.
Training kepemimpinan komandan
Bahr menambahkan meski Gaza diblokade dan rekontruksi diulur-ulurperlintasan Rafah masih ditutup krisis listrik dan pegawai namun kita tidakmungkin melepaskan senjata dan akan tetap terarahkan untuk membebaskanPalestina dan tidak mungkin persoalan dicampur aduk. Kita yakin kini pembebasanPalestina sudah dekat.
Ia menegaskan Jalur Gaza adalah tempat paling aman danstabil di dunia karena kebijakan kementerian dalam negeri dan keamanan sertapasukan keamanan nasional yang menjaga keamanan di sana. Untuk selanjutnya misimereka adalah membebaskan Palestina.
Ia meminta gerakan Fatah untuk menempuh jalan persatuanberdasarkan prinsip-prinsip dasar Palestina.
Terkait penutupan Rafah oleh Mesir Bahr menegaskan bahwakeamanan nasional Mesir adalah keamanan Palestina. Gaza akan menjaga keamananMesir di perbatasan. Karena itu ia meminta Mesir agar segera membukaperlintasan Rafah secara permanen untuk barang dan manusia dengan pertimbanganhubungan Arab dan agama serta geografis Mesir harus membuka perlintasan Rafahterutama karena pertimbangan kemanusiaan.
Sejak 2013 perlintasan Rafah ditutup total oleh Mesir.Hanya beberapa hari saja sebagai pengecualian dibuka bagi pasien pelajar dankasus kemanusiaan atau bantuan kemanusiaan. Sementara ada 30 warga Palestinabutuh untuk melakukan perjalanan. (at/melayu.palinfo.com)