Tue 6-May-2025

Faksi-faksi Palestina: Perlawanan Pilihan Kami

Jumat 3-Juni-2016

Elit faksi-faksi Palestina menegaskankomitmen mereka memilih perlawanan dan tidak mengabaikan hak dan prinsip dasarbangsa Palestina. wilayah Palestina seluruhanya adalah tanah wakaf Islam yangtidak mungkin mengalah darinya meski hanya sejumput pasir dan Al-Quds adalahkiblat umat symbol kemuliaan dan harga diri serta persatuan dan peradaban.

Penegasan itu disampaikan dalamseminar politik yang digelar oleh komite hubungan nasional dan Islam di baratGaza dalam peringatan &ldquo49 Tahun Kekalaham Arab&rdquo tahun 1967 sehingga menyebabkanwilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza dijajah Israel&rdquo di kantor Gerakan KaumMerdeka Palestina.

Elit Hamas Ismail Ridhwan menegaskangerakannya komitmen bersama rakyat Palestina terhadap prinsip dasar dan hak-hakbangsa Palestina terutama hak kembali ke kampung halaman. Hak pribadi dankomunal tidak bisa dilepaskan atau ditawar-tawar.

Kemenengan-kemenangan di Jalan Perlawanan

Ridhwan menegaskan pilihan perlawanantelah menorehkan kemenangan-kemenangan di Palestina dan membuktikan bangsaPalestina tak pernah menyerah. Mereka meletuskan dari Intifadhah ke Intifadhahsetelah Naksah (Kekalahan Arab melawan Israel tahun 1967). Mereka ambisius kuatmengusir penjajah Israel dari bumi Palestina.

Ridhwan mengajak Otoritas Palestinamenghentikan diri dari sikap mengandalkan terhadap penyelesaian politik melaluiperdamaian sia-sia yang selama ini hanya berpihak kepada kepentingan Israel.

Perundingan Sia-sia

Sementara itu elit Jihad IslamiAhmad Mudalil menegaskan Nakbah Palestina adalah &ldquopaku besar&rdquo menancap ditubuh umat. Namun Intifadhah membuktikan mereka menolak adanya penjajah di atasbumi Palestina. perundingan yang selama 20 tahun digelar membuktikan jalan itusia-sia.

Ia menyerukan Arab dan Islam untukmembuat prakarsa Arab mendukung bangsa Palestina memperjuangkan hak-haknyabukan dukungan prakarsa dan koneferensi perdamaian yang berpihak kepda penjajahIsrael.

Sementara itu Sekjen umum GerakanKaum Merdeka Palestina Khalid Abu Hilal menegaskan kesibukan umat Islam danbangsa Arab terutama dari persoalan Palestina yang sentral mendorong Israelmakin berani menggelar kejahatan-kejahatannya dan terus membangun permukimanyahudi.

Namun bangsa Palestina tak akanmengalah dari haknya meski harus mengorbankan apapun. Pilihan strategis bangsaPalestina dalam menghadapi logika kekerasan Israel adalah dengan melawan hinggamereka terusir.

Setelah 49 tahun berlalu kekakahanArab di tahun 1967 bangsa Palestina tetap komitmen melanjutkan perlawanan.(at/infopalestina)

Tautan Pendek:

Copied