Tue 6-May-2025

Jokowi Ajak Bersatu Hamas Apresiasi dan Berharap Semua Diundang

Jumat 27-Mei-2016

Dalam gelaran KTT Luar Biasa OKI digelar di JCC (Jakarta Convention Center) dengan agenda utama persoalan Palestina lebih tepat lagi Al-Quds Presiden Joko Widodo menyerukan agar Fatah dan Hamas bersatu dan mengakhiri perpecahan internal.
Presiden yang akrab disapa Jokowi itu mengatakan &ldquoWarga Palestina sudah banyak menderita dikarenakan aturan-aturan Israel. Situasi di Palestina semakin buruk. Maka dari itu Palestina harus menyelesaikan konflik internalnya dengan segera melakukan rekonsiliasi&rdquo ujar Presiden Jokowi di Jakarta Convention Center (JCC) Senin (7/3).
Terkait sejauh mana peran Indonesia dan OKI dalam mewujudkan reskonsiliasi itu Jokowi menandaskan Indonesia siap membantu proses rekonsiliasi tersebut dan akan terus melakukan langkah konkrit untuk kemerdekaan Palestina serta menolak penjajahan Israel.
&ldquoMaka dari itu OKI diharapkan menjadi bagian dari solusi tercapainya kemerdekaan Palestina. Jika OKI tidak melakukannya maka keberadaan OKI tidak menjadi relevan lagi&rdquo tegas Jokowi.
Seruan Jokowi disambut baik oleh sejumlah pihak di Palestina. Kepada Pusat Informasi Palestina kemarin Rabu (9/3) melalui telepon Ketua Kebudayaan Palestina di Malaysia yang juga pejabat Biro Hamas di negeri jiran Muslim Imran menyambut baik seruan rekonsiliasi tersebut. Ia menandaskan bahwa pihak Hamas dan seluruh elemen Palestina merindukan sikap bersatu ini.
Muslim menilai seruan Jokowi akan semakin efektif bila diwujudkan dengan langkah nyata dengan mengundang perwakilan elemen-elemen Palestina seperti Hamas dan Fatah sendiri dalam KTT Luar Biasa OKI tersebut. Jika tidak dalam momen tersebut bisa juga Hamas dan Fatah diundang untuk duduk bersama di Jakarta untuk membahas rekonsiliasi Palestina imbuhnya.
Muslim mengingatkan rekonsiliasi Palestina tepatnya Hamas dan Fatah sebenarnya sudah disepakati berkali-kali di Makah Kairo dan Qatar. Namun realisasi terhambat.
Bahkan sebagai bukti nyata komitmen Hamas akan tersebut pihak PM Ismail Haniyah sudah menyerahkan wilayah Jalur Gaza yang selama ini dikuasai oleh Hamas kepada pemerintah Palestina bentukan Otoritas Palestina pimpinan Dr. Rami Hamdallah di tahun 2014.
&ldquoNamun sampai saat ini kesepakatan rekonsiliasi di antaranya dengan menggelar pemilu Palestina masih tertunda. Sekali lagi Hamas dan elemen-elemen Palestina lainnya menyambut baik prakarsa penyempurnaan rekonsiliasi Palestina yang disampaikan oleh Indonesia dan OKI. Hamas juga mendukung penuh sikap Indonesia dalam KTT Luar Biasa ini yang memboikot produk-produk Israel dan hal itu harus dikukuhkan dalam bentuk undang-undang termasuk di negara-negara anggota OKI.&rdquo Tutur Imran.
Selain itu Muslim menilai langkah KTT Luar Biasa di Indonesia sebagai langkah penting meski dinilai sedikit terlambat. Palestina sangat membutuhkan solidaritas dan dukungan negara-negara Islam dalam menghadapi serangan massif penjajah Israel zionis terhadap kota Al-Quds Asy-Syarif yang diganti namanya menjadi Jerusalem dan juga terhadap masjid Al-Aqsha. Muslim mengapresiasi inisiatif Indonesia menjadi tuan rumah KTT Luar Biasa OKI ini.
Muslim berharap KTT seperti ini bisa mengundang semua pihak di Palestina yang memiliki kepentingan kepedulian dan penentu kebijakan terhadap kota Al-Quds dan masjid Al-Aqsha seperti anggota parlemen Palestina terkait urusan tempat suci Al-Quds yang dalam KTT kali ini tidak diundang. (at/infopalestina)

Tautan Pendek:

Copied