Untuk membangun pemukiman yahudi penjajah Israel memilih tanah dan lahan sesuai dengan riset terlebih dulu. Jika diperhatikan sepintas peta penyebaran pemukiman yahudi padatnya di wilayah tertentu mencerminkan bahwa Israel memiliki &ldquotarget&rdquo yang ingin dicapai baik berupa penghapusan identitas Arab Palestina di sebagian titik atau infiltrasi untuk mengeruk sumber daya dan kekayaan alam.
Pemukiman yahudi menjadi fenomena penjajahan yang merusak dan menghancurkan lingkungan ekonomi menghancurkan ekonomi kehidupan soaoal Palestina. Bahkan lebih berbahaya lagi pemukiman yahudi merupakan bentuk &ldquopenguasaan atas tanah dan sumber daya alam&rdquo yang menjadi inti dari falsafah dasar negara Israel.
 
Penyebaran Geografis Pemukiman Yahudi
Wilayah Tepi Barat secara geografis dibagi menjadi empat wilayah pemukiman Yahudi seperti riset Israel:
1.       Sektor Timur: terdiri dari wilayah Tubas dan wilayah Aghwar (lembah) yang merupakan suplai persediaan pangan bagi Palestina. Pemukiman yahudi menyasar wilayah ini untuk menghadang pertumbuhan ekonomi Palestina terutama di sektor pertanian. Di akhir tahun 2012 jumlah pemukiman (kompleks) di sektor ini mencapai 28 pemukiman yang dihuni oleh 5663 warga pemukim yahudi yang merupakan 10% dari total jumlah pemukim di Tepi Barat.
2.       Sektor Perbukitan: yang mencakup barisan perbukitan di wilayah Tepi Barat bagian tengah memanjang hingga wilayah Tepi Barat bagian utara hingga selatan. Perbukitan atau dataran tinggi ini mencakup wilayah Nablus Ramallah Al-Quds Bethlehem dan Hebron. Pemukiman yahudi menyasar sektor wilayah ini untuk menguasai sendi-sendi tranportasi (perhubungan) utama yang menghubungkan kota-kota besar Palestina di Tepi Barat satu sama lain. Di sektor wilayah ini dibangun 31 pemukiman Yahudi yang dihuni oleh lebih dari 50 ribu warga Yahudi yang merupakan 89% dari total warga yahudi di Tepi Barat.
3.       Sektor perbukitan barat yang berada di bagian Tepi Barat bagian barat yang dekat dengan &ldquoZona Hijau&rdquo (Green Line) yang mencakup wilayah (distrik): Jenin Tulkarm Qalqilia Salfit Ramallah. Pemukiman di sektor ini ingin menghilangkan &ldquogreen line&rdquo yang selama ini secara resmi sebagai perbatasan yang disepakati antara wilayah yang dijajah Israel di tahun 1967 dan wilayah yang dijajah sebelum tahun itu. Dari sana akan dibuat penghubung geografis antara pemukiman-pemukiman di wilayah ini dan kota-kota Israel di sebelah barat &ldquogreen line&rdquo. Di sini Israel membangun 48 pemukiman yahudi yag dihuni oleh 164.117 pemukim yahudi yang merupakan 291% dari total pemukim Yahudi di Tepi Barat.
4.       Sektor Al-Quds Raya: Israel bekerja keras mengegolkan proyek Jerusalem (Al-Quds) Raya untuk yahudisasi bagian timur Kota Suci ini. Jerusalem Raya merupakan 10% dari wilayah Tepi Barat. Dengan pemukiman yahudi di sektor ini Israel ingin memisahkan Al-Quds timur dari wilayah sekitarnya dan mendirikan sabuk pemukiman di wilayah sepanjang pemukiman Maaleh Adumim dan wilayah Abu Dies timur Al-Quds sehingga sabuk pemukim timur akan finalisasi setelah sabuk barat di bukit Abu Gunaim. Jika ini rampung maka peluang berdirinya negara Palestina dengan ibukota Al-Quds akan mustahil.
Dampak Lingkungan
Pemukiman yahudi berdampak merusak unsur lingkungan Palestina dan menyita serta menghalangi warga memanfaatkannya. Berikut rangkuman dampaknya bagi lingkungan:
 
Industri Jeicora Dekat Tulkarm
1.       Pengaruhnya terhadap air tanah
Sejak menjajah Palestina Israel mengeluarkan sejumlah intruksi militer untuk menguasai penuh sumber daya air Palestina dan menghalangi warga secara bebas memanfaatkan sumber air ini. Israel menguasai 865% air Palestina. Rata-rata penggunaan air per warga Palestina setiap tahun hanya 93 meter kubik sementara rata-rata penggunaan air per warga pemukim yahudi mencapai 344 meter kubik pertahun. Israel juga melarang Palestina mengebor tanah untuk memanfaatkan airnya. Sementara Israel mengebor lebih dari 300 sumber air dekat green zone dan mengebor 51 sumber air di pemukiman-pemukimannya di Tepi Barat.
2.       Polusi
Limba pemukiman yahudi merusak udara. Juga penggunaan tranportasi yang melintas wilayah penduduk. Israel juga membangun puluhan pabrik di pemukiman-pemukiman yahudi di Tepi Barat dan perbatasan Jalur Gaza. Pabrik-pabrik itu melepaskan jutaan ton gas beracun yang merusak kesehatan umum.
Yang lebih berbahaya limba pecahan batu pabrik Israel itu menyebar ke lahan-lahan pertanian warga seperti di Der Syaraf di Nablus Beth Fajar di Betlehem Bani Naem di Hebron. Debu-debu sisa pecahan batu itu menghalangi tanaman untuk tumbuh.
 
Jalan Bypass koridor antar pemukiman
3.       Merusak Alam
Israel membangun 58 jalan bypass untuk melayani warga pemukiman yahudi di Tepi Barat antara tahun 1994 &ndash 1998 yang panjangnya 293 km di atas lahan 38.071 acre (15 ribu hektar) di samping jalan lainnya. Sebagian besar jalan ini memotong wilayah sensitif bagi lingkungan. Jalan-jalan ini memeta-metakan dan merusak intregasi geografis antara warga Palestina. Dengan kata lain jalan-jalan itu mengisolasi desa dan kota-kota Palestina. Selain itu pembanguan jalan ini merusak ragam ekosistem tumbuhan yang tidak bisa menyebar karena lingkungan banyak yang rusak.  
4.       Mengurangi lahan pertanian
Pemukiman Yahudi mengurangi lahan pertanian ditambah sumber air yang tersedot. Produksi hasil pertanian biji-bijian dan sayuran serta buah-buahan menjadi terkurangi bahkan terancam punah. Selain itu juga karena banyak petani Palestina yang tidak memanfaatkan lahan karena terhalang oleh jalan bypass antar pemukiman.
Akibat pemukiman dan jalan-jalan bypassnya merusak lahan pertanian cukup luas dan menutup lahan lainnya dengan alasan keamanan. Akibatnya kerugian tak terhitung banyaknya. Sementara itu pasar-pasar Palestina diserbu produk pertanian yang masih muda dengan harga murah sehingga produk petani Palestina habis.
Dampak Pemukiman Terhadap Geografis Palestina
1.       Diperkirakan jumlah tanaman dan pohon berbuah dan tidak berbuah yang dibabat mati untuk membangun pemukiman jalan bypass dan tembok rasial sekitar 35 hingga 45 juta pohon selain tanaman rumput tanaman bungah.
2.       Padang rumput untuk penggembalaan ternak rusak. Padahal padang rumput itu menjadi tiang penyangga ekonomi Palestina di sejumlah desa dan perkampungan. Sehingga perusakan ini berdampak negative bagi ekonomi Palestina.
3.       Percepatan pembangunan pemukiman yang semakin massif disertai penggusuran lahan untuk jalan melalui perbukitan merusak keseimbangan lingkungan menciptakan polusi merusak alam Palestina yang ditutupi oleh pohon dan tanaman. Musim semi di Palestina kini tidak ada bunga-bungan tersebut.
4.       Sejumlah pakar specis tumbuhan sepakat bahwa di Palestina ada lebih dari 33 ribu jenis species tumbuhan darat sebagian kelompok tanaman itu hidup di puncak perbukitan. Species ini akan terancam punah atau jumlahnya berkurang.
5.       Seperti tegas pakar geologi dan air wilayah perbukitan di Palestina menjadi sumber utama air bersih bagi penduduk Palestina melalui sumber air dangkal di permukaan. Dengan dibangunnya jalan-jalan bypass pemukiman Israel sumber dangkal yang terus mengalirkan air dari dalam bumi itu berkurang atau sebagiannya mongering.
6.       Air limba dan limba pabrik di pemukiman yahudi merusak dan membuat polusi bagi sumber air dangkal dan air tanah di Tepi Barat.
7.       Pemukiman-pemukiman yahudi menguasai paksa &ldquodebit&rdquo air tanah milik warga Palestina. akibatnya lahan pertanian berkurang dan menjadi gersang. Ini banyak terjadi di wilayah Jericho daerah lembaga Yordania Sha&rsquorawiyah timur wilayah Tubas Hebron Al-Quds Ramallah dan Birah Qalqilia Shanur dan sebagian dataran tinggi Maraj bin Amer.
8.       Banyak sumur-sumur tradisional di balik tembok rasial Israel yang akhirnya terisolasi. Biasanya itu digunakan untuk pertanian.
Melihat angka dan peta pemukiman yang ada ada konsentrasi jelas pemukiman tersebut di wilayah tertentu. 85% dari warga pemukim yahudi tinggal di wilayah sekitar Al-Quds dan wilayah sebelah barat Ramallah sebelah barat Nablus. Ini karena sebagian besar warga pemukiman tergantung dengan pusat-pusat bisnis dan layanan pemerintah Israel. 70% warga pemukiman yahudi di Tepi Barat itu bekerja di dalam green zona.
Referensi:
–          Studi Pemukiman Israel di Timur Al-Quds 1967-2009 studi geografis Dr. Fawzi Jadbah Universitas Al-Aqsha.
–          Pemukiman Israel dan dampaknya bagi ekonomi di Palestina integrasi politik dan proyek kementerian pekerjaan umum 2012.
–          Studi Tentang Pemukiman di Baitul Maqdis nama dan dimensi. Muhammad Al-Bik fakultas adab Universitas Islam. (at/infopalestina)
