Al-Quds – Pusat Informasi Palestina: Penangkapan yang berulang kali dilakukan kesatuan pasukan Zionis yang menyamar sebagai orang-orang Arab bukanlah hal yang aneh. Terlebih sejak dimulainya intifadhah al-Quds pada awal Oktober 2015 lalu. Namun yang patut menjadi perhatian adalah tindakan mereka yang menarget anak-anak yang berusia di bawah 18 tahun dan menyerangan atas mereka.
Ketua Komite Keluarga Tawanan di al-Quds Amjad Abu Ushb kepada koresponden Pusat Informasi Palestina mengatakan “Kesatuan penyamar tahun lalu telah menangkap sekitar 35 anak. Mereka semua anak-anak yang berusia di bawah 18 tahun.”
Puluhan anak juga telah ditangkap oleh kesatuan penyamar ini sejak awal intifadhah al-Quds. Terakhir adalah penangkapan lima bocah dari desa at-Tur di al-Quds. Biasanya penangkapan terjadi melalui pembekukan di antara para pemuda dan di saat terjadi korban kemudian diserang dengan pukulan.
Jadi tegas Abu Ushb penangkapan terjadi secara kekerasan. Korban biasanya diserang dan orang-orang yang ada di lapangan ditakut-takuti. Dia menjelaskan ada sejumlah tahanan yang mengalami dampak kesehatan pada kejiwaan dan fisik mereka akibat penangkapan yang dilakukan kesatuan penyamar.
Kesatuan penyamar adalah kesatuan yang dibentuk sejak sebelum pendudukan Palestina. Mereka adalah bagian dari geng-geng Haganah dan Palmach dan kerjanya terus berlanjut di dalam wilayah pendudukan dan Tepi Barat. Mereka aktif dalam intifadhah pertama kedua dan intifadhah sekarang ini.
Kesatuan penyamar ini ada beberapa kelompok. Yang paling menonjol adalah kesatuan “Samson” yang beroperasi di Jalur Gaza dan kesatuan Aldovdovan yang beroperasi di Tepi Barat. Tujuan yang paling penting dari kesatuan-kesatuan ini adalah untuk mengumpulkan informasi dan penangkapan orang-orang yang menjadi buron. Kadang-kadang mereka mengeksekusi buronnya.”
Dilatih Brutal
Wajah kesatuan penyamar ini adalah wajah-wajah orang timur sebagian dari mereka adalah orang Arab Palestina anonim atau yang melarikan diri. Kesatuan ini dilatih menyembunyikan diri dan menghindar dari penglihatan orang serta mengumpulkan informasi. Mereka dilatih menggunakan senjata dan melakukan eksekusi untuk menghabisi korban.
Pakar masalah al-Quds Dr. Jamal Amr menjelaskan bahwa pasukan ZIonis yang menyamar sebagai orang Arab ini adalah kelompok yang disebut “penyamar arab”. Karena mereka mengelabui dengan pakaian Arab dan menggunakan sarana modern dan canggih. Mereka selalu memperbarui sarana ini dalam mengelabui dan cara mengenakannya. Mereka juga mahir berbahasa Arab dan lahjah Palestina.
Dia menambahkan “Para penyamar ini adalah kalangan muda Yahudi kadang-kadang dari orang Palestina yang menjadi mata-mata Zionis. Mereka mendapatkan latihan khusus dari dinas intelijen dan militer Zionis. Mereka ini dari kalangan usia menengah atletis memiliki tubuh yang kekar dan kuat. Mereka mendapatkan latihan super khusus untuk melakukan kekerasan.”
Dia melanjutkan “Mereka ini ikut melakukan aksi pelemparan batu bersama para pemuda. Begitu para pemuda yang ada di sekitar mereka lengah melalui isyarat yang mereka sepakati mereka langsung membekuk korban sambil menodongkan senjata ke kepalanya. Mereka langsung mengepung korban dan mengikat gerakannya karena mereka memiliki ketrampilan beladiri yang cukup handal.”
Jamal Amr menambahkan “Mereka ini adalah kelompok yang sangat berbahaya. Mereka berhasil dalam intifadhah pertama kedua dan sekarang ini untuk mendapatkan aktivis yang sangat aktif.”
Mereka ini tidak bergerak kecuali ada perlindungan resmi. Mereka selalu kontak penuh dengan militer polisi dan intelijen. Mereka bisa meminta bantuan apapun pada saat kondisi darurat termasuk mendatangkan pesawat. Seperti yang terjadi di Qalindia bulan lalu. Ketika identitas mereka diketahui saat masuk ke kamp pengungsi. Mka militer penjajah Zionis langsung menyerbu kamp dan menghancurkan apa saja yang nanpak bergerak untuk menyelamatkan para penyamar tersebut.
Jamal Amr kembali menegaskan bahwa mereka adalah kelompok paling berbahaya. Karena mereka bisa menyusup di tengah-tengah Palestina dengan mudah tanpa pengawasan. Mereka bersama para pemuda dan ikut bertarung bersama mereka kemudian setelah itu mereka berbalik haluan menangkap dan menyerang para pemuda.
Dia mengatakan penyamar adalah fenomena yang tidak bisa diakhiri di tengah-tengah keberadaan penjajah yang mendukung dan memimpinnya. (asw/infopalestina.com)