Al-Quds – Pusat Informasi Palestina: Otoritas penjajah Zionis terus melakukan kebijakan pengusiran dari masjid al-Aqsha dan Kota Tua di kota al-Quds. Tujuannya untuk mengosongkan kota al-Quds dari warga Palestina dan mengokohkan kontrolnya atas kota tersebut.
Sumber-sumber media menyebutkan setelah kemarin (Selasa) penjajah Zionis mendeportasi 17 warga al-Quds dari masjid al-Aqsha (sebagian dideportasi dari Kota Tua juga) otoritas penjajah Zionis kembali mengeluarkan keputusan pengusiran Hamzah Mulhis (21) dari kota al-Quds selama 4 bulan.
Warga kampung “Bab Hitah” di Kota Tua di al-Quds ini mengatakan bahwa pasukan penjajah Zionis menangkapnya di gerbang Sahirah dan membawanya ke markas polisi di gerbang Khalil. Kemudian dia menerima surat yang sudah disipakan sebelumnya berisi pendeportasian dirinya dari kota al-Quds.
Mulhis menambahkan keputusan ini atas perintah intelijen Zionis. “Keberadaan saya dilarang di al-Quds mulai dari 27 Maret ini hingga 21 Juli mendatang” ungkapnya. Dia menyatakan bahwa polisi Zionis memintanya untuk segera meninggalkan al-Quds empat hari sebelum keputusan tersebut berlaku.
Namun dia menegaskan tidak akan keluar dari al-Quds dan tidak akan meninggalkan rumahnya di Kota Tua. Yang pasti keputusan ini akan berdampak kepada penangkapan dirinya sebagaimana yang terjadi pada korban-korban sebelumnya atas tuduhan melanggaran perintah militer. (asw/infopalestina.com)
