Amman – Pusat Informasi Palestina: Ketua Forum Komunikasi Palestina – Eropa di London Zahir Birawi menegaskan dukungan kepada Palestina di Eropa secara riil semakin meresahkan entitas zionis Israel. Negara penjajah Palestina semakin ketakutan legalitas di Eropa tercabut.
Dalam wawancanya dengan situs Islam to Day Birawi mengisyaratkan ada lompatan perubahan besar di opini Eropa yang berpihak kepada kepentingan Palestina. Di satu sisi boikot akademi budaya dan seni kepada Israel makin berkembang bersamaan dengan boikot ekonomi terhadap produk-produk pemukiman Israel di sisi lain upaya untuk mempengaruhi keputusan politik Eropa makin kuat di tengah hegemoni pengaruh lobi yahudi di Eropa dan kekhawatiran politisi di sana dari tuduhan anti Semit.
Birawi menandaskan pentingnya menciptakan lobi Arab Islam mendukung hak bangsa Palestina yang mampu menghadapi lobi zionis. Sebab saat ini dukungan Arab resmi masih absen.
Berikut sebagian petikan wawancaranya
Adakah perubahan sikap Eropa terhadap isu Palestina? Apa indikatornya dan pengaruhnya dalam menentukan kebijakan politik di sana?
Ya ada lompatan perubahan besar di opini Eropa yang berpihak kepada kepentingan Palestina. Semakin banyak yang memahami tabiat konflik dengan Israel dan kejahatan penjajah ini terhadap Palestina yang dinilai bertentangan dengan undang-undang internasional dan juga dengan nilai-nilai peradaban Eropa. Namun mereka tidak mengetahui realita yang dialami oleh bangsa Palestina karena tekanan media yang berpihak kepada pandangan Israel.
Contohnya banyak dukungan itu. Lembaga-lembaga kerakyatan di Eropa secara umum dan Inggris secara khusus terus bergerak mensosialisasikan kepada masyarakat tentang isu Palestina dan pentingnya memberikan sanksi kepada Israel penjajah atas tindakan kejahatannya terhadap Palestina melalui berbagai aksi boikot dalam berbagai bidang seperti ekonomi budaya akademi seni bank-bank yang memiliki cabang di pemukiman-pemukiman Yahudi dan usaha membawa Israel ke pengadilan internasional sebagai penjahat perang.
Seberapa besar dukungan rakyat terhadap peristiwa di Palestina terutama selama Intifadhah Al-Quds? Apakah khusus warga Palestina dan Arab di Eropa saja?
Reaksi dukungan publik Eropa terhadap krisis di Palestina seperti perang Gaza dan mogok makan serta Intifadhah sangat besar. Ada gemanya di publik Eropa melalui unjuk rasa di depan kedutaan besar Amerika. Akibatnya pihak Israel sendiri menurunkan laporan bertajuk bahayanya pencabutan legalitas Israel di barat. Sebab selama ini Eropa dianggap sebagai negara pemangku demokrasi dan pelindung HAM.
Bukan hanya dari warga Palestina Arab dan Muslim saja di Inggris ada lembaga-lembaga non Arab seperti Solidarity Britanian Compaign for Palestine yang dibentuk tahun 1982 yang beranggotakan puluhan ribu warga Inggris pimpinan asosiasi profesi tokoh politik anggota parlemen Inggris seperti Jimmi Corbin. Hampir di seluruh Eropa ada dukungan seperti ini. Namun memang ada ibukota Belanda Polandia Austria.
Apakah Eropa sudah bebas dari logika Holocoust atau masih ada kekhawatiran tuduhan anti Semit?
Secara resmi Eropa belum keluar dari era Holocoust. Masih banyak politisi yang terpengaruh dan takut bicara fakta sebenarnya atau mengkritik penjajah Israel. Ini karena lobi Israel. Holocoust masih menjadi aksioma di Eropa. Padahal banyak peneliti dan wartawan Eropa sendiri yang memberikan tanda tanya soal sisi-sisi terkait fakta Holocoust.
Mereka takut dituduh anti Semit. Namun Israel sebenarnya dalam ketakutan riil akibat aksi organisasi-organisasi solidaritas Palestina di Eropa. Karena itu lembaga zionis di sana mengejar tokoh dan lembaga pendukung Palestina dengan dakwahan pendukung terorisme melalui media massa yang tunduk di bawah lobi yahudi.
Bagaimana pengaruh aksi solidaritas Eropa kepada Palestina terhadap sikap elit politik Eropa?
Berbeda dengan sikap rakyatnya elit politik Eropa masih kuat mendukung versi sejarah dan fakta mililk Israel. Ini karena lobi yahudi di sana. Namun belakangan ini Perancis menekan agar digelar perundingan ini ada kesan mendukung Palestina.
Parlemen Eropa merupakan lembaga paling banyak bicara soal kejahatan Israel terhadap Palestina karena banyak anggotanya mengerti tabiat konflik dengan Israel. Mereka berusaha bersikap seimbang dan tidak berpihak kepada Israel terutama dari kalangan sosialis dan kiri.
Sementara dewan komisioner Eropa paling sedikit semangatnya mengkritik Israel karena pengaruh lobi yahudi.
Bagaimana dengan boikot Eropa terhadap Israel?
Boikot akademi budaya dan seni kepada Israel makin berkembang bersamaan dengan boikot ekonomi terhadap produk-produk pemukiman Israel. Ini hasil dari upaya panjang bertahun-tahun dari organisasi-organisasi solidaritas. Sebelumnya keputusan ini malu-malu dan tidak bicara boikot perdagangan dnegan Israel yang nilainya mencapai 20 milyar dolar. Namun menjadi keresahan bagi Israel. Ini merusak citra Israel di logika barat di level rakyatnya sehingga dikesankan sebagai negara rasis diskriminatif. Israel takut legalitasnya dicabut di sana.
Boikot ini besar. Tahun 2015 kemarin boikot paling kuat dari kalangan seniman akademisi budayawan di Eropa dan Inggris khususnya. Bahkan di London pertama kalinya digelar pameran seni mendukung Palestina yang akan dilakukan secara permanen.
Bagaimana langkah-langkah hukum menyeret Israel sebagai penjahat perang di Eropa?
Upaya hukum ke arah sana sudah dilakukan sejak 12 tahun terakhir. Ada banyak tuntutan yang diajukan di pengadilan-pengadilan Eropa terhadap penjahat perang Israel di antaranya terhadap Shaul Movaz menteri pertahanan perang Israel yang akhirnya ia membatalkan perjalananya ke Inggris. Juga terhadap Menlu Tsepi Livni yang didakwah melakukan kejahatan dalam perang Gaza. Keputusan pengadilan di Inggris memerintahkan untuk menangkapnya.
Kini Israel berusaha menekan Inggris agar mengubah undang-undangnya terkait dengan pencekalan politisi Israel.
Bagaimana reaksi Israel?
Israel sangat ketakutan akan tercabut legalitasnya di Eropa. Israel juga menilai Muslim Eropa mengancam eksistensi Israel karena mereka terkait erat dengan Palestina. Sampai-sampai belakangan konferensi Hertezelia yang membahas strategi Israel mengusulkan membahas kasus “ancaman eksistensi Islam di Eropa”.
Kami akan terus melanjutkan kerja kita karena ini pemilik hak. Sekarang ada ada jejaring sosial yang bisa dijadikan sebagai alat untuk membela hak Palestina dan membongkar kejahatan Israel di tengah hegemoni lobi yahudi di media massa. (at/infopalestina)