Hebron – Pusat Infomrasi Palestina: Elit di Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina Abdul Alim Da’na dari Hebron mengatakan Israel tidak akan berhasil mengubur Intifadhah Al-Quds. Otoritas Palestina juga takut terhadap Intifadhah saat ini. Karena itu biarkan saja spirit Intifadhah membentuk budaya perlawanan di kalangan rakyat.
Da’na yang juga seorang penulis pemikir politikus dan dosen menyatakan bahwa harus ada pengembangan kesadaran di masyarakat Palestina yang berguna mempertahankan spirit Intifadha. Sebab ini adalah revolusi rakyat yang tidak didalangi oleh faksi-faksi Palestina. Ini sebagai reaksi atas kejahatan dan kekerasan warga yahudi berupa pembunuhan blokade dan menimbulkan situasi ekonomi yang buruk.
Dalam wawancaranya dengan Pusat Informasi Palestina Da’na menambakan faksi-faksi Palestina harusnya membentuk pimpinan nasional bersama atas Intifadhah yang akan merencanakan dan menentukan tugas-tugasnya. Ini agar lebih efektif. Ia berharap perpecahan Palestina harus diakhiri.
“Kita harus membentuk budaya perlawanan nasional Palestina bersama. Ada unsur bersama yang harus menjadi fokus antara faksi Palestina.”
Saat ditanya bahwa Intifadhah Al-Quds justru mampu melampaui capaian Oslo Da’na mengatakan “Di kalangan kita ada budaya barat. Namun kita punya budaya lokal nasional. Saya yakin Intifadhah itu bukti rakyat Palestina menolak budaya barat dan hasil dari perundingan Oslo.”
Menganalisi masa depan Da’na menilai tindakan Israel dan reaksi Otoritas Palestina dan Israel terhadap Intifadhah tidak akan berhasil menghabisinya. Menurutnya Intifadhah tidak akan bisa dihabisi kecuali dari dalam. Dirinya berharap Otoritas Palestina hanya bisa represif saja. (at/infopalestina)
