Tue 6-May-2025

Tiga Tuntutan Yang Harus Diwujudkan Intifadhah Al-Quds

Kamis 3-Desember-2015

Al-Quds – Pusat Informasi Palestina: Ketua Pendidikan Syariah di Masjid Al-Aqsha Dr. Najih Bukairat menilai Intifadhah Al-Quds saat ini harus mampu minimal mewujudkan tiga tuntutan terkait masjid Al-Aqsha dan kota Al-Quds.

Dalam pernyataan khususnya kepada Pusat Informasi Palestina Bukairat mengisyaratkan salah satu tuntutan itu terpenting adalah menghalangi Yahudi masuk Masjid Al-Aqsha membuka gerbang-gerbangnya tanpa syarat bagi umat Islam menjamin kebebasan lalu lintas warga antara satu kampung dengan kampung lain dan menghilangkan tindakan represif militer terhadap warga Al-Quds baik sosial atau pajak.

Israel melakukan penghancuran masyarakat Al-Quds secara sistematis dan mereka harus diadili atas kejahatan-kejahatannya. Selain itu kesepakatan Oslo antara Palestina dengan Israel harus diralat atau diakhiri sebab Israel sama sekali tidak menerapkan pasal-pasalnya sama sekali.

Syekh Bukairat menilai Intifadhah ini akan menjadi stasiun dan pengusung yang harus dimanfaatkan untuk membuat strategi-strategi menghadapi rencana zionis yang bertujuan Yahudisasi Al-Quds dan Al-Aqsha. Ia menyampaikan kekhawatirannya atas pemerintah kanan ekstrim zionis yang berusaha mengukuhkan proyek yahudisasi negara Israel yang dipimpin Benjamin Netanyahu.

Meski banyak usaha melenyapkan isu Palestina dan kota Al-Quds namun Intifadhah datang mengembalikan persoalan Palestina menjadi isu sentral.

Bukairat mengisyaratkan penggalian Israel di bawah masjid Al-Aqsha sejak 48 tahun masih terus berlangsung dan pelanggaran HAM Palestina meningkat 90% dan perkampungan-perkampungan Al-Quds siang malam tanpa henti menjadi ajang Israel dalam memburu anak muda Palestina dengan cara sangat hina.

Syekh Bukairat menegaskan Israel masih memaksakan diri untuk menerapkan visi zionisme menguasai Al-Quds dengan cengkraman pemukiman. Israel ingin menciptakan geografi dan visi baru di kota Al-Quds setelah dipecah belah sebagai usaha zionis menekan warga Palestina agar tidak betah dan melarikan diri dari kota mereka.

Sikap Palestina

Sikap Palestina terbagi menjadi dua sikap politis yang juga terbagi dimana ada pejabat Otoritas Palestina yang tidak berpihak langsung kepada Intifadah. Sementara elit perlawanan mendukung Intifadhah berlanjut. Meski ada perpecahan sikap politik namun rakyat Palestina bersatu di Tepi Barat Jalur Gaza dan Palestina 48.

Rakyat Palestina dengan potensi yang terbatas mampu melanjutkan intifadhah sehingga isu Al-Quds kembali menjadi perbincangan. Sayangnya menurut Bukairat sikap dunia Arab dan Islam tidak memberikan dukungan yang cukup sesuai dengan levelnya tidak memiliki strategi atau menekan Israel atau memboikotnya. Padahal darah rakyat Palestina yang suci terus mengalir tanpa henti. (at/infopalestina)

Tautan Pendek:

Copied