Tue 6-May-2025

Qarawi: Tahanan Politik Aib dan Perparah Perpecahan

Senin 26-Januari-2015

Ramallah – Pusat Informasi Palestina: Hampir semua pro Palestina ingin faksi-faksi Palestina bersatu. Namun hingga saat ini situasi perpecahan di Palestina masih kuat. Pemandangan penangkapan berlatar politik terhadap warga Palestina terutama dari kader dan pendukung Hamas berlangsung setiap hari. Padahal kesepakatan reskonisilasi antara Hamas dan Fatah sudah diteken sejak lama. Bahkan belakangan ini penangkapan politik itu semakin meningkat.

Tidak berhenti kepada penangkapan politik bahkan aparat otoritas Palestina bekerjasama dan melakukan koordinasi keamanan dengan ‘Israel’ untuk melakukan penangkapan kader-kader pro perlawanan atas penjajah.

Mempermainkan Kehidupan Warga

Dalam wawancara khususnya dengan Markaz Filistini Lili’lam menangkapi penangakapan berlatar belakangan politik anggota parlemen Palestina Fathi Qarawi menegaskan penangkapan berlatar belakangan politk yang dilakukan aparat keamanan otoritas Palestina sama sekali tidak bisa dibenarkan dari sisi moral akal sehat dan tidak bisa dilanjutkan. Bahkan menurutnya pihak aparat keamanan sendiri tidak tahu alasannya kenapa menangkapi warganya sendiri.

Qarawi menambahkan korban penangkapan politik memang memilik kepentingan namun mereka memiliki keluarga yang harus diberikan nafkah. Jika ditangkap mereka kehilangan pekerjaan mereka karena kehidupan mereka dipermainkan dengan cara demikian. Bahkan sebagian mereka itu pelajar yang sudah pasti kehilangan studi mereka. Qarawi mengaku sebagian keluarga korban penangkapan itu tidak bisa mendapaftarkan anak-anak mereka di perguruan tinggi karena mereka ditahan di penjara keamanan Palestina.

Perpecahan Makin Parah

Qarawi menyebut penangkapan politik ini hanya memecah belah rakyat Palestina dan memperparah perpecahan. Semua usaha rekonsiliasi hancur karena aksi ini. “Sayang sekali rekonsiliasi ternyata bukan keputusan Palestina namun tersandera oleh kepentingan politik gaji. Sebagian pihak di Palestina ikut dalam tekanan.” Tegas Qarawi.

Qarawi meminta kepada elit Palestina dari semua faksi untuk bertanggungjawab terhadap konsekwensi rekonsiliasi dan langkah mengakhiri perpecahan yang ada di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Warga Hidup Antara Dua Kekerasan ‘Israel’ dan Otoritas Palestina

Aleg Palestina Qarawi mengatakan warga Palestina kini hidup antara martil penjajah ‘Israel’ dan represif aparat keamanan Otoritas Palestina. Ia menyebut aksi penangkapan ini adalah aib yang harus ditangkap dua kali. “Saya sendiri pernah ditangkap dan ditahan ‘Israel’. Kemudian saya bertemu para mahasiswa dalam penjara aparat otoritas Palestina. Setelah bebas dari tahanan otoritas Palestina saya ditangkap lagi oleh ‘Israel’. Dan begitu lah.” Ungkap Qarawi.

Uang Politik

Soal alasan krisis keuangan yang diklaim oleh otoritas Palestina dan pengaruhnya terhadap pelaksanaan rekonsiliasi dan langkah menghentikan penangkapan Qarawi mengatakan rekonsiliasi dikendalikan oleh orang yang memberikan uang kepada Otoritas Palestina yaitu ‘Israel’ dan antek-anteknya dari barat dan rezim Arab yang sudah barang tentu tidak ingin rekonsiliasi dan tidak ingin persatuan Palestina.

Karena itu imbuh Qarawi otoritas Palestina menggunakan gaji pegawai untuk mempermainkan warga Palestina selain kekerasan dan pengekangan.

“Penangkapan dan penahanan politik salah satu bentuk represif Otoritas Palestina terhadap rakyatnya dengan bayaran uang yang mereka terima. Mereka melakukan itu demi mendapatkan uang dari ‘Israel’ dan Amerika”

Penghentian gaji yang dilakukan otoritas Palestina menyebabkan kondisi sulit. Padahal mereka juga masih mendapatkan perlakukan represif penjajah.

Karena itu Qarawi meminta agar melawan aksi penahanan politik ini agar rakyat hidup secara layak. Ia meminta Otoritas Palestina bertanggungjawab atas semua tindakan kekerasan ini dan menghentikannya sebab ini bagian dari kejahatan kemanusiaan. (at/infopalestina.com)

Tautan Pendek:

Copied