Infopalestina: Tel Aviv mengungkap sekelompok pakar keamanan Israel sudah menyiapkan studi mendalam soal visi keamanan Israel menyimpulkan bahwa Israel harus mengubah visinya menghadapi perubahan-perubahan yang menerpa kawasan Timteng. Perubahan itu harus melahirkan kecanggihan teknologi atau perang cyber dan perang ruang angksa.
Pengamat urusan militer di harian Haaretz Israel Amos Harael menegaskan rekomendasi yang dibuat oleh para pakar yang dipaparkan di konferensi Hertezelia ke-14. Sementara ketua tim pakar Prof. Alex Meints meyakini bahwa sudah saatnya Israel mengubah visi keamanannya yang sudah dibuat pada tahun 1950-an yang dibuat oleh David Ben-Gurion.
Harael mengisyaratkan visi keamanan yang dibuat oleh Ben Gurion didasarkan kepada tiga dasar Deterrence deterrence and decisiveness (cegah cegah dan tegas). Ia menegaskan perbandingan kekuatan negara-negara Arab yang dianggap musuh tidak akan memungkinkan Israel memenangkan secara final.
Karena itu visi baru keamanan Israel yang akan disampaikan di konferensi Hertezelia didasarkan kepada empat faktor: mencegah perang mencegah serangan menggagalkannya dan menciptakan koalisi regional.
Soal koalisi regional para pakar Israel merekomendasikan agar Israel mengadopsi perdamaian dengan Arab berdasarkan koalisi utama Arab Saudi dan disusul negara teluk lainnya dan kemudian dikembangkan ke negara-negara Afrika Timur seperti Etiopia Kenya Sudan Selatan Uganda juga negara laut meditrania seperti Cyprus dan negara-negara Balkan. (bsyr)
