Sat 10-May-2025

Gencatan di Gaza Diprediksi Perlahan-lahan Memudar

Kamis 23-Januari-2014

Nazaret – Infopalestina: Berbagai analisa militer dari kalangan Zionis memprediksi bahwa kondisi tenang dan gencatan yang terjadi antara perlawanan dan militer Zionis perlahan-lahan akan memudar. Hal itu menurut mereka karena intensitas serangan roket yang meningkat dari Jalur Gaza. Sementara itu Hamas dinilai tidak bisa mencegah dan menghentikan peluncuran roket dari wilayah Gaza ke ‘Israel’.

Analis militer Zionis Amos Harael menilai bahwa roket-roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza ke wilayah selatan entitas Zionis jumlahnya cukup besar. Tidak mungkin diabaikan bahwa eskalasi di fron selatan itu seimbang. Karena orang-orang Palestina sejak awal bulan bila dirata-rata setiap harinya telah menembakkan satu roket. Dia menuduh kelompok-kelompok radikal di baik serang tersebut terutama Jihad Islam dan yang mengadopsi prinsip-prinsip dan ide-ide organisasi Alqaidah.

Dia menambahkan di saat serangan roket sudah mencapai rata-rata satu hari satu roket maka hitungan mundur untuk konfrontasi militer yang akan datang antara kedua belah pihak telah dimulai. Karena intesitas serangan ini mengganggu tidur para penduduk permukiman-permukiman Yahudi di sekitar Jalur Gaza. Para pemimpin permukiman telah meminta pentingnya membalas itu semua dengan aksi militer. Dengan demikian menempuh jalan melancarkan balasan terhadap setiap tembakan roket (ke’Israel’) dengan sendirinya akan mengakibatkan kematian orang-orang Palestina yang terisolasi. Dari sini bisa disimpulkan bahwa operasi militer ke Jalur Gaza sudah sangat dekat.

Sumber-sumber keamanan dan militer tingkat tinggi di Tel Aviv menukil bahwa Hamas tidak berusaha untuk mencegah serangan roket dari Jalur Gaza. Dengan demikian berarti Hamas berkepentingan pada konfrontasi militer dengan ‘Israel’. Karena tindakan Hamas yang tidak menghentikan tembakan roket ini akan menyebabkan berhentinya gencatan senjata antara kedua belah pihak dan dimulainya aksi militer.

Sumber keamanan dan militer Zionis ini mengungkapkan bahwa kedua pimpinan Mesir dan Zionis telah menyampaikan pesan-pesan yang sangat keras pada Hamas. Bahwa keduanya sejak sekarang tidak akan tahan dengan berlanjutnya peluncuran roket dari Jalur Gaza. Karena penembakkan 6 roket ke kota Ashkelon sudah memungkinkan untuk memulai operasi militer sekiranya sistem pertahanan Kubah Besi tidak berhasil menjatuhkannya dan mencegah jatuhnya korban. Demikian seperti dilaporkan saluran 10 televisi Zionis.

Sumber-sumber di dinas keamanan Zionis mengungkapkan keyakinan mereka bahwa roket-roket yang baru-baru ini ditembakkan dari Jalur Gaza ke kota Ashkelon tidak terjadi melalui perintah pusat dari gerakan Hamas atau Jihad Islam. Sebagian besarnya ditembakkan oleh kelompok-kelompok lokal para aktivis non reguler dan tidak tunduk pada perintah pimpinan pusat di kelompok mereka. Ada kesan bahwa kedua kelompok ini (Hamas dan Jihad Islam) tidak berkepentingan dengan konfrontasi militer untuk sekarang ini.

Sumber dinas keamanan Zionis menambahkan kecemasan muncul dari kualitas roket-roket yang ditembakkan dan pengembangan yang terjadi terhadap roket-roket tersebut pada tingkat ketinggian sehingga menyulitkan Kubah Besi untuk menjatuhkannya.

Frekuensi Ancaman Zionis ke Gaza Meningkat

Sementara itu frekuensi ancaman Zionis untuk melancarkan serangan ke Jalur Gaza terus meningkat. Sejumlah petinggi dan tokoh Zionis melontarkan pernyataan-pernyataan keras terkait situasi di Jalur Gaza. Berikut adalah reaksi dari para petinggi dan tokoh Zionis:

PM Zionis Benyamin Netanyahu seperti dikutip kantor berita WALLA yang dekat dengan intelijen Zionis mengancam akan melancarkan serangan balasan yang mengerikan kepada siapa saja yang berusaha menyerang ‘Israel’. Dia mengungkapkan tekadnya untuk menjaga gencatan dengan fron di Jalur Gaza. Namun dia mengklaim melakukan aksi pertahanan terhadap siapa saja yang berusaha menerangnya. Dia mengusulkan agar Hamas mempertimbangkan hal itu.

Dikutip saluran satu televisi Zionis Menteri Urusan Intelijen Zionis Yuval Steinitz mengatakan bahwa berlanjutnya serangan roket dari Jalur Gaza ke ‘Israel’ menegaskan pentingnya mempertahankan keberadaan militer di sepanjang Lembah Yordan di samping komunitas penduduk sipil.

Menteri Lingkungan Hidup Zionis Emir Peretz mengatakan bahwasanya harus dilihat dengan sangat serius akibat dari eskalasi yang terjadi wilayah selatan. Karena yang melepaskan tembakan roket adalah organisasi-organisasi yang menginduk kepada jihad global. Dia mengatakan “Kita harus menjelaskan kepada Hamas sebagai pihak yang bertanggung jawab di Jalur Gaza bahwa mereka harus bertanggung jawab penuh apa yang terjadi di sana.

Situs militer Zionis mengutip dari walikota Zionis di Ashdod Yehiel Lasri bahwa dia memutuskan meliburkan pelajaran di seluruh penjuru kota dan taman kanak-kanak yang tidak terlidungi di tengah-tengah meningkatnya serangan roket dari Jalur Gaza. Sedang Ashkelon tetap menyelanggarakan kegiatan pelajaran di seluruh sekolah meskipun sebagian sekolah tidak terlindungi.

Sementara itu Wakil Menteri Pendidikan Zionis Avi Fartzman seperti dikutip saluran tujuh televisi Zionis dia menegaskan bahwa sejuta warga Zionis menjadi taruhan di tengah-tengah realita yang dilakukan gerakan Hamas di selatan ‘Israel’. Realita ini tidak tertahankan. Harus dilakukan serangan balasan secara langsung. Tidak perlu menunjukkan apapun bentuk kesabaran terhadap mereka. Dia mengatakan tidak masuk akan bila ratusan siswa tidak bisa ke sekolah mereka karena roket-roket ini. Tidak ada bedanya antara satu roket atau enam roket.

Kalangan keamanan Zionis sebagaimana dilansir kantor berita reuter mengklaim kebenaran pesan ancaman yang dikirim kepada Hamas melalui saluran komunikasi Mesir. Dan itu menurutnya memiliki efek positif untuk meredakan masalah. Sehingga mereka (Hamas) tidak lagi konsen melakukan eskalasi untuk saat ini. (asw)

Tautan Pendek:

Copied