Sat 10-May-2025

Militer Zionis: Hamas Melakukan Persiapan Aksi Militer Melawan Kita

Kamis 19-Desember-2013

Nazaret – PIP: Situs berita Zionis “WALLA” mengungkapkan meskipun Jalur Gaza mengalami blokade ketat meskipun militer Mesir menghancurkan sejumlah besar terowongan yang digunakan untuk menyelundupkan senjata dari semenanjung Sinai ke Jalur Gaza meski dua faktor utama ini terjadi namun Gerakan Perlawanan Islam Hamas dengan gencar mengembangkan kemampuan intelijennya untuk mendapatkan informasi sensitif tentang negara ‘Israel”.

Sayap militer Gerakan Hamas Brigade al Qassam belakangan ini mulai memasang balon-balon pemantau yang dilengkapi dengan kamera sangat canggih dengan tujuan menghimpun informasi intelijen tentang pergerakan militer penjajah Zionis di sepanjang garis perbatasan yang memisahkan antara Jalur Gaza dan negara “Israel”.

Selain itu balon-balon yang sama juga disebar oleh sayap militer Hamas di sepanjang pantai antara ‘Israel’ dan Jalur Gaza. Seorang perwira tinggi di Komando Wilayah Selatan militer ‘Israel’ mengatakan bahwa Gerakan Hamas mengambil keputusan pengumpulan informasi-informasi sensitif dan penting tentang negara “Israel” bukan hanya di perbatasan saja namun di dalam jantung “Israel”. Dia menegaskan bahwa sayap militer Hamas menyebar puluhan balon gas yang dilengkapi dengan kamera pemekam yang sangat bagus. Dia juga menyatakan bahwa seorang kamerawan Palestina dari Jalur Gaza merekam palon-balon intelijen dan menyebarkan melalui halaman pribadinya di situs jejaring sosial facebook.

Situs berita Zionis WALLA menambahkan perwira “Israel” yang sama juga menegaskan bahwa balon-balon mata-mata tersebut menjadi potensi yang sangat mengkhawatirkan yang membuktikan tentang niat Hamas bukan hanya mengembangkan arsenal militernya dengan mortir dan rudal canggih saja dan membangun terowongan-terowongan sebagai sarana serangan menuju jantung wilayah “Israel” namun Hamas juga bekerja mengumpulkan informasi sensitif tentang apa yang terjadi di dalam jantung “Israel” dan memantau pergerakan militer dan warga tanpa kecuali.

Perwira tinggi yang tidak mau disebutkan namanya ini mengingatkan bahwa belakangan ini negara “Israel” mengizinkan masuknya gas helium ke Jalur Gaza untuk tujuan damai. Namun karena perkembangan ini imbuh perwira tinggi “Israel” ini maka “Israel” akan meninjau kembali masalah ini.

Mengutip dari sumber-sumber militer tingkat tinggi di Tel Aviv WALLA mengatakan bahwa belakangan ini terungkap adanya terowongan-terowongan strategis yang menuju dalam jantung “Israel”. Sumber yang sama menegaskan meskipun organisasi Hamas mengkhawatirkan kekuatan pencegahan “Israel” dan bekerja sesuai dengan kekhawatirannya terhadap kekuatan pencegahan “Israel” maka bukti-bukti dan indikator-indikator yang dihimpun dinas keamanan negara “Israel” yakin bahwa gerakan Hamas sedang bersiap dengan langkah yakin untuk menghadapi perang yang akan datang dengan pasukan penjajah “Israel”.

Serangan sporadis yang tidak memiliki arti ke sejumlah target di Jalur Gaza yang bagian terakhir mencakup serangan terowongan yang ditemukan dekat Khan Yunis imbuh WALLA kita perhatikan bahwa militer menjadi tidak memiliki informasi apapun tentang terowongan-terowongan yang dibuat gerakan Hamas di Jalur Gaza tersebut. Militer ‘Israel’ melaksanakan aksi-aksi serangan ke perbatasan tanpa judul ungkapnya.

Pasukan militer “Israel” tahun betul tanpa ada keraguan sedikitpun bahwa gerakan Hamas masih membangun puluhan terowongan yang membentang dari Jalur Gaza ke balik perbatasan. Bisa dikatakan bahwa militer sedang bingung dengan kegelapan dan membanting diri ke tembok terangnya.

WALLA mengutip dari seorang perwira yang bertugas di devisi intelijen militer (Aman) yang mengatakan karakter terowongan ini adalah mengejutkan secara tiba-tiba dan dramatis. Terowongan-terowongan ini menjadi ancaman strategis bagi keamanan “Israel”. Jika faktor ketidak sengajaan tidak membantu kita dalam mengungkap terowongan-terowongan tersebut sebagaimana peristiwa yang terjadi pada penemuan terowongan yang berjarak hanya beberapa ratus meter dari pagar perbatasan saja dari Jalur Gaza maka para serdadu akan menjadi sasaran setiap saat hilang secara tiba-tiba dan beberapa hari kemudian diumumkan salah seorang dari mereka telah diculik dekat perbatasan dengan Jalur Gaza.

Perwira ini menyinggung apa yang disebutnya skenario kedua yang dianggapnya lebih buruk. Yaitu masuknya anggota Hamas melalui salah satu terowongan ke salah satu daerah “Israel” dekat perbatasan dan menculik puluhan orang dari entitas Zionis dan membawanya secara diam-diam. Dia menambahkan parade militer Hamas terakhir di Jalur Gaza membuktikan bahwa gerakan Hamas sedang menyiapkan sejumlah kerja militer yang akan mengejutkan militer “Israel” dan melanarkan serangan ke “Israel” dengan serangan yang tidak diketahui terangnya.

Komandan Batalyon Selatan di Militer “Israel” untuk devisi Jalur Gaza Jenderal Amos Hakohen mengatakan bahwa gerakan Hamas bersiap dan menyiapkan diri untuk menghadapi perang yang akan datang di semua sektor. Saat ini gerakan Hamas sedang menggali terowongan-terowongan dan memproduksi roket dan rudal jarak menengah dan jarak jauh. Selain itu ungkap Jenderal Amos gerakan Hamas telah membangun jaringan utuh dan integral di bawah tanah di Jalur Gaza. Dia juga menyatakan bahwa Hamas telah mengembangkan taktik serangan dan merubah perilaku bertempurnya dengan mengambil pelajaran dari perang sebelumnya yang terjadi pada November 2012 lalu.

Jenderal Amos menilai gerakan Hamas saat ini sedang dalam tekanan sangat besar. Di satu sisi akibat penutupan dan penghancuran terowongan-terowongan yang dilakukan militer Mesir. Di sisi lain Hamas tidak memiliki dana untuk membayar gaji bulanan. Sedang penغokong ideologi gerakan (Hamas) dalam bahaya yakni gerakan Ikhanul Muslimin di Mesir. Menurutnya di gerakan Hamas juga terjadi perdebatan ideology secara mendalam antara para pemimpin dan kader-kadernya. Secara umum Jenderal Amos menyimpulkan bahwa perselisihan ideology antar kutub meluas. Dengan demikian Jenderal Amos berpendapat bahwa faktor-faktor penekan yang dialami Hamas ini dengan sendirinya mendorongnya melakukan perang dengan negara “Israel”.

Dia menyimpulkan kader-kader sayap militer gerakan Hamas tidak duduk-duduk di tembok dan menunggu-nunggu. Namun mereka melakukan inisiatif. Karena mereka di depan mata kita membangun jaringan pengumpulan informasi yang meliputi pemasangan kamera yang sebagian besarnya di pasang di tiang-tiang yang ketinggiannya mencapai 45 meter.

Dengan kata lain Jenderal Amos menyimpulkan seperti dimuat surat kabar Zionis Ha’aretz (16/12) gerakan Hamas sedang melakukan persiapan aksi militer melawan kita. Mereka sedang mengumpulkan informasi sensitif dan penting tentang kita. Namun sebaliknya kita juga melakukan penghimpunan informasi tentang mereka dan tentang pergerakan mereka. Kita sudah menentukan bank-bank target yang akan menjadi sasaran kita dalam perang yang akan datang dengan Hamas terangnya. (asw)

Tautan Pendek:

Copied