Wed 7-May-2025

Penghancuran Masjid Al-Aqsha Israel Manfaatkan Krisis Arab

Sabtu 5-Oktober-2013

Saleh Mahmoud

Al-Aqsha saat ini mengalami operasi yahudisasi sistematis ditengah sikap diam masyarakat internasional. Zionis melakukan penghancuran rumah-rumah warga mengusir warga Al-Quds wanita anak-anak dan laki-laki tanpa mempedulikan piagam dan undang-undang internasional. Mereka juga melakukan ekspansi dan perluasan pembangunan pemukiman Yahudi dan mendatangkan warga Yahudi ke sana dari luar.

Sementara Masjid Al-Aqsha saat ini dalam bahaya yang mengancam yang lebih keras dari waktu-waktu sebelumnya. Setiap hari Masjid Al-Aqsha mengalami berbagai tindakan penyerangan dan pelecehan oleh warga Zionis dan Yahudisasi yang dipercepat. Sementara dunia Arab dan umat Islam sedang disibukkan dengan masalah masalah internal mereka.

Yahudisasi Al-Quds dipercepat dan penggerebekan setiap hari yang dilakukan oleh warga Yahudi bersama sejumlah pejabat Israel bahkan komandan dan pasukannya dengan alasan yang tidak bisa dibenarkan. Semua itu hanyalah merupakan penyempurnaan dari usaha menguasai masjid Al-Aqsha dan usaha membukanya secara final bagi warga Yahudi untuk menunaikan ritual mereka.

Rentetan aksi yahudisasi dan percepatan rencana pembangunan Kuil Solomon yang dilakukan oleh pemerintah kota penjajah Zionis dengan penggalian di bawah masjid Al-Aqsha menyebabkan terjadinya retakan dan longsor yang membahayakan di sejumlah tempat. Bahkan pada tahun 2012 sekitar 12 ribu warga Yahudi ikut dalam penggerebekan ke masjid Al-Aqsha yang dikeluarkan oleh lembaga Al-Aqsha untuk Wakaf dan Peninggalan Bersejarah dan angka tersebut akan terus mengalami kenaikan bersamaan dengan itu elit elit Israel politik Israel mengeluarkan statemen yang intinya mendorongkan semangat seluruh warga Yahudi dari untuk melakukan penggrebekan ke masjid Al-Aqsha setiap hari.

Hal ini menegaskan mereka ingin menyatakan Yahudi memiliki hak terhadap Kuil Solomon yang ingin dibangun dibawah reruntuhan Masjid Al-Aqsha dan membagi masjid tersebut menjadi dua dari sisi waktu ataupun tempat satu bagian untuk yahudi dan satu lagi untuk umat Islam seperti yang terjadi di Masjid Ibrahim Hebron.

Zionis ingin segera mewujudkan pembangunan Kuil Solomon di bawah reruntuhan masjid Al-Aqsha penjajah Zionis. Sampai saat ini membangun 100 sinagog Yahudi di sekitar Masjid Al-Aqsha dan termasuk dan itu bagian dari rencana yahudisasi.

Ketua Pusat Al-Quds Internasional Hasan Satir mengatakan saat ini RUU Yahudisasi di parlemen Israel Knesset yang bertujuan mengikutkan Masjid Al-Aqsha dalam atau dibawah kendali Kementerian Agama Israel. Israel akan mengambil 75 persen lahan seluruhnya yang diperkirakan 144 M2 dari menjadi halaman umum. Rencana ini termasuk di dalam rencana zionis membangun panggung di halaman Al-Barraq (tembok ratapan).

Kelompok ekstrimis Yahudi menunaikan ritual mereka di halaman awal dan memasukkan ke halaman meja dan kursi serta menggunakan terompet sebagai salah satu alat ritual Yahudi.

Kesepakatan resmi internasional tahun 30 di era Inggris melarang memasukkan atau menggunakan apapun di halaman Al-Barraq. Namun saat ini mereka berusaha membangun podium di halaman tersebut. Perluasan itu bertujuan menampung sebanyak mungkin warga ekstrimis Yahudi melakukan ritual di sana.

Meminimalisasi Shock Umat Islam

Penjajah Israel tidak ragu-ragu menghancurkan masjid Al-Aqsha. Mereka tahu benar lembaga-lembaga dan media massa melangsir dan meliputi upaya menghancurkan masjid itu setiap hari. Tujuannya agar umat islam harus terbiasa melihat kondisi tersebut. Sehingga efek yang ditimbulkan akan lebih ringan ketika mereka mendengar tentang berita hancurnya Al-Aqsha. Karena itu selama beberapa tahun belakangan ketika kita mendengar kata-kata hancurnya masjid Al-Aqsha. Hal itu sudah menjadi biasa.

Kemudian penjajah Israel bertujuan mengetahui respon umat Islam mendengar usaha pengahancuran Masjid Al-Aqsha. (bsyr)

Tautan Pendek:

Copied