Fri 9-May-2025

Mantan Direktur Shin Bet: Solusi Dua Negara Sudah Berakhir

Senin 5-Agustus-2013

Nazaret – PIP: Mantan Direktur Dinas Intelijen Dalam Negeri Zionis “Shin Bet” Yuval Diskin mengingatkan tragedi yang akan terjadi atas “negara demokrasi Yahudi Israel” di masa mendatang dalam waktu dekat. Dia menilai bahwa ‘Israel’ telah sampai pada titik yang tidak bisa kembali dan solusi dua negara menjadi tertinggal di belakang sehingga menimbulkan sejumlah pertanyakan akan masa depan ‘Israel’ dan pentingnya memulai memikirkan alternatif lain.

Diskin menyinggung konflik Palestina – ‘Israel’ serta dampak perubahan Arab dan hingga ‘Israel’ atas konflik ini berotal dari titik utama tidak adanya pimpinan ‘Israel’ dan juga Palestina yang memiliki kemampuan dan kesiapan konkrit untuk mengakhiri konflik ini.

Itu artinya solusi dua negara telah runtuh dan tidak mungkin lagi solusi ini dilaksanakan bukan dalam waktu dekat namun diyakini ‘Israel’ telah sampai pada titik yang tidak bisa kembali lagi. Di mada mendatang ‘Israel’ tidak bisa lagi kembali ke perundingan dan mengakhiri konflik atas dasar pendirian negara Palestina di samping negara ‘Israel’.

Diskin menilai sekerang ini masalahnya sudah mengarah menuju satu negara. Itu tidak hanya dibuktikan dengan realitas ‘Israel’ dan Palestina saja namun juga pihak-pihak yang sudah dan masih mendukung prinsip solusi dua negara yang tidak bisa mengakhiri konflik.

Dia menegaskan bahwa suasana stabilitas keamanan yang tenang sebagimana dinyanyikan sebagian orang ‘Israel’ bisa meledak lebih berdarah-darah kapan saja. Dan akhirnya dia sampai pada satu skenario yang mungkin yaitu satu negara antara sungai dan laut. Karena dia menjelaskan “Anda bisa membayangkan masadepan dan Anda bersandar pada angka-angka yang dikeluarkan ‘Israel’ tahun 2010 yang mengatakan prosentase Yahudi di tengah-tengah pendudukan antara sungai dan laut sekitar 53% Anda bisa membayangkan apa yang akan terjadi dengan prosentase ini setelah beberapa tahun.”

Karena itu dia mengajukan beberapa pertanyaan. Bagaimana ‘Israel’ akan memperlakukan orang-orang Palestina di satu negara ini? Apakah mereka akan diberi persamaan hak memilih dan dipilih? Apakah mereka diberi pemerintahan otonomi di wilayah tinggal mereka dan mereka mengelola urusan mereka sendiri? Dan apa yang akan terjadi dengan sikap warga Arab di dalam wilayah tahun 1948?”

Bagaimana ‘Israel’ akan memperlakukan apabila orang-orang Palestina menolak pemerintahan otonomi dan ingin partisipasi penuh menilih dipilih dan persamaan? Bagaimana mengatasi tembok rasial yang saat ini berdiri apakah akan tetap dibiarkan dan memisahkan antara orang Palestina dari orang ‘Israel’? Apa sikap ‘Israel’ ketika dunia memperlakukan ‘Israel’ sebagai “negara rasis”? Apa yang akan terjadi dengan masa depan negara demokrasi Yahudi Israel?

Semua pertanyaan ini dan yang lainnya menurut Diskin harus dipikirkan jawabannya sejak hari ini. (asw)

Tautan Pendek:

Copied