Menteri Pertahanan ‘Israel’ Moshe Yaalon mengumumkan bahwa Divisi Pertempuran Khusus yang dibentuk khusus untuk ditugaskan di dataran tinggi Golan Suriah yang dijajah tahun 1967 sebagai bukti antusias ‘Israel’ agar tidak terulang serangan mendadak Arab terhadap ‘Israel’ pada Oktober 1973. Anggaran 60 juta dolar untuk tujuan proyek ini membuktikan bahwa penurunan anggaran militer di Israel tidak akan dilakukan dengan mengorbankan kekuatan militernya.
Sebelumnya Yaalon sudah bicara soal pasukannya yang akan menggelar latihan di segitiga perbatasan dengan Suriah dan Libanon. Ia menyebutkan meski terjadi penurunan anggaran hingga 7 milyar dolar selama lima tahun di bidang pertahanan ia menampik hal itu akan membahayakan ‘Israel’. Ia memprediksi Arab tidak akan menyerang karena itu tidak realistis.
Pengurangan anggaran itu karena memang terkait dengan situasi sulit yang dihadapi oleh pasukan militer Arab yang sedang direpotkan dengan masalah keamanan dalam negeri dan konflik internalnya sehingga Suriah dan Mesir minimal tak akan menjadi ancaman bagi ‘Israel’.
Selain itu komandan militer mulai secara riil mengubah infrastruktur militer dan kembali kepada gagasan “militer kecil cerdas”. Hal itu berangkat dari kemandirian setiap pasukan dalam persenjataan seperti dalam hal pasukan udara.
Rencana Israel ke depan mereka akan melepas (membebaskan tugaskan) sekitar tiga kawanan pesawat tempur sejumlah kapal perang tim (regu) pasukan cadangan dan sejumlah satuan pasukan tank. Hal itu dilakukan zionis terkait minimalisasi anggaran dan perubahan peta ancaman yang dihadapi ‘Israel’.
Totalnya militer zionis akan membebas tugaskan sekitar 3000 hingga 5000 personel pasukan inti dan membubarkan pasukan cadangan pasukan misil dan pasukan pemasok senjata.
Namun menurut Yaalon rencana ini bisa dipertanggungjawabkan yang mencakup investasi dalam bidang sarana pertempuran dan system pertahanan. Mereka akan melanjutkan investasi dalam persenjataan akurat spionase penyadapan pertahanan efektif dan berbasis cyber. Hal ini berangkat dari teori bahwa medan pertempuran saat ini dan masa depan berbeda sama sekali dengan masa lalu. Di masa mendatang kemenangan dalam konfrontasi akan ditentukan oleh keunggulan teknologi militer baik dalam bidang udara laut darat dan dengan komponen yang minim. (bsyr)
Yediot Aharonot 30/7/2013