Nazaret – PIP: Militer Zionis menyatakan pihaknya telah mengakhiri latihan militer besar di wilayah utara ‘Israel’ untuk mensimulasikan perang antara ‘Israel’ dan poros Iran Suriah dan Hizbullah di Libanon.
Surat kabar Zionis Ha’aretz di halaman internetnya mengutip dari seorang perwira senior di Angkatan Udara Zionis dia mengatakan bahwa dalam kerangka simulasi ini para pilot berlatih pada semua fron t . Itu karena adanya pengetahuan pada militer ‘Israel’ bahwa poros Iran – Hizbullah – Suriah masih ada dan kuat. “Kami bersiap untuk arti terjadinya perang beragam front” ungkapnya.
Ha’aretz mengatakan beberapa hari yang lalu telah ditutup koridor-koridor jalan di kawasan utara ‘Israel’ untuk tujuan pelaksanaan latihan. Warga juga merasakan adanya gerakan pesawat perang dan kendaraan-kendaraan militer besar.
Jurubicara militer Zionis mengatakan “Telah disetujui pelaksanaan latihan ini sejak lama. Ini adalah bagian dari latihan militer tahunan. Yang melibatkan Angkaran Darat Angkatan Laur dan Angkatan Udara. Latihan juga melibatkan prajurit dari pasukan cadangan.”
Latihan ini dipimpin oleh Mayor Jenderal Shai Avital yang berperan sebagai Kepala Staf Angkatan Bersenjata sebagai orang yang mengambil keputusan dalam militer.
Militer ‘Israel’ menyatakan bahwa sekedar latihan di tengah pengurangan anggaran keamanan membuktikan urgensinya dan andilnya dalam menghadapi kemungkian-kemungkinan di waktu mendatang di depan militer ‘Israel’. Pihaknya telah menyelesaikan latihan yang melibatkan berbagai kekuatan dengan tujuan untuk persiapan perang kejutan.
Latihan melibatkan pasukan besar dari Angkatan Laut dan Udara di samping pasukan-pasukan khusus. Latihan ini berlangsung selama 4 hari. Secara kebetulan latihan ini dilaksanakan di tengah kecemasan ‘Israel’ atas apa yang terjadi di Suriah di satu sisi dan atas pengurangan anggaran pertahanan ‘Israel’ di sisi lain.
Sementara itu surat kabar Ha’aretz di halaman situsnya menyeburkan bahwa latihan ini dilaksanakan tahunan. Tahun lalu mencakup latihan untuk sekenario-skenario serupa. Tujuan dari latihan ini adalah megecek kemampuan kerja berbagai satuan militer yang tidak dilaksanakan dalam satu front namun di belakang garis front. Latihan ini melibatkan pasukan angkatan laut secara umum untuk mendukung angkatan darat.
Seorang perwira senior angkatan laut ‘Israel’ mengatakan “Latihan ini adalah bagian dari persiapan menyeluruh kami.” Menurut seorang perwira angkatan laut lain prajurit yang ikut dalam latihan ini menghadapi skenario-skenario yang dipaparkan pada mereka secara tiba-tiba. Tujuannya berkaitan dengan angkatan laut untuk mendeteksi bagaimana angkatan laut bisa bergabung dengan kemampuan sebesar mungkin dalam kemampuan ketegasan militer. (asw)