Fri 9-May-2025

Zionis Ubah Silwan Menjadi “Ghetto” Selama Hari Raya Yahudi

Rabu 27-Maret-2013

Alquds – PIP: Teriakan dan yel-yel rasis dilontarkan ratusan ekstrimis radikal Yahudi yang menduduki daerah Silwan selama perayaan hari raya agama mereka. Hari raya yang dipaksakan kepada warga al Quds agar mereka menyaksikan ritual-ritual gila Yahudi yang dipenuhi dengan tarian teriakan dan serangan terhadap apa saja yang berbau Palestina dan Arab. Begitulah gambaran yang disampaikan Direktur Pusat Informasi Wadi Halwa di Silwan Jawad Shiyam.

Sedangkah polisi penjajah zionis dan milisi keamanan khusus yang dibayar pemerintah zionis setiap tahun lebih dari 75 juta shekel untuk menjamin perlindungan bagi warga pemukim pendatang zionis di Silwan al Quds Kuno Syaikh Jarah dan Tsauri maka tugas mereka adalah memberikan lebih banyak lagi rasa aman kepada orang-orang ekstrim tersebut dan melindungi mereka untuk mengintimidasi warga al Quds meskipun mereka (warga al Quds) adalah anak-anak.

Di kampung Wadi Halwa Anda bisa melihat jumlah besar serdadu zionis dari kesatuan khusus kepolisian yang bertugas melindungi lebih dari seratus orang radikal Yahudi yang menyerbu Silwan sambil membawa terror dan hinteria rasisme seraya meneriakkan yel-yel “matilah orang Arab” dan “hidup bangsa Israel” atau “bangsa Israel telah kembali”.

Sementara itu warga Silwan al Quds berdiri di balkon rumah-rumah mereka menyaksikan episode kegilaan di jalan-jalan dekat rumah. Sedang para pemuda yang marah memilih berada di gerbang rumah-rumah mereka menantang “orang-orang gila” di luar dan memaparkan diri mereka dalam bahaya. Mereka tahu betul bahwa polisi zionis Israel yang disebar secara massif tidak akan bisa melindungi mereka dari kebrutalan para ekstrimis tersebut. Demikian dikatakan al Haj Fakhri Abu Diyab anggota Komite Pembala Tanah dan Properti Silwan.

Karena menurut Abu Diyab hampir setiap hari terjadi serangan terhadap anak-anak Silwan. Mulai dari penangkapan pemukulan hingga penahanan rumah. Dia mengatakan “Melalui perayaan dan hari raya mereka merubah daerah kami menjadi “Ghetto” (semacam distrik yang berisikan masyarakat dari etnis tertentu yang memiliki doktrin rasisme red). Mareka mencegah aktivitas kami. Mereka menghadang para siswa saat berangkat ke sekolah-sekolahnya. Dalam banyak kasus para pemukim zionis berteriak kepada kerumunan warga: “Kalian adalah penghulu teroris dunia”.. yang lainnya lagi berteriak: “Berapa kalian bayar anak-anak kalian sehingga mereka melalui terorisme”.

Biasanya penduduk Silwan membalas dengan keluarnya anak-anak mereka secara spontan melakukan pawai tandingan dengan membawa bendera Palestina dan poster-poster bertuliskan kalimat yang menggambarkan cinta mereka kepada Silwan. Yang pada akhirnya menyulut para pemukim pendatang zionis dan membuat mereka marah serta merasa di serangan oleh anak-anak dengan dalih itu adalah hari agama Yahudi dan anak-anak perusuh tersebut tidak berhak ada di sana.

Sementara itu Otoritas Kepurbakalaan Zionis mengumumkan apa yang mereka sebut penemuan arkeologi penting di jalan Samer Sarhan nama tokoh yang gugur dibunuh oleh penjaga keamanan Zionis sekitar tiga tahun yang lalu. Namun penemuan ini tidak mengubah cerita tempat bersejarah ini dari identitas keislaman dankearabannya. Penemuan terbaru merupakan gua yang merujuk kepada periode salah satu era Islam.

Perlu dicatat bahwa daerah Silwan adalah wilayah yang kaya peninggalan purbakala bagi semua peradaban yang pernah ada di Palestina dan mendirikan pusat-pusatnya di desa tersebut. Dan peradaban pertama yang dikenal adalah kota al Quds yang intinya adalah desa Silwan. Kemudian disusul peradaban Mesir Persia Bizantium Kristen dan Islam yang meninggalkan jejak mereka di wilayah tersebut. Yang paling terkenal adalah era Bani Umayyah yang mana penemuan-penemuan sekarang ini berkaitan dengan era tersebut. Sementara itu organisasi “Elad” zionis berusaha menghubungkan sejarah desa tersebut dengan era Nabi Dawud dan eksploitasi untuk mendirikan permukiman Kota David. Meskipun arkeolog Zionis sendiri tidak setuju pada cereita dan mitos yahudi tersebut mengenai hal ini. Karena tidak ada satu penemuanpun yang membuktikan kehadiran Nabi Dawud di daerah ini. (asw)

Tautan Pendek:

Copied