Fri 9-May-2025

Para Pakar Tegaskan Kegagalan Sistem Pertahanan Kubah Besi Zionis

Senin 11-Maret-2013

Nazaret – PIP: Dua pakar Zionis dan seorang pakar Amerika bidang sistem pertahanan rudal meragukan kemampuan sitem pertahanan “Iron Dome” (Kubah Besi) yang dikembangkan industri senjata Zionis dengan dukungan dana dan teknologi Amerika. Setelah mereka membuktikan penelitiannya dan fakta konkrit kegagalan sistem “Kubah Besi” yang membuktikan hasil-hasil nyata bahwa sistem ini hanya mampu menghadang 5% saja dari roket yang ditembakkan perlawanan Palestina dari Jalur Gaza.

Analis militer yang juga mantan pilot di Angkatan Udara Zionis Reuven Bdehtsor di koran esainya di harian Zionis “Haaretz” mengatakan “Hasil penelitian tiga pakar membuktikan keberhasilan ‘Iron Dome’ hanya mampu mencegat 5% saj rudal ‘Grad’ yang diluncurkan oleh perlawanan Palestina dan bukan 84% sebagai diumumkan oleh militer Zionis di akhir operasi serangan militer ‘pilar awan’ terhadap Jalur Gaza pada bulan November lalu.”

Bdehtsor mengutip dari pakaar asal Amerika Profesor Theodore Bustol yang mengatakan “Jika definisi keberhasilan menghadang oleh sistem irom Dome adalah menghancurkan hulu ledak rudal yang menyerang (‘Israel’) maka prosentase selama operasi ‘Pilar Awan’ sangat rendah dan mungkin hanya lima persen saja.”

Dia menambahkan bahwa dua pakar lain yaitu Dr. Mordechai Scheffer (yang sebelumnya bekerja di otoritas pengembangan senjata Zionis “Rafael”) dan seorang ilmuwan berinisial ‘D’ yang bekerja di perusahaan pembuat rudal anti misil “Rithiion” keduanya menekankan bahwa keberhasilan “Iron Dome” dalam menghadang roket Palestina jauh dari tingkat keberhasilan yang diumumkan oleh militer Zionis yaitu 84 persen.

Bdehtsor menyatakan bahwa ketiga ahli yang melakukan penelitiannya secara terpisah mereka melakukan analisis terhadap puluhan video rekaman selama perang dan menemukan bahwa semua bola-bola api yang muncul dalam video yang menunjukkan kepada pemirsa bahwa itu adalah aksi penghadangan rudal yang sukses pada kenyataannya tidak lebih hanya ledakan yang berasal dari ledakan-diri rudal “Iron Dome” dan bukan karena mengenai target yaitu roket Palestina.

Bdehtsor menyebutkan bahwa para pakar ini menyatakan dalam semua kasus bola-bola api pada malam hari dan awan asap pada siang hari melingkar dan proporsional tetapi jika ada aksi penghadangan yang sukses dan menghancurkan hulu ledak harus terlihat dua bola api atau asap dan bukan hanya satu.

Dia mengatakan “Tiga pakar ini mengungkap sebuah fenomena aneh. Yaitu bahwa rudal-rudal yang ditembakkan oleh “Iron Dome” berjalan pada trek yang benar-benar identik dan pada akhirnya ada garis asap yang sangat mirip dan rudal-rudak ini menghancurkan diri sendiri persis pada detik yang sama.”

Menurut Bdehtsor para pakar tersebut menemukan dalam penelitian mereka “Bahwa orang-orang ‘Israel’ telah mengajukan sekitar 3200 permintaan ke pihak berwenang untuk memperbaiki rumah-rumah mereka yang rusak akibat jatuhnya roket Palestina. Para pakar ini menegaskan bahwasanya tidak masuk akal bahwa 58 roket yang kata militer ‘Israel’ jatuh di komunitas perumahan penduduk mengakibatkan kerusakan sebesar ini.”

Dia menambahkan bahwa ketiga pakar ini “mempertanyakan informasi yang dipublikasikan oleh militer dan polisi Zionis terutama setelah membandingkan data-data tersebut dengan data-data yang dikeluarkan pada akhir Perang Teluk pertama ketika Irak menembakkan rudal ke Israel dan Perang Libanon Kedua di mana roket-roket Hizbullah secara massif jatuh di Israel utara.”

Bdehtsor menyatakan “Pada akhir Perang Teluk Pertama Israel mengumumkan bahwa sistempertahanan rudal “Patriot” telah menghadang 96 persen rudal Irak. Namun sebuah penelitian yang dilakukan oleh Profesor Bustol kala itu menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan sistem pertahanan rudal “Patriot” dalam menghadang rudal di Irak adalah nol” katanya. (asw)

Tautan Pendek:

Copied