Hebron – PIP: Ketua parlemen Palestina yang baru terbebas dari tahanan Israel Dr. Aziz Duwaik menegaskan pihaknya sedang menunggu pertemuan dengan presiden Palestina Mahmud Abbas dalam waktu dekat untuk mendorong roda rekonsiliasi.
Dalam wawancara dengan Pusat Informasi Palestina (Markaz Filistini lil’ilam) Duwaik mengatakan dirinya tidak memprediksi akan ada sidang kesepakatan di parlemen Palestina dalam beberapa ke depan sebab pengefektifan parlemen terkait dengan kesepakatan dan penyempurnaan rekonsiliasi.
Duwaik menegaskan bahwa Israel senantiasa resah terhadap rekonsiliasi Palestina. Israel ingin mengepung kerja kita dengan mengkriminalkan aleg-aleg Islam tegasnya. Ia menegaskan Israel adalah musuh dan penjahat dalam memperlakukan tawanan dari aleg Palestina dan kasus tawanan Palestina secara umum. Penjajah ini membuat murka rakyat Palestina selama jangka waktu yang lama sehingga harus dihilangkan. Kami akan tetap menuntut kebebasan bagi rakyat kami dan tidak berhenti tegas Duwaik.
Berikut petikan wawancaranya:
Adakah rencana pertemuan dengan presiden Mahmud Abbas?
Kami masih menunggu rekan-rekan untuk mengatur pertemuan yang bisa memberikan hasil dengan Abu Mazen (Mahmud Abbas). Sebab sebelumnya dia pernah menyampaikan kepadaku bahwa akan ada pertemuan dalam waktu dekat insyaAllah setelah menyampaikan selamat atas pembebasan saya.
Apakah ucapan selamat dari Mahmud Abbas terlambat?
Saya tahu beliau sedang berada di luar negeri dan kesehatannya sedang terganggu. Kami tidak menyalahkan siapapun. Rasulullah mengajarkan kepada kami untuk memaafkan orang lain dengan mencari alasan meski sebanyak 70 alasan.
Tepi Barat kini menghadapi masalah berat penangkapan politik dan pemilu local. Bagaimana memecahkannya apalagi pertemuan sebelumnya tidak membuahkan hasil?
Karena itu saya bilang pertemuan itu jangan hanya untuk ucapan selamat saja. Namun bertujuan untuk mendorong rekonsiliasi ke depan. Semua masalah ini menjadi bagian dari tema rekonsiliasi.
Adakah sidang di parlemen Palestina yang bersifat “menentukan kesepakatan” dalam waktu dekat?
Saya tidak yakin dalam waktu dekat. Sebab pengefektifan kembali parlemen Palestina terkait dengan kesepakatan semua pihak dan penyempurnaan rekonsiliasi dan pemberian kebebasan.
Soal Mesir adakah usaha dalam waktu dekat untuk mewujudkan rekonsiliasi Tepi Barat dan Jalur Gaza?
Saudara-saudara yang di Mesir tidak pernah berhenti berusaha untuk ini. Mereka terus melakukan pertemuan dengan elit Palestina dari berbagai kelompok.
Apa yang sesungguhnya dibawah oleh tawanan Palestina dalam hati dan akal mereka dalam waktu belakangan terutama kemenangan melalui aksi mogok makan dan pertukaran tawanan yang kemudian juga melibatkan saudara-saudara di Mesir?
Tentu Mesir memiliki peran penting positif dalam masalah tawanan dan kesepakatan pertukaran tawanan yang menghubungkan dengan dinas penjara Israel. Semua tahu bahwa mogok makan diikuti oleh 1500 pemuda Palestina yang ditawan Palestina berhasil dan mampu mencabut dari Israel tiga hal penting mengeluarkan tawanan elit Palestina dari isolasi pemberian izin besuk dari keluarga tawanan di Gaza dan tawanan administrative. Saya yakin akan ada keberhasilan-keberhasilan lainnya. Apalagi jika Israel tetap kejam maka senjata tawanan adalah mogok makan.
Para tawanan Palestina juga membawa segala cita-cita rakyatnya. Mereka ingin rakyat Palestina tetap sadar akan isu tawanan dan harus diselesaikan. Mereka juga menuntut kepada PBB dan Liga Arab dan lainnya dari organisasi-organisasi HAM serta hokum internasional agar tetap menekan Israel membebaskan tawanan. Sebab tawanan Palestina sangat komitmen menyukseskan rekonsiliasi.
Israel menyerang biro-biro aleg Islam di Tepi Barat dan menangkapi pegawainya. Dan menjadi keputusan Israel apa sebenarnya misi mereka?
Israel senantiasa resah terhadap rekonsiliasi Palestina. Israel ingin mengepung kerja kita dengan mengkriminalkan aleg-aleg Islam. Israel adalah musuh dan penjahat dalam memperlakukan tawanan dari aleg Palestina dan kasus tawanan Palestina secara umum. Penjajah ini membuat murka rakyat Palestina selama jangka waktu yang lama sehingga harus dihilangkan. Kami akan tetap menuntut kebebasan bagi rakyat kami dan tidak berhenti. Aksi pembunuhan sekalipun tidak akan mampu mempengaruhi tekad kami membebaskan diri dari cengkraman penjajah yang zhalim. Menurut saya Israel saat melihat perubahan peradaban di dunia Arab dan Islam dia seperti lalat yang ketika mau mati dia terbang ke laut. (bsyr)