Fri 9-May-2025

Uji Coba Iron Dome Ungkap Cacat dan Kendala Teknis

Senin 25-Juli-2011

Nazaret – PIP: Seorang analis untuk Urusan Strategis di koran Israel “Yediot Ahronot” Alex Fishman mengungkapkan bahwa Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Israel Mayor Jenderal Benny Gantz telah mengadakan sebuah pertemuan khusus untuk mempelajari pemasangan kembali sistem pertahanan anti roket jarak pendek Iron Dome (Kubah Besi) di daerah perbatasan dengan Gaza setelah terjadinya gelombang serangan roket ke wilayah Israel dari Jalur Gaza dalam beberapa minggu terakhir.

Fishman menjelaskan bahwa aksi penembakan roket dari Gaza yang selama dua minggu terakhir mengalami peningkatan telah menimbulkan masalah di saat permukiman-permukiman Israel yang berdekatan dengan Jalur Gaza tidak mendapatkan perlindungan dari sistem pertahanan anti roket Iron Dome yang telah diputuskan untuk dipindahkan ke daerah-daerah lain yang jauh dari front selatan.

Menurut pendapat Fishman hal ini membuktikan pada masalah yang telah berulang kali ditegaskan oleh institusi keamanan Israel yang isinya adalah bahwa sistem ini tidak dirancang untuk melindungi area tertentu tanpa yang lain. Dan harus dikatakan bahwa sistem tersebut diproduksi dalam rangka untuk memberikan perlindungan bagi fasilitas strategis nasional seperti pembangkit listrik bandara dan yang sejenisnya di saat meletus perang atau konfrontasi militer.

Nampaknya menurut Fishman seperti dilansir dalam situs resmi militer Zionis Israel (22/7) sistem pertahanan ini tidak akan memberikan perlindungan penuh pada penduduk sipil Israel dan fasilitas strategis nasional secara bersamaan sebelum ada pasokan 13 sistem pertahanan tersebut kepada militer Israel. Analis militer Israel ini menambahkan uji coba yang telah dilakukan terhadap sistem Iron Dome yang dipindahkan dari satu daerah ke daerah lain mengungkap lebih banya lagi cacat dan hambatan teknis yang masih dialami sistem pertahanan tersebut.

Dia menyimpulkan dengan mengatakan bahwa tanpa keberhasilan dalam menyingkirkan cacat atau kekurangan dan hambatan teknis ini maka akan sulit bagi militer Israel untuk mengakui operasional sistem ini sepenuhnya dan memungkinkannya bisa memberikan perlindungan yang diperlukan di saat meletus perang atau konfrontasi militer dalam sekala luas. Pakar strategis Israel ini meminta agar tidak terlalu optimis dan tidak hanya menggantungkan harapan pada sistem pertahanan Iron Dome saja sistem pertahanan dan menganggapnya sebagai solusi ajaib untuk menangkal serangan-serangan roket.

Sebelumnya surat kabar Israel “Yediot Aharonot” mengungkapkan bahwa dalam empat tahun ke depan Israel dipastikan telah menempatkan sistem pertahanan rudal udara terbesar yang mencakup semua wilayah udara Israel. Sistem ini menurut Israel sebagai sistem pertahanan terbesar di dunia. Beberapa bagian dari sistem tersebut sudah ada sejak beberapa tahun dan sebagian lainnya sedang dikerjakan dengan dukungan keuangan dan teknis dari AS secara langsung.

Rencana ini meliputi pengembangan dan produksi persenjataan dan sistem pertahanan aktif (rudal anti-rudal) yang paling maju di dunia. Rencana ini digambarkan sebagai “rencana darurat nasional”. Untuk itu dalam tahun-tahun mendatang akan dicairkan antara dua miliar dolar sampai 23 miliar dolar untuk pendanaannya. Mencakup empat tahap yang saling terkait termasuk sistem senjata anti-rudal balistik anti-peluncur roket berat dan anti-peluncur roket jarak pendek. Untuk yang disebut terakhir kerjanya berdasarkan baterai sistem pertahanan “Iron Dome” yang diklaim telah terbukti berhasil mengatasi roket Grad yang diluncurkan dari Jalur Gaza.

Pemerintah AS baru-baru ini telah berjanji mentransfer dana ke Israel sebsar 205.000.000 dolar untuk melanjutkan pasokan dan pengembangan sistem anti rudal “Iron Dome”. (asw)

Tautan Pendek:

Copied