Ramallah – PIP: Mania keamanan di negara Israel sudah mencapai puncaknya. Di mana latihan untuk mensimulasikan antisipasi serangan roket perlawanan ke jantung negara Israel mencapai puncaknya hari ini Rabu (22/6).
Radio Israel mengatakan akan meluncurkan sirene peringatan dalam rangka lingkup latihan dua kali sekitar jam 11 pada sore dan jam tujuh malam. Warga akan diminta untuk mengungsi ke daerah-daerah aman dan bersembunyi ke dalam bunker serta tempat penampungan yang aman begitu mereka mendengar suara sirene.
Radio Israel mengatakan bahwa Dewan Kabinet Kecil untuk Urusan Keamanan Politik akan mengadalan latihan untuk mengatasi skenario-skenario darurat di fasiitas-fasilitas yang dibangun di bawah tanah di Yerusalem yang diduduki Israel.
Radio Israel menjelaskan bahwa sebagian pihak penyelenggara latihan mereka adalah menteri yang bertanggung jawab untuk melindungi kedalaman Zionis “Matan Vilnai” ikut terlibat juga Komandan Front Internal Israel Mayor Jenderal “Eyal Eisenberg”.
Peringatan Darurat Melalui SMS
Sebelumnya pada hari Ahad (19/6) Militer Israel melakukan tes pada sistem peringatan situasi darurat melalui SMS sebagai bagian dari rangkaian latihan menyeluruh mensimulasikan terjadinya perang yang mengancam “fron internal” Israel.
Militer Israel berusaha menggunakan sistem ini sebagai dukungan untuk sistem sirene situasi darurat dalam serangkaian latihan militer besar-besaran yang dilakukan untuk mensimulasikan kondisi perang terhadap fron internal Israel. Latihan ini melibatkan berbagai sektor pemerintah dan swasta Zionis.
Sumber-sumber Israel menyatakan bahwa militer Zionis berharap bahwa semua perangkat seluler Zionis selama tiga tahun ke depan yang jumlahnya diperkirakan mencapai sepuluh juta secara teknis memenuhi syarat untuk menerima SMS untuk sistem peringatan khusus terkait “fron internal”.
Dalam konteks terkait perusahaan telekomunikasi “Partner” yang memiliki sistem “Orange” untuk perangkat seluler menolak berpartisipasi dalam tes ini karena takut sistem tersebut merugikan pada pelanggannya.
Para pejabat senior di militer Israel menegaskan bahwa kekhawatiran perusahaan “Partner” terhadap sistem peringatan ini tidak perlu. Karena itu mereka menyalahkan Departemen Perhubungan yang tidak memaksa perusahaan tersebut untuk berpartisipasi dalam apa yang mereka sebut “pelatihan defensif” di mana Departemen Perhubungan menyatakan pihaknya tidak memiliki “kekuatan pemaksa” atas perusahaan-perusahaan tersebut.
Seorang pejabat militer Israel mengatakan “Nampaknya Departemen Perhubungan memang tidak memiliki otoritas hakiki atas perusahaan-perusahaan telepon selular itu lebih lemah dari terjadinya perubahan apapun.” (asw)