Seorang peneliti di lembaga kajian keamanan regional di Universitas Tel Aviv Yual Goznski berpendapat bergabungnya Jordania ke dalam dewan kerja sama negara-negara Teluk menguntungkan Israel.
Dalam tulisanya yang dimuat di halaman situs lembaga kajian Tel Aviv Goznski mengatakan sejumlah peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini di Timteng mendorong Saudi Arabia dan sejumlah Negara di kawasan Teluk berinisiatif memperbaiki system kerajaanya dalam menghadapi ancaman yang akan mengganggu ketentraman singgasananya disamping meningkatkan legalitasnya baik di dalam maupun di luar.
Diantara langkah yang diambil sejumlah Negara ini adalah memperluas kerja sama antar Negara Teluk termasuk Jordania dan Maroko dalam bidang politik dan keamanan secara lebih luas lagi.
Ia menambahkan dalam beberapa pekan terakhir Saudi Arabia Kuwait Bahrain Oman Qatar Uni Emirat telah menyatakan ajakanya pada Jordania dan Maroko yang mempunyai system kerajaan sunni tetapi loyal pada Barat dan anti Iran agar mengajukan permohonanya untuk bergabung dengan dewan kerja sama Negara Teluk.
Kondisi ini akan meningkatkan peran Dewan Kerja Sama Negara Teluk dalam meningkatkan eskalasinya di tingkat regional hingga sejajar kedudukanya dengan Liga Arab. inisiatif ini menggambarkan perubahan system perpolitikan yang terjadi di kawasan disamping menunjukan ketidak jelasan sikap politik Mesir dan Amerika terhadap Negara-negara Teluk.
Goznski menyatakan inisiatif dari Negara-negara Teluk ini untuk mengisi posisi yang selama ini diduduki Mesir selain membentuk front alternative sunni untuk menghadapi Iran dan gejolak dalam negeri yang mengancam akhir-akhir ini.
Goznski juga menyebutkan tentang sikap Negara 8 dalam hal perdamaian tak jauh beda dengan sikap Israel.
Sebelumnya Israel mempunyai hubungan terpisah dengan sejumlah Negara Teluk. Akhir-akhir ini banyak ditemukan sejumlah kerja sama antara Israel dan sejumlah negera Teluk dalam menghadapi Iran. Dan ditengah kondisi ini Israel bergabung dengan Dewan Regional memanfaatkan sisi politik maupun ekonomi kedua Negara tersebut. (asy)
Lembaga Kajian Keamanan Regional (12/6/2011)