Sun 11-May-2025

Batasan Sikap Israel terhadap Revolusi Arab

Rabu 30-Maret-2011

Imbas revolusi Mesir masih menjadi perhatian khusus pembuat kebijakan di Israel. Menurut mereka apa yang terjadi disebutkan sebagai gempa yang mengguncang rezim dan mengancam menciptakan realitas baru dan Timur Tengah baru.

Revolusi Mesir menjadi focus sebab selama tiga dekade terakhir rezim ini menjadi “ujung tombak” stabilitas kawasan bagi Israel sehingga kini menjadi “gunung api” yang tidak diketahui kapan padam dimana akan menjatuhkan “lahar”nya. Hal ini mendorong Israel berusaha menyimpulkan langkahnya di antaranya bahwa Israel harus mengandalkan kepada dirinya dan kekuatan militernya sehingga anggaran militer Israel ditambah.

Sekenario Israel yang dilontarkan lebih banyak pesimis daripada optimis. Mereka memprediksi situasi tidak stabil di Mesir akan memberikan peluang kepada kelompok Islam menguasai negeri itu. Ini sudah pasti akan memberikan dampak buruk besar bagi kesepakatan damai dengan Israel.

Revolusi Mesir dianggap menjadi “peresmian” era baru yang akan berdampak bagi Timur Tengah seluruhnya. Namun hingga kini “raut” era baru itu belum terlihat jelas dan kemungkinan masih membuka peluang revolusi lebih besar.

Asset Strategis

Sikap resmi Israel diawal-awal mendukung rezim Hosni Mubarak yang berbeda dengan sikap Amerika dan Negara-negara barat. Namun dalam beberapa saat kemudian mendukung sikap barat dan menyatakan bahwa perubahan menuju demokrasi tidak bertentangan dengan kepentingan Israel.

Meski demikian pejabat politik dan militer masih meyakini bahwa masalah terpenting bagi mereka adalah menjaga kesepakatan perdamaian dengan Mesir yang dianggapnya sebagai asset strategi amat penting yang merupakan unsur inti stabilitas kawasan. Bagi Israel itu jauh lebih penting dibanding demokrasi. Inilah yang menafsirkan sikap penjajah Israel yang mendukung pernyataan sikap militer Israel yang komitmen dengan kesepakatan perdamaian.

Namun demikian menanggapi revolusi Arab ini ada sejumlah batasan Israel yang terfokus dalam beberapa sisi berikut:

1. Jika kekuatan yang memusuhi Israel diberikan kesempatan dalam proses demokrasi maka bisa jadi akan memberikan peluang menguasai pemerintahan seperti di Iran dan Negara lain yang hasilnya akan membahayakan proses perdamaian.

2. Iran akan berusaha memperkokoh pengaruhnya di Timur Tengah. Hal ini terbukti dengan melajunya dua kapal perang Iran melalui terusan Suez ke laut tengah menuju Suriah setelah sejak revolusi Iran 1979 menghindari langkah seperti ini.

3. Kebutuhan Israel terhadap keamanan akan meningkat sehingga anggaran bidang ini akan dinaikkan dan akan ada sejumlah perubahan di militer Israel.(Sumber: situs Keamanan Tech Debka Israel) (bsyr)

Tautan Pendek:

Copied