Sun 11-May-2025

Ha’aretz: Hubungan Turki-Zionis Melewati Tahap Paling Sulit

Senin 28-Maret-2011

Ha’aretz – Infopalestina: Menurut sumber di Tel Aviv hubungan Turki-Israel hari ini melewati tahap paling tahapan sulit terutama dengan pernyataan Turki yang menyebutkan bahwa Mossad Israel menggerakkan elemen Partai Buruh Kurdistan untuk melancarkan aksi intensif di tahap berikutnya sebagai semacam tekanan.

Sumber-sumber di Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan Ankara tidak bisa menunggu terlalu lama dan tidak akan membantu “Israel” untuk mengulur waktu. Ankara menyatakan bahwa dalam keadaan seperti saat ini nampaknya tidak mungkin Duta Besar Turki kembali ke Tel Aviv dalam waktu dekat atau bahkan mungkin tidak akan kembali sebelum selang 10 atau 15 tahun.

Sumber-sumber ini mengatakan bahwa tujuan pertama bagi Turki adalah akan meninjau kembali perjanjian bilateral (dengan Israel) di mana ada 59 kesepakatan antara kedua negara termasuk 43 perjanjian perdagangan dan 16 perjanjian militer sebagiannya diperbaharui setiap lima tahun.

Ha’aretz mengungkapkan bahwa pembatalan beberapa perjanjian bisa terjadi. Di antaranya adalah perjanjian transaksi pesawat pesawat tak berawak (Heron) yang tidak berarti sama sekali karena Turki telah membayar dan menerima setengahnya yaitu enam pesawat.

Sehari sebelum agresi Israel di Gaza akhir tahun 2008 pemerintah Recep Tayyip Erdogan menandatangani perjanjian kerjasama intelijen dengan “Israel” senilai 65 juta dolar.

Pada tanggal 25 Desember tahun 2008 disepakati untuk melengkapi system mata-mata pada pesawat tempur Turki. Surat kabar Haaretz menyebutkan bahwa Ankara juga membekukan perjanjian kontrak pertahanan dengan “Israel” yang nilainya mencapai miliaran dolar menyusul serangan Israel terhadap armada kebebasan (pada akhir Mei 2010).

Ha’aretz menjelaskan bahwa di antara 16 proyek yang telah dibekukan nilainya mencapai 5 milyar dolar yang berdasarkan perjanjin ini Ankaran rencananya menerima 1000 tank Merkava generasi ketiga demikian juga pembekuan perjanjian senilai 50 juta dolar untuk pengembangan tank Turki jenis (M60) perjanjian senilai 800 juta dolar untuk membeli dua pesawat patroli Israel dan sistem peringatan dini. Ankara juga telah membekukan kesepakatan senilai 632.000.000 dolar untuk membeli 54 pesawat (Phantom F-4) dan sebuah program senilai 75 juta dolar.

Surat kabar Israel ini melaporkan bahwa serangan Israel terhadap armada kebebasan akhir Mei tahun lalu telah menyulitkan “Israel” pada tingkat internasional. Karena serangan itu tidak terjadi pada orang-orang Palestina atau orang-orang Libanon sebagaimana yang terjadi seperti biasanya tetapi serangan ini terjadi pada beragam manusia yang mencintai perdamaian dan membela kemanusiaan.

Haaretz menulis tentang serangan tersebut: Apa yang terjadi merupakan kelanjutan dari peristiwa yang memalukan akibat blokade terhadap Jalur Gaza hanya untuk membebaskan satu orang tentara. Sementara kerusakan yang diakibatkan oleh blokade adalah satu setengah juta penduduk di Gaza yang tidak bersalah. Ini merupakan kebijakan yang keliru. Semua tragedi termasuk tragedi-tragedi baru-baru ini merupakan kelanjutan dari kasus korupsi besar yang melanda Israel. Sistem politik yang sakit tidak berdaya dan rusak selama beberapa tahun terakhir telah membuktikan bahwa ini adalah rezim yang beku dan pecundang Haaretz 26/03/2011 (asw)

Tautan Pendek:

Copied