Fri 9-May-2025

Israel Prediksi Hamas dan Hizbullah Perang dalam Waktu Dekat

Rabu 16-Februari-2011

Mantan kepala divisi intelijen Israel Amos Yedlin dalam studi yang diajukan di “konferensi tahunan Hartezelia ke 11 untuk perimbangan pertahanan dan keamanan nasional” menegaskan bahwa pihaknya yakin faktor detteren (pencegahan) menghadapi Mesir sangat strategi dan jika Negara piramida itu kembali kepada barisan musuh-musuh Israel maka prioritas bagi Israel harus berbeda dengan saat ini.

Yedlin menambahkan hal ini tidak akan terjadi begitu cepat. “Kita masih memiliki waktu yang cukup sebab masalah ini tidak akan terjadi dalam semalam karena perubah pemerintahan baru akan membutuhkan waktu untuk memperkuat pranata-pranatanya.”

Ia mengisyaratkan perwujudan pertahanan di perbatasan dengan Mesir berbeda dengan front Suriah. Sebab pencegahan dan pertahanan dari front Suriah mengharuskan untuk lebih aktif sebelum waktu penempatan dan konsentrasi pasukan. Ini berbeda dengan menghadapi Mesir.

Yedlin mengatakan organisasi Hizbullah dan gerakan Hamas sedang mempersiapkan kemungkinan perang dengan Israel. Ia menilai jika kelompok Islam menempati kekuasaan di Mesir pasca aksi protes saat ini maka itu akan mengubah wajah militer Israel.

Media-media Israel mengutip pernyataan Yedlin bahwa Hamas di Gaza dan Hizbullah di Libanon bersiap-siap menggelar atau menghadapi perang dengan Israel yang bisa jadi akan menimbulkan benturan amat keras.

Soal Iran Yedlin menyatakan bisa jadi rezim Iran Ali Khomaini sejak hari ini akan mengeluarkan perintah kepada ilmuwan-ilmuwannya dan bom siap meledak sebelum tahun 2015.

Statemen Yedlin ini kontradiksi dengan ucapayan kepala Mossad Meir Dagan yang bulan lalu mengatakan bahwa Iran tidak akan memiliki senjata nuklir sebelum tahun 2015 karena kesulitan program nuklirnya mengatasi virus elektronik di perangkat program mereka dan terbunuhnya para pakar dan pejabat di program ini.

Yedlin menilai bahwa Iran berniat membuat bom nuklir pada waktu yang sesuai dan jika sudah memiliki kemampuan dan bahwa Iran memiliki kepentingan untuk maju secara perlahan menuju industry bom nuklir.

Ia menambahkan Iran melihat barat dan yakin bahwa budaya Dallal (budaya hegemoni militer) sudah perlahan-lahan luntur dan nilai paling penting bagi mereka adalah taraf hidup mereka. Mereka yakin bahwa tangan mereka akan berada di atas dan akan menemukan titik lemah di barat dan Israel dan mereka siap menghadapi Iran tegasnya. (bsyr)

Sumber: Televisi Israel 13/2/2011

Tautan Pendek:

Copied