Fri 9-May-2025

Permukiman Yahudi Sumber Terbesar Rekrutmen Militer Zionis

Selasa 30-November-2010

Aharonot – Infopalestina: Indeks «semangat tempur» di kalangan orang-orang Israel berkaitan dengan masalah perekrutan tentara bersamaan dengan menurunnya proporsi tentara rekrutan untuk militer ini pemukiman-pemukiman Zionis menduduki peringkat pertama sebagai anak sungai militer yang menjadi sumber rekrutmen militer sementara kot-kota besar seperti Tel Aviv menduduki peringat bawah dalam daftar.

Komisi SDM dalam militer Israel telah menerbitkan sebuah daftar yang menunjukkan urutan kota-kota di Israel menurut indeks «semangat tempur» yang dihitung berdasarkan persentase tentara rekrutan untuk dinas di militer persentase relawan untuk tugas pertempuran dan persentase peserta yang ikut latihan-latihan keahlian keperwiraan.

Daftar ini menunjukkan bagaimana pemukiman Yahudi «Modiin» yang berada dekat Ramallah berada di peringkat pertama sementara kota-kota besar berada pada peringkat belakangan. Seperti Haifa yang berada di peringkat 48 Tel Aviv menempati peringkat 55 dan Yerusalem menempati peringkat 63 dalam daftar yang dikuti oleh kota Bani Barak yang berada di barat laut Tel Aviv yang menduduki peringkat 66.

Menurut penelitian proporsi tentara rekrutan untuk militer di pemukiman Yahudi «Modiin» sebesar 94 persen di antaranya 524 persen langsung bergabung dengan kesatuan-kesatuan tempur sedangkan jumlah rekrutan dari Bani Barak hanya 115 persen.

Pada saat mencapai persentase umum perekrutan di militer mencapai 748 persen proporsi kecenderungan ke unit-unit tempur mencapai 40 persen di mana proporsi tertinggi tercatat dari permukiman-pemukiman di Tepi Barat dimana ratenya mencapai 458 persen.

Sementara persentase bergabung ke satuan-satuan temur di utara Israel 414 persen dan di selatan 339 persen.

Yang sangat mencolok dalam laporan adalah apa yang menjadi fokus sorotan pers Israel bahwa kota Arab badui Rahat di tanah Negeb berada di tengah-tengah (50) dalam indeks «semangat tempur» dengan prosentasi 467 persen.

Surat kabar «Yediot Aharonot» mengatakan bahwa para pemuda di kota Rahat direkrut dalam militer Israel atas dasar sukarela «meskipun ada tekanan terhadap anak-anak muda tersebut dari Gerakan Islam agar tidak ikut dalam perekrutan tentara (Israel)».

Sumber-sumber di Rahat tidak terlalu menganggap penting apa yang dipublikasikan media. Mereka mengatakan itu adalah upaya Israel untuk mendorong anak-anak muda Arab di Rahat untuk bergabung dengan barisan tentara.

Studi ini dipublikasikan pada saat militer Israel mengalami penurunan angka perekrutan berbeda dengan apa yang terjadi di masa lalu. Sekaligus di tengah meningkatnya jumlah tentara yang lari dari dinas wajib militer di jajaran tengah-ultra ortodoks di Israel.

Ketua Komisi SDM di Militer Israel Mayor Jenderal Avi Zamir meyakini bahwa 60 persen dari penduduk Israel tidak akan mendaftar rekrutmen tentara pada tahun 2020 atau tidak akan melanjutkan dinas militer mereka secara penuh yang berlangsung seama 3 tahun.

Zamir menyatakan keprihatinannya atas rendahnya persentasi perekrutan. Dia memperingatkan bahwa fenomena ini akan mengakibatkan terkikisnya konsep «Tentara Rakyat» bahkan sebelum akhir dekade ini. Yediot Aharonot 26/11/2010 (asw)

Tautan Pendek:

Copied