Fri 9-May-2025

Garis Umum Kebijakan Perundingan Zionis dengan Palestina

Senin 29-November-2010

Ha’aretz – Infopalestina: Kepada surat kabar Israel Ha’aretz seorang menteri israel dari partai berkuasan Likud Dan Meridor menyampaikan pernyataan yang menghilangkan kerguan dan keyakinan bahwa bahwa dia adalah elang dari elang-elang ekstrimis Zionis ketika dia berkata saat menanggapi pertanyaan bahwa proposal yang diajukan Amerika kepada Netanyahu adalah masuk akal dan pembekuan pembangunan permukiman bukanlah dasar namun negosiasi adalah suatu kepentingan utama Israel.

Menteri urusan bidang Intelijen di Pemerintahan Israel ini menegaskan bahwa demarkasi perbatasan di masa depan harus didasarkan pada tembok apartheid yang dibangun Israel sehingga komplek-kmpleks permukiman dan Yerusalem berada di bawah kedaulatan Israel sedangkan orang-orang Palestina harus melupakan impian mereka untuk kembali (ke kampung halamannya).

Dia menyatakan bahwa situasi saat ini tidak dapat dilanjutkan sebagaimana adanya. Ada kepentingan Israel dalam membuat demarkasi perbatasan sehingga Israel ada di satu sisi dan sebuah negara Palestina di sisi lain.

Meridor mengatakan kepentingan Israel harus mendapakan persetujuan Dewan Menteri untuk memperpanjang membekukan pemukiman. Dia enegaskan bahwa siapa yang menentang hal itu maka dia harus bertanya apa alternatif penggantinya. Dia menambahkan harus dipelajari apa yang akan terjadi jika Israel tidak setuju dengan usulan Amerika terutama di tengah tren berlanjutnya menuju langkah-langkah sepihak dari Palestina katanya.

Menjawab pertanyaan Ha’aretz seputar bentuk perbatasan antara Israel dan Palestina di masa mendatang Meridor mengatakan tidak membuat petanya dan tidak mengetahui persentase wilayah yang harus ditinggalkan Israel. Meskipun demikian dia menyatakan bahwa batasan baru harus didasarkan pada tembok apartheid dan komleks-kompleks pemukiman Zionis yang sudah dan sedang dibangun Israel.

Selain itu dia bersikeras bahwa Yerusalem (al Quds) adalah ibukota Israel. Dia menentang hak untuk kembali bagi para pengungsi Palestina ke kampung halamannya dan menentang pengaturan keamanan.

Ketika ditanya tentang kemampuan pemerintah Israel saat ini untuk mengevakuasi permukiman di menjawab dengan mengatakan tidak ada seorang pun yang meragukan bahwa di saat negara Palestina berdiri maka perbatasan saat ini pasti akan berubah. Dia menegaskan bahwa pemicaraan ini tentang keputusan yang sulit. Namun dia mengatakan bahwa siapa yang sadar akan risiko berlanjutnya situasi yang ada sekarang akan menyadari mengapa harus ada risiko ungkapnya.

Mengenai risiko yang dia regaskan tersebut dia menjawab pertanyan Ha’aretz dengan mengatakan: satu negara tanpa pembagian mungkin saja sesuai ide-ide gerakan pembebasan namun dengan syarat masing-masing harus sederajat mantan perdana menteri Menachem Begin mengatakan bahwa setiap Arab yang ingin memperoleh kewarganegaraan akan mendapatkannya kalau tidak kita akan menjadi seperti Rhodesia apakah ini proyek Zionis?

Dia melanjutkan: aku telah sampai pada kesimpulan yang menyakitkan bahwa mempertahankan seluruh wilayah yaitu sebuah negara dua bangsa dan membuat proyek Zionis dalam bahaya harus melakukan pelepasan tuntutan apakah dengan pembagian tanah atau dengan karakter demografi Yahudi saya lebih memilih untuk memberikan konsesi dengan cara pembagian tanah.

Dia menambahkan: tidak mungkin mengabaikan kenyataan karena tidak ada kepastian bahwa kita berhasil dalam mencapai kesepakatan tapi setidaknya kita harus melakukan upaya yang wajar ke arah ini katanya.

Meridor mengatakan bahwa ada dukungan yang besar dari masyarakat Israel untuk garis umum pembentukan negara Palestina asalkan kelangsungan hidup kompleks-kompleks permukiman dan al Quds di bagian timur dan barat tetap berada di bawah kedaulatan Israel. Ha’aretz 22/11/2010 (asw)

Tautan Pendek:

Copied