Al-Quds – Infopalestina: Isawiyah termasuk ke dalam wilayah Al-Quds terjajah. Kamis (11/11) kemarin menyaksikan bentrokan sengit antara polisi Israel dengan warga Palestina yang berdemo memportes kebijakan pemerintah Israel yang menutup akses jalan menuju Isawiyah. Inilah tekanan yang paling besar yang dialami warga Al-Quds dalam siasat pengusiran secara sistematis dari pemerintah Zionis.
Para penjajah Zionis menggunakan senjata gas air mata untuk membubarkan demonstran. Mereka berusaha menguasai akses jalan bagian timurnya di jalan Jabal Masyarif atau wilayah Scubas yang didiami 22 ribu warga Palestina. Pemerintah Israel juga mengeluarkan surat keputusan untuk menghancurkan rumah-rumah Al-Quds yang berada di sekitar Scubas.
Penangkapan dan Pemblokiran
Dalam pada itu pasukan Israel menangkap tujuh warga Palestina dengan tuduhan membangkitkan aksi menentang pemerintah dalam dua hari ini. Pasukan penjaga perbatasan membangun blockade perlintasan dari tiga baris semen yang menyebabkan tertutupnya akses ke wilayah tersebut. Pada saat yang sama kepolisian Israel mengubah tanda-tanda lalu lintas ke gerbang agar tidak ada lagi jalan keluar ke wilayah tersebut setelah sebelumnya mereka menutup semua aksi menunju ke sana dengan tanah atau pagar berduri.
Muhammad Mahmud seorang warga yang tinggal di sana menyebutkan pasukan Israel melakukan pembantaian massal terhadap warga. Hingga saat ini mereka telah mengeluarkan surat penghancuran rumah terhadap 65 keluarga di sana. Mereka mengatakan Isawiyah akan tetap seperti ini hingga ada keputusan dari kepolisian bahwa wilayah tersebut sudah aman.
Alasan Yang Dibuat-Buat
Mahmud mengatakan pasukan Israel sengaja melakukan sosialisasi bohong dan alasan yang dibuat-buat. Sejak kemarin kepolisian Israel melarang gerak lalu lintas di wilayah tersebut sebanyak 40 penumpang terpaksa jalan kaki dengan berbagaimacam alasan hingga sebagai jema’ah haji yang seharusnya berangkat untuk menunuaikan ibadahnya di tanah suci tertahan dengan kebijakan ini.
Salam seorang penduduk juga mengatakan kepolisian Israel melakukan pembongkaran terhadap sebuah kandang kuda kambing dan pohon zaitun pohon jeruk di atas lahan seluas 8 hektar. Mereka mengklaim tanah tersebut adalah milik pemerintah Israel walau surat-surat kepemilikan warga Palestina masih lengkap.
Tekanan Pengusiran
Dalam pada itu Muhamamd Musa Derbas mengatakan pasukan Israel dendam pada kami mereka menekan kami agar kami meninggalkan wilayah kami. Mereka telah memanggilku dua kali karena aku membangun rumah tanpa izin. Kami juga dikenakan denda sebesar 330 ribu shekel atau sekitar sembilan puluh ribu dolar yang kami cicil selama 100 bulan. Kamipun telah mencicilanya sebanyak 70 kali. Sebelumnya kami juga dipaksa membayar pajak selama 15 tahun. Yang kalau dikumpulkan sekarang menjadi 1 juta shekel atau 280 ribu dollar. Aki sudah tidak punya lagi uang lagi. Silahkan mereka melakukan apapun yang mereka inginkan namun aku tegaskan kami tidak akan pernah meninggalkan tanah kami. (asy)