Fri 9-May-2025

Tingkat Korupsi Anggota Knesset Zionis 41%

Jumat 12-November-2010

Infopalestina: Surat kabar Israel Ma’ariv (10/11/2010) melaporkan bahwa skala tahunan korupsi di Israel menjelaskan bahwa departemen dan lembaga yang dianggap paling korup di Israel adalah pada partai-partai politik.

Sebanyak 69% responden jajak pendapat meyakini bahwa partai-partai politik adalah pihak paling banyak mengalami gelombang korupsi lebih dari pemerintah daerah yang mencapai angka 43%. Sedangkan persentase korupsi di kalangan anggota Knesset mencapai 41% dan di departemen-departemen pemerintah 38%.

Surat kabar Ma’ariv menyatkan bahwa kurang dari 24 jam setelah mencuatnya kasus yang dialami anggota Knesset Tzachi Hanegbi terungkap bahwa 88% dari mereka yang disurvei meyakini bahwa tindakan seperti yang dilakukan oleh “Hanegbi” adalah tindakan korupsi.

Laporan Ma’ariv tersebut mengungkapkan bahwa 69% warga Israel percaya bahwa tingkat korupsi dalam rezim berkuasa di Israel sangat tinggi. Di antara data-data negatir tersebut menunjukkan bahwa dua departemen yang dianggap bersih kedua departemen tersebut adalah Departemen Kesehatan dan Departemen Pertahanan.

Perlu disebutkan bahwa peristiwa yang paling menonjol dalam puncak korupsi di Israel adalah eksploitasi dana publik untuk kepentingan pribadi di mana persentase yang diperoleh berdasarkan pengakuan masyarakat mencapai sekitar 91%.

Surat kabar Ma’ariv menjelaskan bahwa masalah ini merupakan musuh terbesar bagi orang-orang Israel yang sangat mengerti dengan baik bahwa tidak ada korupsi tanpa korban dan bahwa ada hubungan yang erat dan irisan bersama antara korupsi politik dan penunjukan-penujukan yang terjadi tanpa kriteria yang logis tetapi hanya tunduk pada pertimbangan-pertimbangan kepentingan kelompok dan pribadi.

Terkorup di Negara-negara Barat

Sebelumnya laporan yang dikeluarkan Bank Dunia tentang korupsi di entitas Israel menyimpulkan bahwa “entitas Zionis tersebut termasuk negara korup dari kepala sampai ujung kaki!”. Laporan ini menilai bahwa persentase korupsi di lembaga-lembaga negara melampaui persentase yang bisa diterima di negara-negara maju.

Di Israel seperti dilaporkan surat kabar Israel Ha’aretz (15/10/2010) persentase itu mencapai 880% sedangkan di negara-negara Barat lainnya tidak melebihi 491%. Hal ini yang menempatkan Israel berada paling bawah di antara negara-negara Barat yang masuk dalam daftar negara-negara yang paling korup dalam kelompok negara-negara maju.

Bahkan kata Ha’aretz korupsi di bidang politik di Israel telah menjadi sesuatu yang terorganisir yang berkisar sekitar 3 jenis korupsi: privileges pemerintah suap dan janji politik. Semua itu menyebar mulai dari perdana menteri hingga para menteri anggota Knesset dan pegawai-pegawai senior.

Para pengamat Israel berpendapat bahwa apa yang terjadi di Israel pada umumnya tidak vakum tetapi ini adalah akumulasi yang terus meningkat dari tahun ke tahun ditambah lagi oleh para pendatang baru yang berasal dari bekas Uni Soviet.

Di tengah-tengah ketegangan keamanan yang terus berlanjut sejak pecahnya intifadhah pertama para imigran yang datang ke Israel tersebut bukan karena cinta kepada Herzl dan bukan karena melaksanakan ketentuan suci yang termuat di dalam kitab Talmud tetapi keinginan untuk berinvestasi dalam kehidupan yang lebih baik. Mereka menemukan bahwa pengantin memiliki pasangan sebagaimana dotulis oleh salah seorang utusan Herzl ke Palestina dan bahwa Palestina bukanlah tanah susu dan madu tetapi Palestina adalah tanah kematian dan darah.

Apakah ada orang ingat apa yang dikatakan mantan Ketua Knesset “Avraham Burg” ketika dia menyatakan “Israel menjadi negara yang dipenuhi para pemukim (pendatang) yang dipimpin oleh segerombolan orang-orang yang korup!” (asw)

Tautan Pendek:

Copied