Sun 11-May-2025

Proyek Zionis Dipercepat untuk Melakukan Penipuan Sejarah al Quds

Senin 25-Oktober-2010

Alquds – Infopalestina: Zionis Israel mempercepat langkah pelaksanaan proyeknya di al Quds untuk melakukan pemalsuan wajah sejarah agama Islam dan Arab di al Quds terjajah. Aksi ini fokus pada Kota Tua dan sekitarnya dan yang berdekatan dengan masjid al Aqsa serta perkampungan al Quds yanga da di dalam dalam tembok.

Sebuah laporan yang dirilis oleh Yayasan al Aqsha mengungkap bagian dari proses ini. Laporan ini menyebut “aksi perubahan terbesar” yang sedang terjadi di kota al Quds terjajah.

Pasukan penjajah Zionis Israel berupaya memuluskan aksi-aksi yahudisasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Aksi ini dilakukan melalui proyek-proyek yang menggunakan banyak nama. Seperti pengembangan dan renovasi. Padahal yang sebenarnya adalah proyek yahudisasi dan menghancurkan fitur-fitur Islam dan Arab yang bersejarah di Kota Tua al Quds.

Mengubah karakter Islam

Yayasan al Aqsha mengingatkan adanya upaya penjajah Zionis Israel untuk melakukan aksi mengubah sifat karakter agama di al Quds melalui proyek-proyek pariwisata dan rekreasi yang kontradiksi dengan karakter agama Islam di al Quds. Mereka juga menyelenggarakan konser dansa dan mendorong pembukaan bar-bar di di malam hari. Dan fokus pada Tembok Barat atau tembok ratapan sebagaimana yang mereka klaim.

Yayasan al Aqsha menekankan bahwa penjajah Zionis Israel memberikan tugas untuk melaksanakan proyek-proyek ini yang akan terus berlangsung selama beberapa tahun kepada sejumlah lembaga organisasi dan perusahaan zionis Israel seperti “Yerusalem Development Authority” dan “Otoritas Purbakala” Israel. Untuk pelaksanaan proyek ini penjajah Israel telah menyediakan dana 600 juta shekel (sekitar 150 juta dolar AS).

Perubahan sisi budaya dan sejarah

Menurut laporan Yayasan al Aqsha pasukan penjajah Israel memulai proyek konprehensifnya untuk mengubah fitur dan sisi budaya dan sejarah Arab dan Islam dengan aksi-aksi mencurigakan dan tidak dikenali konten sebenarnya. Dengan memakai istilah renovasi dan perbaikan tembok di kawasan Kota Tua. Belakangan ini penjajah Zionis Israel telah menyelesaikan aksi-aksi yahudisasi menyeluruh di ujung sisi barat laut dari tembaok Kota Tua. Mereka mendirikan kebun dan taman publik yang bersebelahan dengan tembok.

Yayasan al Aqsha menegaskan bahwa otoritas penjajah baru-baru ini menyelesaikan aktivitas serupa di timur laut tembok bersejarah al Quds. Mereka melakukan pemasangan ubin baru di daerah pintu al Sahira yang tidak berhubungan sama sekali dengan bangunan bersejarah al Quds. Pada saat yang sama terjadi aksi penghancuran di beberapa bagian cukup panjang dari tembok utara. Pada kesempatan tersebut institusi Zionis melakukan perubahan di wilayah cukup luas di pagar Barat dan ujung barat daya dari dinding Kota Tua.

Mengubah Rambu-rambu Gerbang al Quds

Di sisi lain baru-baru ini penjajah Israel juga telah menyelesaikan aksi perubahan rambu-rambu dan fitur pintu Nabi Dawud. Peluncuran proyek ini dilakukan dengan upacara yang dihadiri anggota tentara penjajah yang menyerang kampung asy Syarif pada tahun 1948 dan belum bisa menduduki kala itu.

Yayasan al Aqsha mengsyaratkan niat penjajah melakukan apa yang mereka kaliam sebagai pekerjaan pembangunan pada pintu al Khalil dan Sahira serta merubah jalur jalan dan sekitar yang bersebelahan dengan pintu-pintu Kota Tua di al Quds.

Penjajah Israel juga merubah sejumlah area sekeling tembok al Quds lama menjadi taman-taman umum dan ditanami pepohonan dan rerumputan hijau. Penjajah Israel juga menyatakan akan mengubah seluruh wilayah di sekitar Kota Tua menjadi taman.

Akuisisi bangunan

Yayasan al Aqsha menegaskan penjajah Israel terus mengakuisisi sejumlah bangunan dan properti Arab dan Islam di Kota Tua al Quds. Mereka melakukan perubahan meluas terhadap rambu-rambu dan fiturnya. Kemudian digunakan untuk tujuan-tujuan yahudisasi. Di antara property dan aksi yang paling menonjol adalah apa yang terjadi di jalur asy Syarif ujung barat kampung Maghariba dan sebagian property di ujung jalan al Wad. Yang lainnya dekat masjid Nabi Dawud dan wakaf Ali Dajani di lokasi yang sama.

Yayasan al Aqsha merujuk pada pernyataan penjajah mengenai rencana menyeluruh mengubah karakter property dan took-toko di sepanjang jalan al Wad. Ini termasuk wilayah penting dan utama di Kota Tua. Israel juga berusaha mengubah karakter dan wajah sejarah Kota Tua al Quds dengan memasang jaringan lampu listrik di situs-situs yang dinyatkan memiliki dimensi agama bagi masyarakat Yahudi khususnya di daerah Nabi Daud dan tembok ratapan.

Mengubah nama-nama jalan

Laporan Yayasan al Aqsha menjelaskan aktivitas pengubahan dan pemalsuan ini disertai dengan mengubah nama-nama jalan dari nama-nama Arab dan Islam yang bersejarah menjadi nama-nama Ibrani. Hal itu didokumentasikan dalam pengumuman-penguman nama-nama tersebut. Sebagaimana yang terjadi di pintu masuk kawasan Silwan yang berjarak beberapa meter dari sebelah selatan tembok masjid al Aqsa jalan ini diberi nama “Maaleh David” di jalan Wadi Halwa di Silwan dan jalan “Jay Hinom” di jalan Wadi Rababa. (asw)

Tautan Pendek:

Copied