Filistiniyu48/Jaffa – Infopalestina: Surat kabar Filistiniyu48 edisi 26/9/2010 menyebutkan keterangan para saksi mata yang mengatakan bahwa personil militer Zionis Israel sedang melakukan latihan militer di kotaJaffa sebagai persiapan untuk mengahadapi konfrontasi militer dengan “Arab” di dalam perkampungan-perkampungan penduduk.
Berdasarkan laporan sejumlah media masa Israel latihan ini dilakukan sebagai bagian dari langkah untuk mengambil pelajaran dari kegagalan militer Israel dalam pertempuran agresi terakhir yang dilakukan ke Jalur Gaza.
Di jalan-jalan Jaffa terlihat keberadaan serdadu Zionis Israel dalam jumlah sangat besar. Mereka sedang melakukan langkah-langkah deteksi di jalan-jalan Jaffa sebagai bagian dari latihan tersebut.
Latihan yang dilakukan para personil militer Zionis Israel yang dibekali dengan peta Jaffa ini bukanlah hal yang baru. Namun media massaIsrael menginformasikan bahwa militer mengintensifkan latihan ini di komunitas-komunitas Arab sebagai persiapan untuk perang kota dalam jangka panjang dan untuk melatih bagaimana menduduki kota-kota. Hal itu dilakukan dalam upaya untuk mengambil pelajaran dari perang terakhir yang dilancarkan ke Jalur Gaza yang oleh sebagian pakar militer dianggap bahwa pasukan penjajah Zionis telah gagal dalam semua hal yang berkaitan dengan perang jalanan di dalam perang tersebut.
Para pakar dan pengamat urusan Zionisme menyerukan perlawanan Palestina di Jalur Gaza untuk melakukan persiapan baru menghadapi segala kemungkinan konfrontasi dengan Zionis Israel. Mereka menegaskan bahwa ancaman yang dilancarkan para pemimpin Zionis belakangan bertujuan untuk mengacaukan situasi di Palestina dan meneror warga. Namun mereka menegaskan pentingnya menanggapi hal itu dengan kesungguhan dan keseriusan.
Kesungguhan penjajah Zionis Israel untuk melancarkan serangan militer ke Jalur Gaza ini bisa dilihat dari pernyataan-pernyataan ancaman para pejabat Zionis yang terus meningkat. Terakhir adalah pernyataan seorang jenderal militer Israel yang berbicara tentang perang yang pasti terjadi terhadap Hamas dan Hizbullah. Bahkan sang jenderal juga menyampaikan beberapa rincian seputar latihan-latihan yang dilakukan pasukan penjajah Zionis Israel untuk melakukan persiapan dalam perang ini.
Selain juga ancaman-canaman yang dilontarkan oleh PM Zionis Benyamin Netanyahu. Di mana dia menegaskan dalam pernyataannya bahwa Hamas harus membayar harga besar akibat berlanjutkan serangan roket ke Israel.
Hamas Siapkan Sarana Baru
Untuk mendukung ancamanannya Israel terus melakukan propagandan yang diyakinan akan menjadi pembenar atas segala kemungkinan serangan militer yang akan dilakukan ke Jalur Gaza. Yaitu dengan menyebarkan kabar tentang persiapan Gerakan Perlawanan Islam Hamas untuk melancarkan serangan.
Seperti disebutkan dalam situs keamanan Israel kalangan keamanan Zionis di level tinggi mengingatkan adanya rencana yang disiapkan oleh Gerakan Hamas untuk melancarkan serangan kuat ke target-target Zionis di wilayah Tepi Barat dalam waktu dekat.
Seorang pejabat senior militer Zionis Israel mengatakan bahwa Hamas sedang menyiapkan serangan sengit dengan menggunakan sarana yang belum pernah digunakan sebelumnya. Jika rencana gerakan ini berhasil maka serangan ini akan menjadi serangan terbesar dari segi kualitas. Menurutnya yang menjadi masalah besar dan utama yang dihadapi dinas intelijen Zionis Israel adalah ketidakmampuannya menangkap anggota Hamas dan al Qassam yang menyusup ke Tepi Barat yang datang dari Suriah.
Al Qassam Siap Hadapi Serangan
Berkaitan dengan ancaman yang dilontarkan para pejabat tinggi Israel dan latihan persiapan perang baru tersebut Brigade Izzuddin al Qassam sayap militer Gerakan Hamas menegaskan kesiapannya secara penuh untuk menghadang setiap agresi Israel yang mungkin dilakukan ke Jalur Gaza.
Jurubicara al Qassam Abu Ubaidah mengatakan “Ancaman-ancaman Zionis tersebut adalah pendahuluan yang disampaikan kepada publik dunia untuk melancarkan agresi.” Agresi yang dilancarkan penjajah Zionis secara berkelanjutan ini bertujuan untuk mencari dukungan dunia yang inti pesannya adalah “bahwa agresi yang terjadi di waktu yang lalu tidak lah berdarah-darah.”
Abu Ubaidah menambahkan “Ancaman-ancaman ini dilakukan dalam rangka perang psikologis. Namun pernyataan ini tidak akan membuat takut dan tidak akan membuat perlawanan tunduk. Kami akan menghadapi setiap agresi seberapapun besarnya.”
Dia menyatakan bahwa semua indikator politik di lapangan menunjukkan niat penjajah Zionis untuk melancarkan serangan ke Jalur Gaza atau memulai serangan agresi baik secara meluas atau parsial. Dia menambahkan “Penjajah Israel menyatakan dari waktu ke waktu niat ini dalam bentuk pernyataan atau bocoran media.”
Abu Ubaidah menegaskan bahwa apa yang terjadi di lapangan berupa latihan-latihan penggantian komandan dan prioritas militer Zionis Israel serta penempatan secara meluas pasukan Israel di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza menunjukkan bahwa yang hadir adalah perang yang dilakukan penjajah dan bukan perlawanan.
Tentang klaim-klaim penjajah Israel mengenai adanya bahan pospos pada roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza Abu Ubaidah menilai itu adalah “upaya untuk menggambarkan besarnya bahaya kemampuan yang dimiliki perlawanan dan upaya untuk membenarkan agresi yang akan dilakukan.” Dia menilai ini sebanyak kampanye yang telah dalam ketahui sebelumnya dan pihaknya sudah menyangkal semua itu. (asw)