Sun 11-May-2025

KTT Syarm Syaikh: 100 Menit Tanpa Menyelesaikan Persoalan

Kamis 16-September-2010

Kairo – Infopalestina: Suasana antisipasi dan kewaspadaan menyelimuti pertemuan puncak (KTT) Syarm el Syaikh yang dilaksanakan pada hari Selasa (14/9) antara delegasi kelompok Oslo di Ramallah yang dipimpin Mahmud Abbas dan delegasi entitas Zionis yang dipimpin Benjamin Netanyahu dan dihadiri oleh Menlu Amerika Hillary Clinton Presiden Mesir Hosni Mubarak dan utusan Amerika George Mitchell.

Sumber-sumber Infopalestina menegaskan terjadi penundaan dalam sesi perundingan yang berlangsung hampir satu jam menjelang pertemuan karena perbedaan pendapat yang kuat antara pihak-pihak yang melakukan negosiasi atas beberapa hal yang menggantung.

Kendala Permukiman Zionis

Sumber-sumber Infopalestina menjelaskan bahwa perbedaan tersebut seputar persoalan berlanjutnya pembangunan permukiman itu yang paling menonjol. Hal inilah yang menyebabkan tertundanya pelaksanaan sesi perundingan. Pihak-pihak Arab yang berpartisipasi dalam perundingan menjelaskan bahwa persoalan tersebut akan menghancurkan semua upaya perundingan.

Sumber-sumber ini mengungkapkan bahwa Menlu Amerika Hillary Clinton meminta Presiden Mubarak untuk melakukan upaya besar dan melakukan tekanan lebih banyak kepada Abbas untuk mencapai kesepakatan pada semua persoalan (al Quds perbatasan keamanan air pengungsi permukiman dan tahanan) dalam waktu satu tahun untuk kemudian dilaksanakan.

Antisipasi dan Kewaspadaan

Sumber-sumber Infopalestina menegaskan adanya keadaan antisipasi dan kewaspadaan dari semua pihak yang berpartisipasi dalam KTT terutama dalam berbicara kepada media massa karena adanya eskalasi perbedaan di meja perundingan. Pernyataan utusan Amerika menunjukkan semacam kewaspadaan. Di mana dalam sebuah konferensi peras yang diadakan setelah perundingan George Mitchell hanya mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang sangat hati-hati yang mencerminkan adanya krisis yang sedang terjadi dalam perundingan.

Mitchell berkata: secara logis seharusnya dilanjutkan pembekukan pembangunan di permukiman-permukiman untuk melanjutkan perundingan. Dia kembali menegaskan dukungan penuh negaranya kepada perundingan sementara dia menolak untuk menjawab pertanyaan “kemungkinan tercapainya hasil yang positif”. Dia hanya mengatakan bahwa “negosiasi akan terus berlanjut.”

100 Menit

Peneliti politik dalam urusan Palestina Muhammad Juma mengatakan bahwa KTT Syarm el Syaikh yang hanya berlangsung 100 menit tidak mendatangkan sesuatu yang baru dalam perundingan.

Dalam pernyataan kepada koresponen Infopalestina Juma menegaskan sesi perundingan yang berlangsung 100 menit tidak dapat menyelesaikan isu-isu kunci dalam perundingan tidak menyelesaikan isu-isu yang menggantung. Dia menyatakan ada banyak kendala yang menghambat perundingan terutama adalah masalah pengakuan terhadap keyahudian entitas Zionis yang merupakan langkah untuk memotong jalan bagi tuntutan kembalinya pengungsi Palestina.

Juma mengatakan kesempatan keberhasilan negosiasi sangat kecil. Karena Netanyahu ingin membawa orang-orang Palestina dalam proses panjang dan rumit yang mengarah ke solusi bertahap dan parsial. Sementara orang-orang Palestina menginginkan kesepakatan mengenai demarkasi perbatasan untuk menghentikan pencaplokan tanah. Namun ide-ide yang disajikan oleh Netanyahu dalam pertemuannya dengan Abbas di Washington difokuskan pada penarikan sebagian dari Tepi Barat yang membutuhkan waktu bertahun-tahun sebelum masuk ke dalam masalah perbatasan. (asw)

Tautan Pendek:

Copied