Sun 11-May-2025

Pernyataan Abbas Soal Prinsip Sebuah Manuver Politik

Rabu 8-September-2010

Gaza – Infopalestina: Sejumlah pengamat politik Palestina sepakat bahwa pernyataan presiden demisioner Mahmud Abbas tentang tidak adanya pengurangan prinsip-prinsip serta mundurnya dari perundingan sebuah maneuver politik. Terutama ditengah berlanjutnya pembangunan permukiman Israel di Tepi Barat.

Dalam pembicaraan secara terpisah dengan sejumlah pakar politik Palestina yang berhasil dihimpun pusat infopalestina Selasa (7/9). Mereka menegaskan pernyataan Abbas tersebut hanyalah maneuver politik karena keberadaanya berkait erat dengan perundingan itu sendiri.

Sebelumnya dalam wawancaranya dengan harian Al-Ayyam Palestina Abbas mengatakan pihaknya tidak akan mengizinkan penghancuran terhadap negeri ini. Dirinya tidak akan melepaskan hak-hak prinsipnya. Jika Israel memintanya untuk mundur dari hak-hak pengungsi dari perbatasan tahun 1967 maka tidak akan menerimanya.

Keinginan Yang Tercerabut

Pengamat politik Hasan Abdu mengatakan perkiraan terbaik adalah bahwa Abbas tidak memiliki keinginan untuk memboikot perundingan. Ia bahkan mencari-cari alasan demi eksistensi otoritasnya. Pada saat yang sama perundingan tersebut tidak melahirkan sesuatu yang positif bagi rakyat Palestina karena hanya berkutat pada masalah keamanan Zionis.

Di sisi lain pengamat politik sekaligus penulis masalah-masalah politik Dr. As’ad Abu Sharakh menyebutkan perundingan sama sekali tidak menggambarkan keinginan rakyat Palestina. Karena Abbas tahu persis bahwa dirinya tidak mempunyai dukungan legal konstitusional dari organisasi Palestina bahkan dari dalam gerakan Fatah itu sendiri. Oleh karena itu tindakanya tersebut hanya sebuah maneuver ia tidak bisa menolak satu kesepakatanpun dalam perundingan ini. Karena memang tidak ada pilihan lain baginya.

Abbas dan kelompoknya terpuruk disiang bolong. Kadang mereka mengatakan di sana ada tekanan kami akan mencabut diri. Kadang mereka juga mengatakan kami akan berunding dengan atas nama PLO. Kemudian terbukti diakhir ucapanya tersebut tidak benar. Oleh karena itu pengamat politik ini menyarankan Abbas untuk mundur saja dari jabatanya agar rakyat Palestina melanjutkan perjuanganya melawan penjajahan.

Terkait dengan pernyataan Israel yang bertolak belakang dengan ucapan Abbas Abu Sharah mengatakan ucapan Abbas tersebut sebagai bukti keterpurukanya dan tidak memandang Zionis. Ia mengingatkan sebelumnya kelompok Palestina yang getol berunding ini pernah menyerah pada mantan perdana menteri Israel Ehud Olmert. Mereka menganulir hak-hak nasionalnya tanpa imbalan apapun. Demikian juga sekarang kelompok Abbas akan memberikan hak-haknya pada penjajahan sekeinginanya. (asy)

Tautan Pendek:

Copied