Sun 11-May-2025

20 Kapal “Freedom Flotilla 2” Berangkat ke Gaza Sebelum Akhir Tahun

Rabu 8-September-2010

Nazaret – Infopalestina: Surat kabar Israel Jerusalem Post melaporkan bahwa menurut prediksi keamanan Israel aliansi organisasi-organisasi non pemerintah di seluruh dunia akan mengirim lebih dari 20 kapal ke Jalur Gaza yang tergabung dalam “Freedom Flotilla 2”. Armada ini dijadwalkan akan diberangkatkan ke Jalur Gaza sebelum akhir tahu 2010 ini.

Ratusan NGO Internasional Dukung Armada

Anggota European Campaign untuk Pembebasan Blokade Gaza Awar Garbi menegaskan bahwa armada yang akan dikirim ke Jalur Gaza berikutnya akan mendapatkan dukungan dari ratusan lembaga dan NGO dari seluruh dunia. European Campaign adalah salah satu lembaga aliansi “armada kebebasan” yang mengirim kapal-kapal kemanusiaan untuk pembebasan blokade Jalur Gaza.

Dalam pernyataan kepada kantor berita Arab “quds press” mengungkapkan telah dimulai pembentukan aliansi di sebagian besar negara Eropa yang tergabung di dalamnya ratusan lembaga hukum dan HAM dengan tujuan untuk mendukug armada pembebasan blokade Jalur Gaza.

Derwer Filer seorang yahudi yang tinggal di Swedia seperti dikutip surat kabar Israel Jerusalem Post mengatakan bahwa akan ada banyak kapal dalam armada ini. Melihat besarnya jumlah relawan yang ingin berangkat ke Jalur Gaza.

Aliansi Terus Dibentuk

Dalam kontek pembentukan aliansi-aliansi di Eropa untuk mendukung armada kebebasan dan tuntutan untuk pembebasan blokade di ibukota Jerman Berlin dideklarasikan sebuah “Inisiatif Jerman” untuk membebaskan blokade dari Jalur Gaza. Inisiatif ini diluncurkan komunitas Palestina di Jerman bersama sejumlah organisasi Jerman Arab dan Palestina yang aktif di Jerman. Dengan mengusung slogan “Gemeinsam durrchbrechen wir die Blocade” (bersama kita bebaskan blokade).

Ide ini datang setelah “armada kebebasan” pertama yang disertai dengan peristiwa yang membuat seluruh dunia mengutuk blokade yang diberlakukan terhadap Jalur Gaza dan menyerukan agar diakhiri.

Koordinator Inisiatif Pembebasan Blokade Gaza Khamis Kart menyatakan bahwa “melalui inisiatif ini kami melaksanakan kewajiban membela yang didzalimi dan kewajiban kemanusiaan untuk rakyat Palestina yang diblokade dan terpenjara di Jalur Gaza.”

Tujuan dari insiatif ini adalah bertekat membebaskan blokade dzalim yang diberlakukan terhadap Jalur Gaza. Yaitu dengan mengirim kapal bantuan Jerman untuk ikut dalam armada kebebasan 2 yang akan berangkat ke Jalur Gaza sebelum akhir tahun ini. Kapal ini akan membawa apa yang dibutuhkan penduduk Jalur Gaza dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Inisiatif ini juga akan ikut menekan kelompok internasional agar kembali berfikir dalam keputusan-keputusan larangan yang diberlakukan terhadap Jalur Gaza agar menghentikan dukungan yang diberikan secara terus-menerus kepada penjajah Zionis. “Kami menuntut komitmen HAM yang diakui internasional. Di antaranya adalah hak asasi manusia dalam belajar dan hidup dengan terhormat” ungkap Khamis Kart.

Inisiatif ini juga bertujuan menembus kebisuan pemerintah resmi Jerman dan merubah sikap resmi yang lumpuh terhadap isu Palestina dan penderitaan rakyat Palestina. Serta mengalihkan pandangan warga Jerman kepada apa yang diakibatkan oleh kebijakan perang dan blokade Zionis Israel yang menyebabkan terjadinya tragedi dan bencana bagi penduduk Jalur Gaza.

Patut disebutkan bahwa aliansi “armada kebebasa” telah mengadakan pertemuan di Stockholm awal bulan Agustus lalu dan memutuskan perluasan aliansi untuk menghimpun dari berbagai kalangan di seluruh penjuru dunia yang ingin bergabung dengan armada. Keputusan ini juga menghindari terbentuknya sejumlah aliansi yang mendukung armada kebebasan di berbagai penjuru dunia.

Pendiri aliansi armada kebebasan adalah sejumlah organisasi seperti “European Campaign untuk Pembebasan Blokade Gaza” Lembaga Bantuan Kemanusiaan Turki (IHH) Gerakan “Free Gaza” “Komite Internasional untuk Pembebasan Blokade” “Kampanye Kapal Swedia” dan Kampanye Kapal Yunani”.

Partisipasi Luas

Melihat meluasnya basis partisipasi relawan dari negara-negara Eropa maka diputuskan untuk menangguhkan pemberangkatan “armada kebebasan 2” hingga akhir tahun 2010 ini.

“European Campaign untuk Pembebasan Blokade Gaza” menyebutkan bahwa armada ini akan menyertakan media massa dalam jumlah yang tidak diperkirakan sebelumnya di tengah bertambah besarnya armada dari sisi jumah kapal dan relawan internasional dari berbagai penjuru dunia yang akan ikut dalam armada ini. Jumlah relawan yang mengajukan permintaan untuk ikut dalam armada kebebasan 2 ini hingga saat ini berjumlah 10 ribu relawan.

“European Campaign untuk Pembebasan Blokade Gaza” mengatakan lebih dari 35 media telah mengajukan permintaan untuk ikut dalam armada kebebasan 2. Pihaknya menegaskan akan berupaya agar ada sebanyak mungkin media di atas kapal-kapal armada kebebasan guna mengungkap kebodohan baru yang mungkin dilakukan penjajah Zionis Israel terhadap para relawan yang datang dari seluruh penjuru dunia dengan misi kemanusiaan ke Jalur Gaza.

Israel Siapkan Penghadangan

Sebelumnya angkatan laut Israel telah menghadang jalan “Freedom Flotilla 1” pada 31 Mei lalu. Angkatan laut Israel menggunakan kekuatan untuk menghadapi lebih dari 700 relawan asing dari 32 negara dunia. Serangan Israel ini mengakibatkan 9 relawan Turki tewas dan puluhan relawan lannya terluka.

Kali ini Israel juga tidak mau kecolngan. Sumber-sumber media Israel mengungkapkan adanya langkah-langkah yang dilakukan Israel secara massif dan pemantauan perkembangan terakhir yang dilakukan para relawan pembebasan blokade Gaza dari seluruh dunia.

Surat kabar Israel berbahasa Inggris Jerusalem Post edisi Rabu (7/9) menyatakan bahwa militer khususnya angkatan lautnya telah menyiagakan persiapan dan perbekalan untuk menghadapi pertempuran dan konfrrontasi “Induk Armada” melawan kapal-kapal internasional untuk pembebasan blokade Jalur Gaza.

Surat kabar Israel ini mengisyaratkan berdasarkan sumber-sumber militer bahwa militer Israel telah menetapkan sejumlah sekenario yang mungkin dilakukan untuk mengatasi armada kebebasan 2 yang dijadwalkan melaut ke Jalur Gaza dari sejumlah kota Eropa sebelum akhir tahun ini. Di antara sekenario itu adalah menghadang armada di perairan regional internasional pada jarak lebih besar dari penghadangan terhadap armada pertama yang melebihi 77 mil hal itu dilakukan melihat karena besarnya jumlah kapal yang ikut dalam armada kedua ini.

Jerusalem Post mengatakan bahwa prediksi-prediksi keamanan Israel mengisyaratkan adanya aliansi internasional dari NGO-NGO yang merencanakan pengiriman armada kedua tersebut yang jumlahnya bisa mencapai 20 kapal menuju Jalur Gaza pada beberapa bulan yang akan datang. Surat kabar Israel ini menyatakan bahwa militer Israel “telah menyiapkan banyak sekenario tanpa menyangsikan kemungkinan sekenario penggunaan kekuatan yang mematikan sebagaimana yang terjadi terhadap armada yang pertama yang menewaskan 9 relawan Turki dan melukai puluhan relawan lainnya dari seluruh dunia. (asw)

Tautan Pendek:

Copied