Sun 11-May-2025

Penjara Israel: Kuburan Gelap dan Eksekusi Tampa Pemenggal Kepala

Selasa 31-Agustus-2010

Ramallah – Infopalestina: Sumber-sumber Palestina yang melakukan pemantauan kondisi para tahanan di penjara-penjara Zionis Israel kepada surat kabar “al Khalij” menegaskan ada puluhan tahanan Palestina yang menjalani kurungan isolasi individu yang mengancam kondisi psikologis dan kesehatan mereka. Terutama karena kebijakan ini sampai pada tingkat sanksi maksimum yang diberlakukan terhadap para tahanan di sel isolasi yang digambarkan sebagai “kuburan gelap” di mana seorang tahanan mendekam di dalamnya dan dilarang kontak dengan tahanan lain.

Menteri Urusan Tahanan Palestina Issa Qaraqe menyebut kebijakan penahanan di sel isolasi ini sebagai kebijakan “eksekusi tanpa guillotine (alat pemenggal kepala)”. Dia menyerukan kampanye secara meluas di tingkat internasional media dan hukum untuk memaksa “Israel” menghentikan pelanggarannya terhadap para tahanan. Apalagi di sana ada di antara para tahanan yang telah menghabiskan usianya lebih dari 8 tahun dalam sel isolasi. Di antara mereka tahanan Ahmed Mughrabi warga Palestina asal kamp pengungsi Dheisheh yang ditahan dalam kondisi sangat keras dan beberpa kali dimasukkan dalam sel isolasi terakhir dijebloskan dalam sel isolasi di penjara Ashkelon sejak tahun 2004.

Pusat Studi Tahanan menyatakan bahwa para tahanan yang terisolasi hidup selama bertahun-tahun di sel tertutup tanpa cahaya atau udara yang memadai dan dengan berbagai jenis serangga tikus dan sangat kepanasan di musim panas dan sangat kedinginan di musim dingin. Mereka juga dilarang mendapatkan kunjungan. Direktur Pusat Studi Tahanan Raafat Hamdouna menjelaskan bahwa sel-sel isolasi di penjara Zionis merupakan kuburan gelap dan membayakan kehidupan tahanan di dalamnya.

Di antara para tahanan yang mengalami isolasi adalah Sekretaris-Jenderal PFLP Ahmed Saadat dan Abdullah Barghouti dari Ramallah (diisolasi di penjara Raymond sejak 2002) Hassan Salameh dari Gaza (diisolasi di penjara Beer Sheba) sejak tahun 2002 Mahmoud Issa dari al Quds pada (diisolasi di penjara Ramle sejak 7 tahun) Jamal Abu Hija (dari Jenin) diisolasi dalam penjara Raymond sejak tahun 2005 Moataz Hijazi (dari al Quds) diisolasi dalam penjara Raymond sejak tahun 2004 Hisyam Sharabati (dari Hebron) di penjara Beer Sheba sejak tahun 2007 Ibrahim Hamed (dari Ramallah) di penjara “Hasharon” sejak 2007 Atwa Amour (dari Gaza) di penjara “Hasharon” sejak 2007 dan Mowhoush Naimat (dari Gaza) diisolasi di penjara Hasharon sejak tahun 2007.

Untuk itu Asosiasi Tahanan menyatakan pengelola penjara Zionis Israel bertanggung jawab penuh bagi kehidupan para tahanan yang menderita berbagai sakit akibat siksaan dan penderitaan. Pihaknya meminta Palang Merah Internasional untuk mengambil sikap yang jelas guna melindungi kehidupan para tahanan. Juga meminta Organisasi Kesehatan Dunia dan organisasi hak asasi manusia untuk campur tangan menyelamatkan nyawa para tahanan yang sakit.

Pernyataan Asosiasi Tahanan ini menyusul ancaman pihak penjara Zionis Israel yang akan memindahkan tahanan yang sakit dari rumah sakit Ramle ke penjara pusat. Menurut Ketua Asosiasi Tahanan Palestina di Hebron Amjad Najjar para tahanan yang sakit di penjara-penjara Israel jumlah mereka mencapai lebih dari seribu tahanan. Mereka sedang menghadapi kematian perlahan-lahan akibat kelalaian medis yang disengaja sistematis.

Dia menambahkan ada beberapa penjara yang tidak memiliki seorang dokter pun. Jika ada maka keberadaannya tidak lebih dari dua jam. Klinik tidak memiliki dokter spesialis. Pihak penjara sering menolak tahanan yangs akit dipindahkan ke rumah sakit meskipun kondisinya sangat serius. Dokter dari luar tidak boleh mengunjungi tahanan yang sakit yang dengan sengaja saat memindahkan mereka dari penjara ke rumah sakit Israel mengikat tangan dan kaki mereka. Biasanya mereka diikat dengan talit kawat di tempat tidur mereka di dalam rumah sakit. (asw)

Tautan Pendek:

Copied