Oleh: Pusat Informasi Intelijen Israel
Infopalestina: Dalam rangka melakukan provokasi berkelanjutan terhadap Jalur Gaza dan untuk lebih menenangkan opini publik Israel saat menghadapi setiap langkah permusuhan terhadap Israel baru-baru ini terbit sebuah laporan yang didasarkan sumber-sumber intelijen Israel seputar pembentukan sayap militer baru di Jalur Gaza.
* Pendahuluan Umum:
1. Baru-baru ini organisasi al Ahrar yang terdiri dari para mantan anggota gerakan Fatah mengumumkan tentang pembentukan sebuah sayap militer. Informasi intelijen Israel berbicara tentang sebuah organisasi telah didirikan tidak lama setelah pengambilalihan Jalur Gaza secara militer oleh Hamas pada Juni 2007. Anggota organisasi ini terdiri dari para mantan aktivis gerakan Fatah yang dipimpin oleh Khaled Abu Helal mantan juru bicara pemerintah Palestina yang dipimpin oleh Hamas dan didirikan setelah pemilihan Dewan Legislatif.
2. Organisasi al Ahrar yang tidak mengakui kepemimpinan Abu Mazen (Mahmud Abbas) mengadopsi sikap yang didasarkan pada konflik bersenjata untuk mengakhiri pendudukan “Israel” di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Menurut klaim Zionis sejak awal aktivitasnya organisasi ini sudah mendapatkan dukungan dari Hamas dalam kerangka proses untuk mengontrol Fatah dalam konflik internal Palestina.
Kegiatan-kegiatan politiknya secara khusus juga mendapatkan dukungan media massa yang berafiliasi dengan Hamas. Demikian juga aktivitas-aktivitas militernya dibantu dan dalam pengarahan gerakan Hamas.
* Pembentukan Sayap Militer Secara Terang-terangan:
3. Pada 7 Juli 2010 organisasi al Ahrar merayakan tiga tahun pembentukan organisasinya melalui pernyataan-pernyataan dan pawai. Puncak kegiatan tersebut adalah pengumuman pembentukan sebuah sayap militer bernama “Brigade al Anshar”. Pndeklarasian pembentukan sayap militer ini dikombinasikan dengan perayaan militer yang diikuti oleh puluhan aktivis bersenjata dengan senapan “Kalashnikov” dan dipaparkan bahwa mereka adalah prajurit di kesatuan “Brigade al Anshar”.
Dalam upacara tersebut sempat dikibarkan bendera Turki dan dibakar bendera Israel dan Amerika pada saat di mana Hamas baru-baru ini berusaha untuk tidak melaksanakan kegiatan-kegiatan bermusuhan dengan Barat seperti ini tetapi mereka juga tidak mencegah bila itu dilakukan oleh organisasi-organisasi yang berada di bawah pengawasannya.
4. Sejalan dengan parade militer ini terjadi unjuk rasa yang mendapatkan dukungan dari polisi Hamas di Jalur Gaza. Dilaksanakan pula perayaan di “Rashad Shawa Center” di Gaza City yang dihadiri oleh tokoh-tokoh dalam pemerintahan Hamas di Gaza termasuk Menteri Dalam Negeri Fathi Hamad Wakil Ketua Dewan Legislatif Ahmad Bahar.
5. Saat menyampaikan pidato di perayaan tersebut Mustafa Qishawi juru bicara organisasi al Ahrar memparkan rencana kerja untuk satu tahun mendatang. Di antara rencana tersebut adalah menginteraksikan antara aktivitas sosial organisasi dengan aktivitas militer.
* Batas Waktu:
Berdasarkan pernyataan yang disampaikan Qishawi dalam perayaan tersebut pada tahun keempat pendirian organisasi ini akan dimulai aktivitas-aktivitas Brigade al Anshar sayap militer gerakan (organisasi) al Ahrar. Sedangkan Sekretaris Jenderal Gerakan al Ahrar Khaled Abu Helal telah mengumumkan bahwa sayap militer gerakan ini telah siap untuk bergabung ke dalam barisan “perlawanan” dan berjuangan melawan “pendudukan” Israel.
6. Para wakil pemerintah Hamas menyampaikan pidato dalam perayaan tersebut termasuk Ahmad Bahar wakil ketua Dewan Legislatif Palestina. Dia mengatakan bahwa apa yang dilakukan gerakan al Ahrar sejak awal pendiriannya membuktikan bahwa gerakan ini adalah kelanjutan sejati dari gerakan-gerakan “perlawanan” melalui komitmennya terhadap hak-hak dan prinsip-prinsip dasar serta perlindungan terhadap “perlawanan”.
7. Bendera Turki dikibarkan selama parade militer. Demikian juga wakil dari organisasi bantuan kemanusiaan IHH Turki menyampaikan kalimat melalui percakapan video di belakang bendera Turki.
8. Menurut prediksi Israel barangkali Hamas di masa depan ketika memungkinkannya melakukan kebijakan aksi-aksi bersenjata akan mengaktifkan para aktivis militer organisasi al Ahrar dalam bentuk “subkontraktor” seperti yang dilakukan di masa lalu dengan anggota organisasi lainnya. Sumber: Pusat Studi Informasi Media Israel 20/8/2010. (asw)