Fri 9-May-2025

Penangkapan Shalah Mimpi Israel Yahudikan Al-Quds

Selasa 27-Juli-2010

Gaza – Infopalestina: Sejak beberapa tahun terakhir pemerintah Israel itensif menangkapi para pemimpin rakyat Palestina yang melakukan perlawanan dan perlindungan terhadap ummat Islam dan bangsa Arab berikut tempat-tempat sucinya. Kadang mereka menangkapnya dengan alasan yang dibuat-buat atau dengan menghancurkan rumahnya untuk menakut-nakutinya dan kadang mengusirnya dari tanah air dengan alasan mengada-ngada.

Diantara sejumlah pahlawan yang menjadi target incaran pemerintah Zionis adalah Syaikh Raed Shalah pemimpin gerakan Islam di wilayah Palestina 48. Baru kemarin mereka memvonis Syaikh Shalah dengan lima bulan penjara sejak Ahad (25/7).

Sementara itu pusat infopalestina kemarin memblow up berita penahanan Raed Shalah disamping untuk mengetahui sebab-sebab penahananya juga membahas apakah yang mesti dilakukan untuk melanjutkan perjuanganya agar membuahkan kemenangan.

Pejuang Al-Aqsha

Dalam kaitan ini Dr. Abdus Sattar dosen ilmu politik dalam pernyataan khususnya pada infopalestina mengatakan Syaikh Shalah adalah salah satu yang menjadi target pemerintah Zionis. Beliau adalah salah seorang aktivis yang namanya melekat dengan Masjid Al-Aqsha. Dialah salah seorang pejuangnya. Oleh karena itu ia harus ditangkap tidak ada yang aneh bahkan sudah diperkirakan sebelumnya.

Di sisi lain pengamat politik Husam Udwan berpendapat penangkapan Shalah adalah politik lama dan siasat baru yang dilakukan Zionis terhadap para aktivis dan pimpinan rakyat Palestina sejak dideklarasikannya kerja nasional. Ia terkadang ditangkap dengan berbagai alasan. Kadang berusaha untuk dibunuh rumahnya dihancurkan. Politik mereka terus berlangsung sejak Nakbah 48. Oleh karena itu tidak aneh bahkan mereka telah melakukan lebih jahat dari itu.

Kekhawatiran dan Perkiraan

Terkait dengan peringatan dari Syaikh Shalah tentang rencana perang Zionis terhadap Al-Quds Qasim mengatakan Israel tidak butuh perang untuk meyahudikan Al-Aqsha. Karena semuanya sudah dilakukan secara sistematis dan bertahap. Yahudisasi telah berjalan. Tahun 2010 belum terlalu parah. Masalah ini perlu bertahun-tahun. Yahudisasi bukan perkara mudah bagi dunia internasional.

Namun menurut Udwan agak berbeda dengan sebelumnya. Ia mengatakan semua sinyal mengarah bahwa Israel akan melakukan yahudisasi Al-Aqsha pada tahun ini. ia akan memanfaatkan kelemahan bangsa Arab dan keberpiakan Amerika seta Eropa terhadap Israel. Israel telah berupaya menciptakan realitas terbaru di wilayah tersebut. Ia bertumpu pada kekuatan yang dimilikinya untuk menggelar perang terhadap rakyat Palestina dalam merealisasikan cita-citanya.

Sementara itu Barud mendukung pendapat rekanya Udwan. Ia mengatakan pendangan Shalah adalah pandangan seorang yang dalam pemahamanya serta tajam perasaannya. Ia mencontohkan perkiraan Syaikh Shalah yang akan berusaha mengubah tempat peninggalan Al-Aqsha. Ternyata perkiraan tersebut benar 99 % ditengah absenya suara Arab dalam melindungi dirinya selain suara Syaikh Shalah.

Barud menambahkan tinggal satu langkah lagi rencana Israel untuk meralisasikan mimpinya. Namun langkah tersebut akan menimbulkan peristiwa besar bahkan mungkin akan timbul peperangan hingga kegoncangan di sepenjang Laut Mati. Sejumlah gerilyawan Zionis dan gerombolan pemukim Zionis berupaya menyerbu Al-Aqsha dan membaginya atau menghancurkanya.

Ajakan Untuk Membangkitkan Intifadhah

Khusus terkait dengan tuntutan untuk melanjutkan perjuangan Syaikh Shalah Udwan mengatakan sejumlah lembaga Palestina atau semua badan yang didirikan untuk Al-Aqsha mendesak Israel agar membebaskan Syaikh Shalah disamping membongkar rencana busuk mereka. Kejahatan ini tak kurang biadabnya daripada kejahatan lainya. Penangkapan para pemimpin rakyat dan mendevortasenya wajib dihadapi dengan intifadhah agar Zionis tahu bahwa tindaka mereka tidak akan berjalan lancer tanpa halangan ataupun protes keras masyarakat. Namun ia meminta faksi-faksi Palestina untuk menyatukan langkah serta mengakhiri perpecahan demi menyelamatkan tempat suci ummat.

Namun dalam pada itu Barud mengharapkan intiafadh terbaru ini haruslah mencakup seluruh wilayah Palestina terjajah bahkan dunia secara umum. Ia menegaskan dunia internasional tidak mungkin merespon tuntutan kita kecuali jika melakukan intifadah ini atas dukungan luas masyarakat Arab dan Islam.

Cuma pertanyaanya pemerintah Arab yang mana yang mampu melakukan tugas ini ?. apakah Liga Arab OKI dan negara Arab bisa mendukung rencana ini ? ia meminta rencana tersebut harus disikapi dengan persatuan dan dukungan kita semua. (asy)

Tautan Pendek:

Copied