Oleh: Nabil Mahmud el Sahli
Dalam beberapa tahun ini media
Di antara fenomena tersebut fenomena menyebarnya kejahatan dan meningkatnya kaum Yahudi radikal (keras) dalam masyarakat Israel mencapai 42% dalam beberapa tahun terakhir dibandingkan dua dasawarsa sebelumnya yang hanya sekitar 20%. Di samping fenomena lanjut usia yang terus melaju pada masyarakat Yahudi secara khusus dan rendahnya kesuburan wanita Yahudi bila dibandingkan dengan wanita Arab yang ada di wilayah Palestina 1948 Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Dalam konteks ini mungkin bisa ditunjukkan fenomena tersebut dan besarnya melalui pembacaan secara tenang terhadap angka-angka yang dikeluarkan Badan Statistik
Data statistik Israel terbaru yang dikeluarkan BPS Israel menyebutkan bahwa prosentasi Palestina 1948 selama tahun 2009 telah mengalami peningkatan signifikan hingga mencapai 175% dari total 126 juta jiwa akibat berlanjutnya penurunan migrasi Yahudi ke Israel berbeda dengan apa yang dilansir agency Yahudi beberapa waktu lalu. Data tersebut mendekati data serupa pada tahun 2008 yang memperdalam krisis migrasi Yahudi ke
Menurut data yang dikeluarkan BPS Israel jumlah total penduduk Israel pada tahun 2009 mencapai 75 juta jiwa dengan prosentase Arab tetap pada batas 203%. Namun data ini mencakup Palestina di al Quds kurang sedikit dari 250 ribu jiwa dan mencakup Arab Suriah di Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki Israel yang jumlah mereka sekitar 21 ribu jiwa.
Dengan demikian jumlah penduduk Israel di wilayah Palestina 1948 mencapai 724 juta jiwa sementara jumlah warga Palestina 1948 sekitar 126 juta jiwa atau sekitar 175% dari jumlah total penduduk Israel.
Jumlah Yahudi mendekati sekitar 7 juta jiwa. Di antara mereka sekitar 250 ribu jiwa tidak diakui keyahudiannya oleh institusi agama Yahudi. Di samping 50 ribu jiwa yang pada dasarnya adalah orang asing dari anak keturunan agama Kristen mereka bergabung dengan keluarga-keluarga Yahudi saat migrasi ke Palestina pada dasawarsa terakhir abad 20 seperti suami atau istri dan anak keturuannya mereka memanfaarkan undang undang migrasi Yahudi secara tidak langsung.
Kemudian ada ribuan non Yahudi yang telah migrasi dari negara-negara bekas Uni Soviet ke
Yang menarik bahwa fenomena usia lanjut yang terus melaju di masyarakat
Fenomeda tersebut tidak mungkin dihentikan atau diatasi tanpa adanya kondisi yang tenang demi menarik sebanyak jumlah orang Yahudi Afrika da Asia melihat tingginya tingkat kelahiran di antara mereka.
Masalahnya tidak semudah ini demikian kata para peneliti spesialis bidang ini. Melihat karena faktor yang mendorong orang-orang Yahudi migrasi dari negara-negara asli mereka ke
Bahkan sekalipun Israel bisa mendorong ribuan Yahudi dari negara-negara terebut bermigrasi (ke Israel) maka hal itu tidak akan mengokohkan ide perluasan basis piramida penduduk yang diwakili anak-anak terlebih tingkat kesuburan di antara orang-orang Yahudi Ashkenaz yang merupakan 40% dari total Yahudi di Israel masih rendah dan wanitanya hanya melahirkan dua anak sepanjang umurnya dibandingkan dengan 5 kelahiran pada setiap wanita Arab.
Berdasarkan hal itu maka semua kemungkinan menunjukkan tidak adanya kemampuan pembuat keputusan di