Gaza – Infopalestina: Pertemuan PM illegal otoritas Palestina Salam Fayyadl dan manhan Israel Ehud Barak memancing amarah warga Palestina dan semua faksi-faksinya. Mereka menilai pertemuan itu hanya skoci penyelamat Israel dari kejaran permintaan pertanggungjawaban dari dunia internasional atas kejahatan Israel. Pertemuan juga dianggap sebagai legitimasi atas kejahatan Israel yang berulang-ulang kali dilakukan terhadap bangsa Palestina pelanggaran terhadap kota suci Al-Quds dan masjid Al-Aqsha.
Aib Memalukan Otoritas Palestina
Jubir Hamas Fawzi Barhum menilai pertemuan Fayyadl – Barak sebagai skoci penyelamat bagi Israel terutama Barak sendiri dari kejaran hukum internasional karena elit-elit Israel enggan ke Eropa karena dikejar oleh mahkamah di sana.
Kepada Infopalestina kemarin Senin (5/7) ia menegaskan bahwa pertemuan itu hanya bernuansa keamanan untuk konspirasi atas bangsa Palestina untuk memenuhi perintah Amerika dan ambisi Israel. tujuan pertemuan itu hanya menaikkan level dan ketegangan kerjasama keamanan antara otoritas Palestina dan Israel untuk menghabisi perlawanan Palestina.
Ia mengisyaratkan pertemuan dengan timing sekarang ini dianggap sebagai legitimasi atas yahudisasi dan pembangunan pemukiman yahudi dan mengusir warga Palestina di sana. Pertemuan itu dinilai ancaman berbahaya bagi bangsa Palestina.
Karenanya Barhum menilai pertemuan itu sebagai aib memalukan bagi otoritas Palestina dan membuktikan kebohongan klaim Mahmud Abbas yang katanya tidak melakukan perundingan langsung.
Legitimasi Pembunuhan dan Blokade
Departemen Dalam Negeri Palestina menolak tegas segala bentuk perundingan dengan penjajah Zionis setelah mereka menumpahkan darah rakyat Palestina menghancurkan rumah-rumah mereka dan memblokadenya dengan sangat ketat. Perundingan dengan penjajah Zionis dianggap sebagai tipu daya baru terhadap rakyat Palestina dan seluruh dunia.
Depdagri Palestina menyatakan hal tersebut Senin (5/7) mengomentari pertemuan Menteri Perang Zionis Ehud Barak dengan kepala pemerintah inkonstitusional di Ramallah Salam Fayad. Depdagri mengatakan “Berlanjutnya perundingan ini terjadi di saat penjajah Zionis
Depdagri mengingatkan dampak dari berlanjutnya perundingan dengan penjajah Zionis
Pertemuan ini terjadi justru di saat terjadi operasi penculikan terus-menerus yang dilakukan “pemerinth” Fayad terhadap warga Tepi Barat. Hal ini membuktikan ketidak-kredibelan sikap gerakan Fatah terhadap rekonsiliasi nasional Palestina.
Depdagri mengatakan “Di saat para relawan kemanusiaan armada kebebasan mengorbankan jiwa mereka untuk membebaskan lokade dari rakyat Palestina di Jalur
Pertemuan ini juga terjadi di tengah-tengah aksi Zionis
Pertemuan Keamanan Semata
Sementara itu Jihad Islami menegaskan bahwa pertemuan Ehud Barak dan Salam Fayyadl hanyalah pertemuan keamanan semata untuk menjalankan agenda asing dan Israel jauh dari kepentingan bangsa Palestina.
Dalam pernyataan persnya Jihad Islami menegaskan bahwa pembicaraan soal blokade dari pertemuan itu hanya penyesatan opini sebab Israel yang melakukan pembajakan terhadap kapal bantuan Freedom Flotilla tidak mungkin akan membebakan blokade Gaza.
Meluruskan Jalan ke Perundingan Langsung
Di sisi lain Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina menegaskan bahwa pertemuan itu tidak memiliki landasan pembenarnya. Sebab perundingan tidak langsung yang pimpin oleh delegasi Amerika untuk Timteng George Mitchael sudah gagal karena permukiman Israel terus berlanjut dan kekerasan terus terjadi di Jerusalem dan wilayah Tepi Barat terutama di daerah lembah selain blokade Jalur Gaza terus berlanjut.
Dalam pernyataan yang diterima Infopalestina Front Rakyat menegaskan bahwa pertemuan itu hanya meluruskan jalan untuk melakukan perundingan langsung dan menyukseskan pertemuan Netanyahu dan Obama.
Front Rakyat menilai pertemuan ini hanya mendukung kepentingan Israel dan yahudisasi yang dilakukan serta semua kejahatannya terhadap rakyat Palestina. (bn-bsyr)