Fri 9-May-2025

Produk Palestina Masuk Eropa Terkendala Israel

Selasa 29-Juni-2010

Gaza – Infopalestina: Keputusan Uni Eropa yang membuka pasarnya untuk barang-barang Palestina tanpa bea cukai atau batasan tertentu merupakan harapan bagi orang-orang Palestina untuk memperbaiki kondisi ekonomi mereka yang memburuk sebagai akibat dari pembatasan Israel yang ketat atas mereka.

Para pengamat melihat bahwa keputusan Eropa ini akan menjadi pilar ekonomi dari produk Palestina di masa depan. Pada saat yang sama mereka menegaskan bahwa semua itu hanya akan menjadi huruf mati jika tidak disertai dengan tekanan Eropa terhadap (Israel) untuk mengizinkan ekspor produk dan barang dari Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Dua orang analis ekonomi kepada koran “Palestina” secara terpisah mengatakan pentingnya memanfaatkan keputusan Eropa tersebut demi membangun hubungan ekonomi Palestina dengan negara-negara Eropa dan melepaskan diri dari ketergantungan pada ekonomi Israel.

Akan Menciptakan Kesempatan Kerja

Sementara itu analis ekonomi Dr. Nasr Abdel Karim mengatakan pelaksanaan keputusan Uni Eropa untuk membuka pasar bagi ekspor Palestina “akan menjadi pilar dan kantrol yang meningkatkan produk Palestina.” Selain meningkatkan ekspor hal yang akan diterjemahkan kepada “menciptakan kesempatan kerja ini akan mengurangi masalah kemiskinan dan pengangguran” ditambah lagi peningkatan tingkat pertumbuhan ekonomi.

Namun dia menyatakan bahwa keputusan ini mungkin saja menghadapi kesulitan dari pihak penjajah Zionis Israel baik di Tepi Barat atau di Jalur Gaza yang diblokade terutama sejak otoritas penjajah Zionis masih menguasai pelintasan-pelintasan Palestina.
Dr. Abdel Karim mengatakan bahwa bagian politik keamanan yang diberlakukan oleh (Israel) di Tepi Barat dan Jalur Gaza akan mencegah pelaksanaan keputusan Uni Eropa ini kecuali jika Uni Eropa melakukan tekanan secara kuat dan sungguh-sungguh untuk implementasi keputusan tersebut. Dia menyatakan ada upaya signifikan yang dilakukan di arena Palestina untuk mengangkat blokade ekonomi dari Tepi Barat dan Jalur Gaza serta memberinya suatu margin yang lebih luas demi melaksanakan keputusan ini.

Mengenai isi keputusan tentang penghapusan bea atas ekspor Palestina ke Uni Eropa dia menjelaskan bahwa hal itu menjadi “keistimewaan yang menguntungkan barang dan dagangan Palestina karena penurunan tarif berarti mengurangi biaya ekspor sehingga bisa dijual dengan harga lebih rendah dari barang yang berkompetisi hal ini bisa emudahkan tugas penjualan dan pemasaran.”

Dr. Abdel Karim mengatakan “Keputusan ini mungkin tidak memberikan manfaat buat Jalur Gaza untuk sekarang ini karena blokade yang diberlakukan selama bertahun-tahun terhadap wilayah tersebut juga karena kondisi politik kompleksitas dan persyaratan Israel kecuali jika usaha Arab dan internasional berhasil membebaskan blokade Jalur Gaza.”
Dia menambahkan “Kami melihatnya manfaat itu dalam jangka panjang untuk membangun hubungan ekonomi dengan negara-negara Eropa dan upaya untuk mengurangi ketergantungan kita pada (Israel) dari sudut pandang strategis untuk membebaskan ekonomi Palestina dan pencabutan pembatasan guna membantu proyek nasional Palestina meskipun prestasi itu tidak dapat direalisasikan dalam waktu dekat namun itu merupakan langkah menuju ke arah mengambil manfaat lebih besar bagi ekonomi Palestina di masa depan.”

Hanya Tinta di Atas Kertas

Pada gilirannya analis ekonomi Dr. Mohamed Miqdad memuji keputusan Uni Eropa untuk membuka pasarnya bagi ekspor Palestina. Dia menegaskan bahwa keputusan ini sudah seharusnya menjadi tekanan dari orang-orang Eropa terhadap (Israel) untuk melaksanakannya pada lingkup Tepi Barat dan Jalur Gaza. Dalam konteks ini dia mengisyaratkan pada pembatasan Israel yang menghalangi gerakan impor dan ekspor di wilayah Otoritas Palestina.

Dia menambahkan “Seluruh dunia menuju ke arah liberalisasi perdagangan dan ekspor bebas bea. Isi keputusan Uni Eropa yang membebaskan ntuk ekspor Palestina dari biaya bisa mendorong impor oleh para investor Eropa untuk bisa menjual barang dengan harga rendah (..) dan ekonomi Palestina perlu dorongan ekspor di sektor pertanian karena pengalaman positifnya dalam ekspor mawar stroberi dan lain-lain.”

Dr. Miqdad melanjutkan “Ada kesepakatan ekonomi dengan negara-negara Arab dan Eropa. Semua kesepakatan ini hanya akan tinggal tinta di atas kertas saja selama belum ada ekonomi Palestina yang bebas jauh dari dominasi Israel di samping adanya bandara dan pelabuhan Palestina yang bebas demikian juga pembukaan pelintasan Rafah secara permanen dan pencabutan blokade Gaza. Semua ini berarti kemungkinan stabilitas ekonomi kita.”

Dia menegaskan perlunya adanya hubungan langsung antara orang-orang Palestina dan dunia luar tanpa perantara Israel. Dia menambahkan “(Israel) akan menghadapi barang-barang Palestina yang akan menjadi batu sandungan di depannya.”

Bebas Bea

Perlu disebutkan bahwa Komisaris Perdagangan Uni Eropa Karel De Gucht pernah mengatakan beberapa waktu lalu “Komisi Eropa bertekad membuka pasar Uni Eropa sepenuhnya untuk ekspor barang Palestina dalam beberapa bulan mendatang untuk membantu memperkuat ekonomi Palestina.”

Uni Eropa yang beranggotakan (27) negara mengaitkan dengan kesepakatan dengan Otoritas Palestina yang mengizinkan masuknya barang-barang industri Palestina tanpa bea ke Uni Eropa dan Palestina berkomitmen menghapus tarif ekspor Eropa secara bertahap selama lima tahun.

De Gucht mengatakan dalam sebuah pernyataan pers “Diperkirakan Komisi Eropa mengusulkan untuk mengizinkan masuknya ekspor Palestina ke Uni Eropa tanpa bea dan pembatasan kuota khusus dalam beberapa bulan mendatang.” (asw)

Tautan Pendek:

Copied