Tepi Barat-Infopalestina: Sejumlah bank yang beroperasi di Gaza belum pernah mengalami perlakuan ataupun tindakan sebelumnya dari milisi Ababs dalam hal pelanggaran terhadap privasi warga menyangkut semua sisi kehidupan hingga semuanya tak terkecuali. Inilah yang disayangkan sejumlah warga dan para pekerja di bank-bak tersebut.
Sejumlah sumber mengatakan Otoritas moneter Abbas memberlakukan prosedur ketat bank yang beroperasi di Palestina untuk kepentingan membatasi perbankan swasta yang diakui secara internasional.
Sejak sebulan sebelumnya mereka meminta penanda tanganan untuk membuka semua rekening yang ada di bank. Termasuk mengizinkan bagi otoritas pemerintah membuka semua informasi dan data-data yang ada di pihak bank.
Pelanggaran illegal
Sejumlah sumber menegaskan surat perjanjian tersebut sangat berbahaya bagi privasi sesorang. Apalagi menyerahkan semua data-data yang ada di pihak bank. Dengan perjanjian ini berarti memberikan izin bagi pengelola bank untuk memberikan semua datanya kepada milisi Abbas tanpa reserve atau tanggung jawab. Seorang bankir di Tepi Barat mengatakan pada beberapa tahun terakhir kami berupaya untuk memberikan informasi kepada aparat Abbas. Sementara mereka meminta kami memberikan informasi yang lebih tentang apa yang kami tidak ketahui. Misalnya milisi meminta kami menjelaskan dari mana asal uang nasabah dan di kemanakan. Padahal kami bekerja sesuai dengan kafasitas kami sebagai pegawai dan pengelola uang. Suatu saat mereka menyelidiki secara tidak langsung tentang keberadaan uang-uang tersebut.
Suatu saat ada seorang perempuan yang menyimpan uangnya di bank kemudian milisi Abbas meminta kami untuk menjelaskan dari mana sumber uang tersebut. hingga kami membuat cerita palsu secara tidak langsung bahwa uang itu diperoleh dari hasil penjualan tanah orang tuanya. kami yakin milisi menggunakan cara-cara tertentu untuk mengetahui status uang yang ada di bank terutama milik orang-orang yang berada di luar aliran Islam.
Pelanggaran Privasi
Mereka menegaskan sejumlah orang yang ditangkap milisi Abbas adalah orang-orang yang dicurigai milisi Abbas atas kepemilikan rekening di bank.
Salah seorang tawanan mengatakan kami merasa bahwa personil milisi seperti pegawai bank saja. Semua dokumen yang ada di bank harus dikirimkan kofyanya kepada milisi. Mereka telah melannggar hak privasi. Sementara mereka beralasan berhak tahu terhadap semua informasi dengan alasan keamanan.
Sementara itu salah seorang pemilik money changer mengatakan apa yang menimpa sejumlah bank juga menimpa kami. Mereka memperlakukan kami dengan surat perjanjian dan pena. Secara preodik merela memeriksa setiap transaksi keuangan. Bahkan mereka melakukan inveksi ke lapangan dan menginterogasi kami. Kami semua merasa khawatier dan takut ditangkap yang mengakibatkan usaha mereka pada bangkrut. (asy)