Almajd – Infopalestina: Unit 13 adalah pasukan khusus angkatan laut Zionis termasuk salah satu dari tiga pasukan khusus
Pendirian Unit 13:
• Unit ini dibentuk terutama untuk melaksanakan operasi khusus di laut mirip dengan apa yang terjadi di daratan.
• Unit ini didirikan tahun 1949 sebagai batalyon luat Haganah selama pecah perang pada tahun 1948. Awalnya unit ini memiliki anggaran dan persiapan yang rendah. Di mana anggotanya tidak mendapatkan pelatihan yang cukup yang menyebabkan banyak mengalami kegagalan dalam sejumlah tugas yang dipercayakan kepadanya.
• Pada tahun 1970-an unit ini dibangun kembali dengan fokus pada pelatihan anggotanya dengan baik dan membekali mereka dengan keterampilan operasi di laut di samping pengetahuan keterampilan tertentu dalam operasi di darat.
• Pada tahun 1979 diangkat komandan bagi unit ini yaitu Ami Ayalon. Dia melakukan penataan dan pengaturan kembali unit 13 di samping meningkatkan kecepatan pelatihan di unit ini seperti pada unit-unit lainnya dalam pasukan khusus Zionis. Dengan menyelesaikan pelatihan unit ini menjadi lebih baik dalam kekuata dan kesiapan daripada sebelumnya.
• Pada akhir tahun 1980 anggota unit ini menyadari bahwa militer tidak memanfaatkan semua potensi unit ini dan tidak memberikannya perhatian dengan kadar yang semestinya sehingga mendorong para perwira unit ini pindak ke pasukan-pasukan khusus lainya yang baru dibentuk dengan posisi baru yang lebih tinggi dari posisinya di uni 13.
• Dalam beberapa tahun terakhir difokuskan pada pelatihan ketrampilan angkatan darat pada unit ini dan pelaksanaan operasi darat khusus di samping melaksanakan tugas khusus kelautan. Hal ini membuatnya menjadi salah satu pasukan khusus yang terbaik di negara penjajah Israel Zionis di samping reputasinya yang baik di masyarakat teroris Zionis.
Pelatihan:
Pelatihan unit ini berlangsung selama 20 bulan dan merupakan pelatihan paling keras dibandingkan dengan pelatihan pasukan pertahanan Israel (IDF). Pelatihan mereka ini meliputi sebagai berikut:
1.
2. Selama 3 minggu menjalani latihan parasut di sekolah pasukan pertahanan Zionis (IDF).
3. Selama 3 bulan menjalami pelatihan pasukan infanteri lanjutan berupa latihan menggunakan senjata ringa peralatan laut mengendarai perahu dan kapal perang serta memasang bom.
4. Pelatihan menyelam advance selama 4 minggu. Selama itu mereka berlatih menyelam perang di laut begaimana menahan dingin dan bagaimana bisa meloloskan diri dari kondisi yang mematikan seperti meningkatnya tekanan meningkat.
5. Pelatihan khusus: latihan ini berlangsung selama beberapa tahun yang secara umum fokus pada pelatihan operasi laut dan latihan khusus yang diperlukan untuk melaksanakan fungsinya.
Setelah pelatihan ini anggota unit dibagi menjadi 3 bagian:
1. Pasukan penyerang udara: bisa di laut atau di darat di samping melakukan aksi infiltrasi pembunuhan dan operasi laut untuk menyelamatkan para sandera.
2. Pasukan di bawah air: melakukan semua operasi di bawah air seperti mengamankan pantai sebelum melabuh dan menyerang kapal-kapal.
3. Pasukan di atas air: sebagai pasukan untuk menghadang kapal-kapal dan menyerang pantai.
Kegagalan dan keberhasilan unit ini dalam kurun lebih dari setengah abad:
– Perang Enam Hari: Bersamaan dengan pecahnya perang pada tahun 1967 unit tersebut belum mendapatkan pelatihan di atas secara cukup. Hal ini yang menyebabkan kegagalan banyak tugas yang diberikan padanya saat itu. Salah satu operasi paling menonjol yang gagal terjadi pada 5 Juni 1967 ketika 6 anggota unit ini ditangkap saat melakukan misi rahasia di pelabuhan
– Operasi Spring Pemuda: Unit ini juga berpartisipasi pada tahun 1973 dalam operasi Spring Pemuda bersama dengan pasukan khusus Zionis (pasukan rahasia angktan bersenjata Israel) yang melakukan serangan udara ke Beirut secara rahasia di malam hari dan membunuh Kamal Nasser Kamal Adwan dan Abu Yousef al-Najjar.
– Perang Libanon: Bersama dengan awal tahun delapan puluhan unit ini telah terlibat dalam konflik Libanon secara berlebihan dan secara langsung dengan melakukan beberapa operasi yang sukses setiap tahun tanpa mengalami kerugian. Sebagian besar operasi pada saat itu adalah menghadang kapal-kapal yang mereka sebut musuhnya meledakan markas mereka dan fasilitas utama melakukan penyergapan dan menanam ranjau di jalan-jalan. Namun pada tanggal 8 September 1997 unit ini menerima pukulan serius dalam serangan yang dilakukan di Libanon ketika mengalami penyergapan oleh Hizbullah di daerah Ansariyah yang menewaskan 11 tentara termasuk komandan unit.
– Intifadhah al Aqsha: Tuga unit ini tidak hanya terbatas pada operasi angkatan laut tetapi juga mencakup tugas militer di darat seperti operasipembunuhan dan penahanan aktivis perlawanan di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Tugas yang terakhir adalah penangkapan Mowhoush hakim di Rafah. Meski demikian namun unit ini masih melakukan operasi laut seperti menghadang kapal Karen dan Santorini. Pada tahun 2002 dan 2003 Kepala Unit Pasukan Khusus Angkatan Laut (13) ini mendapatkan “award” atas keberhasilan operasi yang dilaksanakan unit ini.
– Perang Libanon Kedua: Selama perang Libanon pada tahun 2006 unit pasukan khusus angkatan laut
Selain yang disebutkan di atas sejumlah skandal terungkat memiliki hubungan dengan unit ini. Di antaranya adalah skandal penyakit kanker atau gejalanya yang dialami para anggota latihan dari unit ini di sungai (Kishon) dekat
– Konvoi Sudan. Unit ini turut berpartisipasi dalam aksi di mana unit berlabuh di sisi pantai