Gaza – Infopalestina: -Taktik penyanderaan serdadu Zionis menurut petinggi Hamas Dr. Mahmud Zahhar bisa dijadikan alat gerakannya untuk mengadakan tukar tahanan Palestina yang ada di penjara Zionis yang divonis puluhan tahun.
Dalam wawancara khusus dengan Infopalestina Zahhar mengisyaratkan bahwa negosiasi yang pernah dilakukan oleh mendiang Presiden Yaser Arafat dan kini dilanjutkan oleh Mahmud Abbas tidak berhasil mengeluarkan tahanan Palestina dari penjara Israel.
Zahhar menekankan bahwa Hamas ”Tidak akan membiarkan tahanan menderita di penjara dan diam tidak berbuat apa-apa.” Ia menegaskan bahwa gerakannya akan menggunakan apa yang dimiliki untuk mengeluarkan dan mengembalikan tahanan Palestina kepada keluarga mereka dengan selamat.
Terkait rekonsiliasi petinggi Hamas ini menegaskan bahwa Hamas bersama hingga terpenuhinya rekonsiliasi Palestina ”Kami setiap hari berupaya untuk mewujudkan hal ini dan bermohon kepada Allah ta’ala semoga kami bisa mencapai rekonsiliasi dengan selamat” demikian tutur Zahhar.
Berikut wawancara selengkapnya:
*Bagaimana Anda membaca kondisi Palestina terkini terkait perjalanan perundingan dan negosiasi?
**Hamas Jihad Islami dan faksi-faksi lainnya telah menegaskan bahwa program perundingan telah sampai jalan buntu dan tidak mendatangkan apa-apa untuk bangsa Palestina.
Tahun 1988 ada di antara kita (bangsa Palestina) yang mengatakan bahwa kita harus bernegosiasi dengan pihak penjajah dan meminta adanya dua negara. Di tahun itu juga slogan ini dikumandangkan dan tahun 1989 delegasi ”Fatah” berangkat ke negara Arab terus keluarlah apa yang disebut dengan inisiatif poin sepuluh. Isi dari inisiatif itu adalah berdirinya dua negara di atas tanah Palestina dengan dialog dan pengakuan (atas entitas Zionis Israel red.). Bulan September 1993 ketika para deportan berada diluar dan ada 2500 tahanan Palestina di penjara Israel lahirlah perjanjian Oslo. Setelah Oslo sebagian besar bagian dari bangsa Palestina terlibat langsung dalam negosiasi yang berlangsung dari tahun 1993 hingga sekarang ini. Banyak pos yang sudah dilalui. Tahun 1991 di Madrid ada pertemuan yang dihadiri pula oleh negara-negara Arab. Perlu diingatkan juga pertemuan itu berlangsung bertepatan dengan pengusiran kaum muslimin dari Spanyol. Mereka pergi dan melakukan negosiasi. Perjalanan Oslo telah dimulai dan kami terkejut tahun 1993 perjanjian itu disepakati. Tahun 1994 Otoritas Palestina (OP) berdiri dan melucuti senjata pejuang serta menjebloskan penjara. Dari tahun 1995 hingga 2000 pihak OP telah memberangus pejuang dan melucuti senjata mereka. Kemudian mulai bernegosiasi dan negosiasi. Padahal negosiasi-negosiasi ini tidak mendatangkan apa-apa terbukti dengan kondisi yang kita sekarang hidup didalamnya dan realita yang ada. Telah kami sampaikan bahwa tahun 1994 negosiasi telah dimulai dari Gaza-Jericho terlebih dulu. Dan akan berakhir di Gaza-Jericho juga. Apa yang akan mereka peroleh dibalik negosiasi itu tak adalah nol belaka. Semua perjanjian negosiasi dan janji-janji itu kini telah berakhir. Kini mereka mau mulai lagi negosiasi dari nol tanpa rujukan tanpa kesepakatan tanpa batas tanpa kekuatan apapun dan tanpa kuku yang bisa menopang mereka.
*Jika demikian sekarang usulannya seperti apa terkait kondisi riil Palestina tersebut?
**Sekarang ini ada tiga usulan pertama kepada kelompok yang ada di sekitar Abu Mazen (nama panggilan Mahmud Abbas Kepala Otoritas Palestina red.) yang selalu mengatakan biarkan kami yang mengambil isu Palestina dan membicarakannya di Dewan Keamanan (DK) PBB. DK setuju dengan Peta Jalan damai setuju dengan berdirinya dua negara berdampingan negara Palestina dengan batas tahun 1967 dengan wilayah 20% untuk Palestina dan 80% untuk negara Yahudi. Disini mereka ingin mencarikan solusi perang tahun 1948 berikut dampaknya dengan latarbelakang perang tahun 1967. Disini perlu kita bertanya apakah DK bisa mengambil keputusan dalam kondisi sekarang ini? Apakah DK bisa mengeluarkan Israel dari area permukiman yang telah mengambil 40% lebih dari wilayah Tepi Barat?! Apakah DK bisa menekan pihak penjajah Zionis untuk keluar dari proyek Al-Quds? Terkait masalah Al-Quds kota suci ini (dari kelompok garis keras dan kelompok kiri di Israel) mengatakan kepada Anda kota itu milik kami. Begitu juga soal hak kembali pengungsi isu-isu strategis yang berkaitan dengan keamanan penjajah Zionis seperti isu air! Apakah DK bisa menarik pasukan penjajah Zionis dari tanah jajahan Lembah Yordania? Saya katakan tidak bisa. Ini usulan pertama.
Usulan kedua adalah apa yang diemban oleh Salam Fayyad yaitu usulan menertibkan (urusan Palestina red.) selama dua tahun usulan berdirinya negara. Kemudian diumumkan secara sepihak lalu setelah itu apa? Padahal Netanyahu sudah jelas-jelas mengancam dan mengatakan kepada Fayyad apapun langkah yang Anda ambil secara sepihak maka kami akan mengambil langkah yang sama. Dengan demikian negara yang diinginkan Fayyad tetap diblokade dan hasilnya tidak seperti yang diharapkan.
Usulan ketiga soal genjatan senjata dengan pihak Zionis Israel untuk jangka panjang dan melakukan menejemen sementara dalam jangka masa yang panjang untuk mengakui entitas Zionis Israel. Ini pandangan yang jelek sekali karena jika tidak ada pengakuan maka Anda tidak bisa menuntut apa-apa. Maka ketiga usulan itu tidak ada yang bisa mewujudkan sekecil apapun tuntutan kita.
*Soal rekonsiliasi Palestina apa pandangan Hamas terhadap masalah ini?
**Kami tegaskan bahwa kami ingin terjadinya rekonsiliasi dengan kehendak dan penuh kesadaran. Kami ingin mendapatkan rekonsiliasi itu dan tidak gagal seperti yang pernah kami alami tahun 2005 dan 2007. Rekonsiliasi ini tidak ingin aparat keamanan milik Abbas kembali ada. Tidak. Apa yang akan terjadi adalah rekonsiliasi pada level keluarga untuk menghentikan isu-isu (hutang) darah. Dengan demikian pemerintah bertanggungjawab atas hal itu dengan wali yang dibunuh lalu selesai masalahnya. Adapun rekonsiliasi dengan faksi-faksi itu berarti menerima hasil pemilihan umum tidak membangkang atas hasil pemilu dan melakukan koalisi dengan pihak Zionis dan Amerika. Untuk itu kami berupaya untuk merealisasikan rekonsiliasi ini setiap hari setiap detik. Kami bermohon kepada Allah ta’ala agar ini terwujud dan selamat sampai apa yang kami inginkan. Hamas bersama rekonsiliasi bukan menentangnya.
*Bagaiman hubungan Hamas dengan Mesir dan negara-negara Arab lainnya? Dan juga hubungannya dengan Barat seperti apa?
**Hubungan kami dengan Mesir sama dengan hubungan kami dengan negara-negara Arab lainnya. Kami ingin hubungan kami dengan Mesir tetap baik dan dengan Yordania pun sama. Kami juga berupaya agar hubungan kami dengan negara-negara Arab sama tetap baik.
Adapun dengan negara-negara Barat saat ini mereka mulai paham akan sikap Hamas dan tahu kalau apa yang terjadi dengan Hamas adalah sebuah kesalahan. Ada sejumlah negara Eropa dan Barat ingin mendengarkan dari Hamas ”Mereka mengatakan apa yang Anda inginkan dari kami?” Mereka mulai mendengar kami. Beberapa hari lalu delegasi parlemen Afrika Selatan (Afsel) mengatakan kepada kami”Kami bersama Anda dan tahu apa yang Anda hadapi serta memahami penderitaan para tahanan Palestina.”
*Terkait kota Al-Quds apakah Anda yakin akan dibebaskan dengan jalan negosiasi? Lalu jalan apa yang bisa membebaskannya dalam kondisi sekarang ini?
**Pandangan Yahudi semuanya dibangun atas dasar tanah air nasional. Pada awalnya mereka memutuskan untuk menjadikan Uganda sebagai tanah air mereka. Hasilnya sejumlah orang fanatik Yahudi saat itu melepaskan tembakan ke wakil Hertzel. Maka Hertzel terpaksa keluar dan mengatakan tanganku akan lumpuh jika aku melupakanmu wahai Yerusalem. Mereka juga berupaya untuk mendirikan negara di Sinai namun orang-orang Yahudi yang menjajah memutuskan agar negaranya ada disini Palestina. Untuk itu saya katakan bahwa siapa yang yakin isu Al-Quds ini bisa dibebaskan dengan cara negosiasi maka hendaknya ia membaca sejarah Zionisme dengan baik. Saya yakin bahwa Al-Quds akan bebas sebagaimana Umar bin Khatab dan Solahudin Al-Ayyubi dulu pernah membebaskannya. Mungkin pengalaman mereka di Gaza membuktikan hal itu. Dimana mereka tidak bisa masuk daerah Tel Hawa sebagai contoh saja selain dengan membawa 25 peralatan perang. Anda bisa saksikan bangkai tank-tank mereka masih ada disana. Ungkapan yang menyatakan bahwa Israel adalah negara tak terkalahkan itu bisa dipatahkan. Akan datang orang yang akan membebaskan seluruh wilayah Palestina setelah perimbangan kekuatan dunia berubah dan Al-Qur’an sudah mengisyaratkan hal itu secara jelas.#