Fri 9-May-2025

Kekecewaan Atas KTT Arab

Selasa 30-Maret-2010

Hebron/Gaza – Infopalestina: Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Arab di Sirte Libya telah berakhir kemarin Ahad (28/3). Namun sebagaimana KTT sebelumnya KTT inipun tidak menjawab harapan rakyat Palestina secara khusus dan ummat Islam secara umum. KTT ini tidak memberikan apa-apa bagi perkembangan Palestina di masa yang akan datang.

Tak Diduga

Abdullah Karsu warga Palestina menyebutkan sebelumnya aku menyangka KTT ini dalam melahirkan keputusan demi kepentingan Al-Aqsha atau memboikot Israel secara politik ekonomi maupun militer guna melindungi rakyat Palestina dan tempat sucinya. Tetapi ternyata KTT ini tak memberikan apa-apa mengecewakan.

Abdullah Karsu yang baru berumur 22 tahun ini melanjutkan setelah Zionis meningkatkan eskalasiny terhadap Al-Quds Al-Aqsha dan rakyat Palestina secara umum aku memperkirakan KTT ini akan melahirkan sejumlah keputusan untuk mendukung perlawanan. Baik melalui persenjataan dana maupun dukungan politik. Mesir pun mungkin akan mengelurkan keputusan untuk membuka perlintasan Rafah selebar-lebarnya guna memasukan semua bantuan luar negeri demi membantu perjuangan rakyat Palestina melawan Israel. Tetapi semua itu tidak terjadi.

Di pihak lain Kamal Salim warga Gaza mengatakan KTT Arab sama sekali tidak ada faidahnya baik yang telah lalu sekarang ataupun yang akan datang. Semua keputusan selalu menentang kami dan mendukung penjajah Zionis.

Sementara itu jubir Hamas Fauzi Barhum mengatakan hasil KTT Arab di Libya berakhir jauh di bawah tuntutan rakyat Palestina ataupun harapan masyarakat Arab secara umum. Ia mengatakan dengan keputusan itu menunjukan masih adanya hegemoni Zionis- Amerika dalam KTT tersebut. Barhum justru mempertanyakan bagaimana mungkin perundingan Arab bersama Zionis menjadi pilihan setrategis?. Harusnya mereka mengambil keputusan lain seperti keberpihakan mereka terhadap perlawanan dan perjuangan rakyat Palestina. Keputusan KTT tidak memberikan jawaban apapun terhadap tantangan yang dihadapi ummat. Teruatama kaitanya dengan arogansi Zionis di wilayah Arab serta yahudisasinya di sekitar tempat suci ummat termasuk Masjid Al-Aqsha.

Selamatkan Gaza

Di pihak lain anggota legislative Palestina Ketua Komite Rakyat Anti Blokade Jamal al Khudry mengkritik hasil keputusan KTT Arab yang mengabaikan masalah rekonstruksi Gaza meskipun sebelumnya telah diambil keputusan dan dan penetapan anggaran sebesar dua milyar dolar untuk rekonstruksi Jalur Gaza.

Khudry mengatakan Senin (29/3) “Hasil pertemuan puncak tidak menetapkan mekanisme untuk memulai rekonstruksi Jalur Gaza meskipun hal itu memungkinkan untuk dimulai sekarang walaupun dilakukan secara bertahap terutama karena proses rekonstruksi memerlukan beberapa tahun.”

Dia menegaskan bahwa masalah ini tidak memerlukan sebuah keputusan karena keputusan itu sudah diambil sebelumnya. Namun yang diperlukanadlah pelaksanaan di lapangan. Dia menjelaskan bahwa masalah ini sangat penting dan vital bagi ratusan keluarga pengungsi di Jalur Gaza yang sedang menunggu pembangunan rumah-rumah untuk mereka bernaung di dalamnya.

Dia menyatakan bahwa tidak ada sikap yang jelas dari KTT Arab mengenai masalah rekontruksi di Jalur Gaza ini sama sekali tidak diprediksi oleh warga Gaza dan pemilik rumah yang hancurkarena mereka telah berharap masalah ini menjadi prioritas utama dalam KTT Arab. Sementara Dr. Athaollah dalam makalahnya kemarin menyebutkan “Kami gembira dengan hanya berkumpulnya kalian. Namun seribu kali sayang sejak meninggalnya mendiang Jamal Abdul Nasher (Presiden Mesir) hingga sekarang atau sudah 47 tahun berlalu tak seorangpun dari warga Arab yang mendapatkan apa-apa kecuali harapan dan harapan.

Perlindungan Terhadap Tempat Suci

Adapun di Tepi Barat warga Hebron yang berada di sebelah selatan Tepi Barat tidak terlaku peduli dengan KTT ini. Karena menurut pengalaman KTT ini tidak akan jauh berbeda dengan KTT-KTT sebelumnya. Mereka tidak berbaik sangka dengan para pemimpin Arab bahwa mereka akan bisa keluar dari kebiasaanya yang tidak akan pernah mengubah sikap Zionis sedikitpun.

Hampir seluruh warga Hebron sepakat KTT tidak akan melahirkan sesuatu untuk mereka. Hasil KTT tidak akan sampai pada pembicaraan mengenai Al-Quds artaupun Hebron. KTT tidak akan melahirkan sesuatu yang lebih penting daripada berita-berita saja.

Seorang pedagang di Hebron H. Abu Raed mengatakan KTT tidak dan tidak akan pernah mengubah sedikitpun kondisi Palestina. Kami tidak akan berharap banyak pada KTT ini. KTT hanyalah sebuah acara kumpul-kumpul orang Arab untuk berkonspirasi terhadap rakyat Palestina. Mereka tidak akan mampu memberikan perlindungan terhadap Al-Aqsha dan Al-Haram Al-Ibrahimi. Karena pemilik keputusan bukanlah mereka. Amerikalah pemilik keputusan mereka ungkapnya.

KTT Al-Quds Tidak Bisa Melindungi Al-Aqsha

KTT Arab yang disebut-sebut sebagai KTT Al-Quds ternyata tidak bisa melindungi Al-Aqsha. KTT tersebut tak lebih dari pidato-pidato sejumlah pemimpin Arab sebagaimana biasanya ditengah larangan bagi tujuh pemimpin Arab ikut dalam KTT ini.

Akan tetapi Azam Marwani seorang sopir Palestina beranggapan KTT sudah biasa terjadi dan tidak mendapatkan perhatian lebih dari orang-orang. Karena semuanya percaya KTT tersebut tidak akan dapat melahirkan keputusan baru. Hasil dari KTT tersebut hanya berita di atas kertas. Namun ia mengecam ungkapan Abbas sebagai pemimpin Fatah yang melecehkan perlawanan dan menyerang gerakan Hamas dalam pidatonya. Abbas tidak mewakili rakyat Palestina ia justru berkoalisi dengan musuh untuk memerangi perlawanan. Ia adalah anteknya penjajah.

Marwani menambahkan adapun Khadafi dan pemimpin Qatar memang mempunyai pandangan lain walau hanya sebatas kata-kata. Tetapi kalau disebut sebagai pemimpin rakyat Palestina sepertinya hanya pandangan luar saja. iapun mempunyai pandang yang salam mengenai rakyat dan perlawanan Palestina. (asy)

Tautan Pendek:

Copied