Infopalestina: Militer Zionis Israel kini sedang mengembangkan robot bersenjata dan bisa membantu pasukan tempur Israel. Bahkan robot ini diharapkan mampu berbicara dalam bahasa Arab untuk bernegosiasi dengan orang-orang bersenjata dan melaksanakan aksi bunuh diri jika perlu. Di samping itu robot ini diharapkan bisa mengirimkan gambar real time dari pertempuran secara langsung dan segera tanpa harus memasukkan personil militer untuk untuk menjelajahi lokasi peperangan.
Seperti dilaporan radio militer Zionis Israel Ahad (28/3) Angkatan Darat Israel berencana untuk memberikan robot “Harbutim” ke setiap resimen tempur. Robot ini dilengkapi dengan senjata mesin seukuran senapan M16 dan dapat berbuat lebih banyak untuk memberikan informasi intelijen kepada militer Israel.
Dalam konteks yang berkaitan militer Israel kini sedang mengembangkan sebuah alat mekanik yang disebut “Mashgichon” dilengkapi dengan kamera dan sensor untuk menggantikan prajurit dalam operasi penjagaan dan membantu pasukan keamanan untuk mengetahui apa yang terjadi di luar gedung.
Sepertiga Tentara dari Robot
Surat kabar Amerika “The Wall Street Journal” sebelumnya mengungkap untuk menghindari kerugian manusia yang ditanggung dalam berbagai konflik Israel mengembangkan armada robot mekanik tempur yang beroperasi secara otomatis di udara laut dan darat. Para ahli memperkirakan bahwa sepertiga pasukan militer penjajah
Seperti dikutip islamonline Rabu (13/1) dari The Wall Street Jyurnal edisi Selasa (12/1) dikatakan “Ketidakmampuan menanggung kerugian dalam konflik selama lebih dari enam puluh tahun perang dan pengembangan teknologi canggih telah membuat Israel sebagai salah satu negara terkemuka di dunia menciptakan robot militer.”
Kepala Departemen Teknologi Angkatan Udara Israel Erwin Berebe mengatakan “Kami mencoba membuat alat yang bekerja secara otomatis di semua lokasi
Era Robot
Vice President dari perusaaan sistem pertahanan canggih Israel “Rafael” Giora Katz mengharapkan dalam waktu 10 – 15 tahun sepertiga dari pasukan militer
Menurut Wall Street Journal lebih dari 40 negara sedang bersandar pada penggunaan program robot militer. Sehingga Amerika Serikat dan banyak negara menggunakan pesawat tanpa awak bahkan pejuang Hizbullah di Lebanon pernah meluncurkan empat pesawat tanpa awak yang dibuat di Iran selama perang musim panas tahun 2006 dengan Israel.
Dalam invasi ke Irak pada Maret 2003 Amerika Serikat menggunakan sejumlah pesawat tersebut sebagaimana juga digunakan saat ini dalam serangan di daerah suku-suku di
Tahun lalu pasukan udara Amerika untuk pertama kalinya melatih para pilot untuk pesawat tanpa awak yang jumbalhnya lebih banyak dari pilot-pilot dari unsur manusia yang diperlukan untuk pesawat jet tempur dan pembom.
Teknologi
Mantan pejabat militer Amerika Serikat Thomas Tate menisbatkan keunggulan Israel pada Jepang dan Amerika Serikat dalam program-program seperti itu untuk bergerak cepat dalam pengembangan dan penyebaran alat-alat tersebut untuk memenuhi kebutuhan lapangan.
Di antara teknologi modern yang menempatkan
Israel menenmpatkan kendaraan ini di perbatasan utara dengan Libanon untuk mencegah infiltrasi Hizbullah ke
Israel sebelumnya mengungkapkan telah menggunakan buldoser yang bergerak secara otomatis selama agresi terakhir di
Para insinyur
Israel telah mengembangkan sebuah perahu cepat bersenjata bernama “Protector SP” yang berjalan secara otomatis setelah serangan terhadap
Israel juga telah mengembangkan pesawat canggih setelah rudal-rudal patriot Suriah di Libanon membuatnya mengalami kerugian telak dengan hilangnya jet tempur
Israel sendiri telah melakukan pembelian persenjataan besar-besaran pada tahun 2009 dan memproduksi senjata lainnya secara lokal. Untuk itu