Tue 6-May-2025

Syekh Al-Khateeb: Yahudisasi Al-Quds Sudah Berjalan Arab Harus Selamatkan Al-Aqsha

Senin 29-Maret-2010

Al-Quds – Infopalestina: Syekh Kamal Al-Khateeb wakil ketua gerakan Islam di wilayah Palestina jajahan tahun 1948 mengingatkan bahaya eskalasi Israel terhadap kota Al-Quds dan masjid Al-Aqsha. Ia mengisyaratkan bahwa pemerintah penjajah Israel melakukan konspirasi dan rencananya serta berusaha merealisasikannya.

Dalam wawancara dengan Infopalestina Syekh Al-Khateeb meminta kepada elit dan raja-raja Arab untuk mengambil sikap berani terhadap apa yang menimpa kota Al-Quds sekarang oleh tangan-tangan yahudi. “Kami katakan kepada bangsa Arab bahwa sikap mereka penakut dalam menyelamatkan dan membela Al-Quds dan masjid Al-Aqsha. Kami menyampaikan pesan kepada mereka agar mengambil sikap historis dan agung. Kami berharap kepada mereka tidak membiarkan masjid Al-Aqsha dan kami ingatkan bahwa 10 hari lagi sejak hari ini (5/3) akan dibuka sinagog yahudi. Sehingga dituntut dari mereka dituntut untuk memiliki sikap jelas…yakni sikap yang jauh dari sejarah penyelewengan dan bisa mengembalikan kemuliaan mereka. Inilah peluang emas itu.

Berikut petikan wawancaranya:

* Bagaimana Anda membaca eskalasi Israel terhadap kota Al-Quds dan Al-Aqsha terutama untuk saat ini?

** Pertama kami ingin tegaskan bahwa ada rencana-rencana busuk dan besar-besaran yang dikomandoi oleh lembaga zionis Israel yang hendak diterapkan secara nyata. Saya katakan “Realitas yang dilalui oleh dunia Arab dan Islam memberikan peluang kepada negara penjajah Israel leluasa merealisasikan rencana-rencana dan ketamakan di tengah sikap bungkam bangsa Arab dan ketidak pedulian negara-negara Islam.

* Pemerintah penjajah Israel meningkatkan eskalasinya terhadap masjid Al-Aqsha meningkatnya pembangunan pemukiman yahudi setelah diumumkan pembangunan 112 unit bersamaan dengan kedatangan Mitchael. Apa sebenarnya pesan yang ingin disampaikan penjajah Israel?

** Pesan itu disampaikan oleh elit-elit Israel dalam banyak kesempatan – terutama dalam kepemimpinan kelompok ekstrim kanan pimpinan Netanyahu – bahwa Al-Quds adalah ibukota abadi negara Israel dan tidak bisa dibagi-bagi. Apa yang kita dengar soal perundingan kembali bersamaan dengan penegasan elit-elit Israel bahwa kota Jerusalem (Al-Quds) dan masalah pengungsi Palestina tidak akan dibahas dalam meja perundingan antara Otoritas Palestina di Ramallah dan penjajah Israel.

Dengan eskalasi itu Israel ingin menegaskan bahwa Jerusalem adalah ibukota abadi Israel sehingga semua pihak harus sadar akan tanggungjawabnya.

Kami tegaskan juga pemerintah penjajah Israel bekerja siang dan malam untuk mewujudkan target-targetnya di kota Al-Quds dan masjid Al-Aqsha dan yang patut dimintai pertanggungjawaban dan menulis sejarah ini adalah elit Palestina di Tepi Barat.

* Keyakinan Anda apa peran yang seharusnya dimainkan oleh bangsa Arab dan dunia internasional?

** Harus dibedakan Otoritas Palestina di Ramallah adalah penanggungjawab langsung. Setelah gagal dalam perundingan selama 20 tahun mereka tidak mau memahami hakikat sebenarnya bahwa negara Israel tidak akan memberikan apapun kepada mereka untuk mendirikan negara Palestina. Negara itu hanya mimpi. Israel memberikan mereka gadis-gadis agar bisa mengendalikan kondisi. Saya tegaskan bahwa Israel tidak akan memberikan perangkat pendukung negara Palestina. Sehingga Otoritas Palestina yang mengambil langkah mengancam akan mengumumkan negara Palestina secara sepihak hanya ucapan sia-sia tidak berbobot yang tidak bisa mewujudkan impian Palestina dalam mendirikan negara. Karenanya kami anjurkan kepada Otoritas Palestina untuk kembali ke pangkuan rakyat Palestina sebab sejarah tidak akan kasihan.

Di level Arab pada 27 Maret nanti akan menggelar KTT kami katakan kepada bangsa Arab bahwa sikap mereka penakut dalam menyelamatkan dan membela Al-Quds dan masjid Al-Aqsha. Kami menyampaikan pesan kepada mereka agar mengambil sikap historis dan agung. Kami berharap kepada mereka tidak membiarkan masjid Al-Aqsha dan kami ingatkan bahwa 10 hari lagi sejak hari ini (5/3) akan dibuka sinagog yahudi. Sehingga dituntut dari mereka dituntut untuk memiliki sikap jelas…yakni sikap yang jauh dari sejarah penyelewengan dan bisa mengembalikan kemuliaan mereka. Inilah peluang emas itu.

*Apa sebenarnya yang terjadi pada saat media massa Israel menyatakan bahwa tanggal 16 Maret adalah hari penentuan apakah mungkin ada serangan besar terhadap Al-Aqsha?

** Yahudi dan zionisme ingin meresmikan sinagog yahudi pada Kamis 15 Maret. Ini adalah ramalan kuno yahudi dimana mereka akan membuka dan meresminkan sinagog Haroob sehingga hari berikutnya tanggal 16 Maret adalah hari yang dimaksud. Sebab mereka memiliki keyakinan memulai kuil Solomon di hari itu. Apalagi yahudi dunia diserukan untuk turut dalam pembukaan sinagog yahudi itu sebelum tanggal 16 Maret.

Pertanyaannya apakah realitas politik membolehkan kelompok ini melakukan apapun yang mereka mau? Kami jawab polisi Israel – selalu membiasakan terhadap kami – untuk menghadapi kelompok yahudi ini yang diperbolehkan polisi Israel memasuki masjid Al-Aqsha dan melarag kami ke sana.

* Apa pesan Anda kepada warga di Al-Quds Yang Terjajah?

** Warga kami di Al-Quds dan di Palestina ’48 sudah terbiasa menjaga masjid Al-Aqsha dan kota Al-Quds. Ini adalah kemuliaan besar bagi mereka di sisi Allah. Mereka membela Al-Quds dan Al-Aqsha menggantikan dunia Arab dan Islam. Bisa jadi mereka akan membayar mahal atas perjuangan ini. Namun mereka memiliki tanggungjawab besar. mereka membela Al-Quds dan Al-Aqsha meski harus dibiarkan oleh bangsa Arab dan umat Islam. Kami berterimakasih kepada mereka dan memberikan apresiasi sikap mulia mereka. Mereka membiasakan kami untuk menjadi berjuang di garis terdepan dalam membela Al-Aqsa dan Al-Quds. Layak mendapatkan terimakasih dan apresiasi. Kami meminta mereka untuk semakin berjuang dan memberikan pengorbanan dan terus berjaga dan berjaga. Kami minta kepada Allah agar menjaga masjid kami dan kota kami dari makar para penjahat. (bn-bsyr)

Tautan Pendek:

Copied