Sebuah laporan yang dilansir oleh harian Yediot Aharonot mengungkap adanya penurunan drastis tingkat rekrutmen Arab baduwi untuk pasukan Israel sejak tahun 2004.
Data statistis yang diterima oleh harian Israel tersebut menegaskan selama empat tahun terakhir terjadi penurunan hingga 50% dalam jumlah warga Arab Baduwi yang direkrut untuk menjadi pasukan Israel. Di tahun 2004 jumlah mereka mencapai 400 orang dan di tahun 2007 menurun hingga 222 orang.
Harian melansir statemen pejabat penting di kementerian keamanan bahwa jumlah di atas tidak sampai satu kompi. “Ini berarti ironi hakiki” tegasnya.
Harian ini menegaskan penurunan ini berarti penurunan dramastis dari “batalion artelari baduwi” dan menurunnya. Padahal tugas mereka tidak berkurang.
Berdasarkan data di atas prosentase penurunan ini terjadi di barisan Arab Baduwi di wilayah Naqab. Menurut komandan Benny Anon pejabat di Divisi Proyek Rekrutmen Pasukan Bawudi kepala-kepala sekolah Arab di Naqab melarang delegasi departemen keamanan untuk mendekat ke lembaga pendidikan dan pengajaran. Menurutnya itu dikarenakan pengaruh unsur-unsur kelompok ekstrim.
Menteri Pertahanan Israel Ehud Barack meminta agar dilakukan persiapan menambah sejumlah rekrutmen untuk pasukan dari Arab Baduwi karena kondisinya sudah berbahaya. Para komandan menggunakan cara menyampaikan pelajaran di sekolah-sekolah Baduwi untuk meyakinkan murid dalam rangka direkrut menjadi pasukan Israel. (Yediot Aharonot 15/2/2010) (bn-bsyr)