Sebuah dekrit di Dewan Zionis di negara Israel milik Organisasi Hesderot Zionis Internasional memuat bahwa warga Arab dan Palestina di Israel harus loyal penuh kepada negara Israel.
Dengan cara warga Arab Palestina mengecam tudingan terorisme kepada Israel dan menunaikan kewajiban mereka sebagai masyarakat sipil mereka akan mendapatkan perlakuan sipil dan anggaran sesuai dengan prosentase mereka di Israel.
Dekrit yang disusun oleh ketua Dewan Zionis Mosha ben Athr menegaskan dekrit akan disampaikan kepada biro Israel dan komite pelaksana zionis dalam bulan-bulan ini. hal ini dilakukan untuk mengkristalkan politik Israel dalam hubungan antara Israel dan minoritas Arab. Dekrit ini bertujuan untuk mengukuhkan cap yahudi kepada negara Israel dan memberikan hak organisasi kepada bangsa Arab di Israel.
Dekrit ini mengusulkan agar pemuda Arab bergabung dalam “pelayananan sipil” yang ditolak oleh warga Arab di Israel.
Dekrit juga mengusulkan sejumlah hal berikut:
Warga Arab harus tulus tanpa syarat loyal kepada negara Israel harus mengecam tudingan “terorisme” yang dialamatkan kepada Israel sehingga mereka layak mendapatkan perlakuan privasi dalam menjaga identitas bahasa budaya dan kebangsaan. Kemudian negara akan memberikan anggaran sesuai dengan prosentase penduduk. Wanita Arab juga diberi peluang dalam level pimpinan di bangsa Arab.
Sementara itu sejumlah lembaga Arab mengingatkan bahaya dekrit Dewan Zionis ini karena ia gambaran masa depan publik Arab di Israel. Mereka menegaskan bahwa tujuan dekrit itu adalah memaksakan loyalitas Arab kepada negara yahudi Israel dan berusaha menciptakan pemimpin Arab baru yang menerima Israel sebagai negara yahudi dan mengecam perlawanan Palestina terhadap Israel.
Lembaga Arab ini menegaskan bahwa dekrit ini bertujuan memperdalam cengkraman zionis terhadap negara Israel. Dengan dekrit ini Israel ingin mendapatkan jaminan menyita tanah warga Arab yang tersisa di Naqab dan di wilayah desa-desa yang tidak diakui oleh Israel.
“Kami menegaskan bahwa tidak ada hak kami sejak tahun 1948 tidak akan terwujud kecuali dengan perjuangan bangsa kami. Israel hanya ingin mencabut legalitas kami tinggal di kampung kami sendiri” tegas lembaga ini.
Persatuan lembaga swasta Arab ini menolak intervensi organisasi-organisasi zionis internasional dalam menentukan nasib mereka. (Haaretzl 15 Februari 2010) (bn-bsyr)