Thu 8-May-2025

Akumulasi Problema di Israel Akibat Eksodus Yahudi Rusia

Rabu 17-Februari-2010

PM Israel Benjamen Netanyahu berjanji akan bekerja menghadirkan 1 juta eksodus yahudi baru ke Israel sehingga negaranya menjadi “negara terbesar secara ekonomi dan teknologi”.

Dalam pidato di depan “konferensi eksodus dan penampungan” di pemukiman Ashdod PM Netanyahu menyatakan dirinya berniat menghadirkan 1 juta yahudi baru dari negara Eropa timur Ethiopia Amerika dan Amerika Latin serta Eropa barat. Ia mengaku bahwa kehadiran eksodus baru itu akan mengatasi sejumlah problema demikian lansir radio Suara Israel.

Ia menambahkan dirinya tidak membayangkan kondisi ekonomi Israel tanpa ada eksodus yahudi baru. Ia menilai bahwa pendatang yahudi baru ke Israel dalam dua dekade termasuk 1 juta dari Uni Soviet bisa menyelamatkan Israel dari sisi ekonomi keamanan ilmu pengetahuan dan demografi. Sehingga mayoritas yahudi di Israel menjadi lebih kuat.

“Saya tersentak sekali selama agresi militer Israel ke Jalur Gaza setahun lalu ketika saya berkunjung ke RS-RS dan melihat pasukan Israel yang berasal dari yahudi Rusia yang ikut dalam operasi dan spirit mereka tinggi dan ingin ikut perang lagi”. Tegas Nentanyahu

Pendatang yahudi Rusia sangat kuat loyalitasnya kepada Israel. “Saya menyaksikan mereka ikut dalam perang. Karenanya Israel tidak akan berhenti menampung mereka dari seluruh dunia. Masih ada 1 juta yahudi hidup di Rusia dan ratusan ribu yahudi di seluruh dunia” Imbuhnya.

Belakangan Israel menampung 82 pendatang yahudi Etiopia yang merupakan gelombang I dari 700 yahudi Etiopia yang tiba di Israel dalam waktu dekat.

Biro Yahudi jaringan organisasi semi pemerintah yang mengurusi eksodus menegaskan eksodus yahudi selama tahun 2009 meningkat hingga 17% dibanding 2008. Sehingga pendatang yahudi baru mencapai 16.244 pendatang dibanding 13.859 pendatang di tahun 2008 yang merupakan jumlah paling rendah sejak tahun 1987.

Sejak tahun 1948 sebanyak 3 juta yahudi datang ke Israel dan sesuai “Undang-undang Kembali ke Tanah Yang Dijanjikan” mereka mendapatkan kewarganegaraan yahudi di Israel. Dengan undang-undang ini mereka yang menikah dengan yahudi atau salah satu orang tuanya yahudi bisa diterapkan hukum ini.

Pusat Data Statistik Israel akhir Desember lalu menyebutkan penduduk Israel mencapai 75 juta orang 15 juta di antaranya adalah warga Arab.

Namun jajak pendapat di Israel yang dilansir oleh Kementerian Penampungan Eksodus menegaskan 50% warga Israel meyakini penarikan pendatang yahudi baru ke Israel dari Rusia hanya mendatangkan kerugian dan kecelakaan.

Dari jajak pendapat di atas menegaskan 62% warga Israel menilai pendatang yahudi dari Rusia justru menaikkan tingkat kriminalitas di masyarakat Israel. Disamping itu pemuda Israel terbawa untuk mabuk-mabukan dan kecanduan narkotika.

Sementara sepertiga peserta jajak pendapat menegaskan pendatang yahudi Rusia menjadi penghambat. Karena mereka harus mencari peluang kerja dan tempat tinggal. Berdasarkan data yahudi Rusia berada di urutan ketiga dalam prioritas pemberian bantuan dari pemerintah Israel setelah pensiun dan pasangan muda yahudi. (Maarev 15 Februari 2010) (bn-bsyr)

Tautan Pendek:

Copied